My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Sabtu, 04 Juni 2011

SUPRANATURAL TWINS Teman baru pembuat onar


SUPRANATURAL TWINS
Teman baru pembuat onar

Pagi ini kelasku kedatangan siswa baru. Siswa perempuan yang misterius. Ingat namaku kan? Namaku miyako. Jadi ini kisahku. Siswa perempuan itu kebetulan duduk di depanku. Namanya Naughty Lazy. Panggilannya lazy. Tak ada yang tahu pasti lazy pindahan dari sekolah mana. Yang diketahui adalah lazy adalah anak keluarga mampu. Ia sangat pendiam. Tapi entah pintar apa nggak. Ia sangat tertutup dan susah bergaul. Buktinya, ia tak menggubris sapaanku juga sapaan teman lain. Ia hanya fokus dengan gelang aneh yang melekat di tangan kanannya. Aku berusaha mendekatinya, namun selalu gagal. Akhirnya saat istirahat, aku curhat tentang ini dengan taka. Taka memberi support kepadaku untuk selalu mendekati lazy. Aku tambah bersemangat untuk mendekati lazy. Setelah pelajaran di mulai kembali, aku mencoba mengajak belajar bersama lazy, namun di tolak dengan kasar. Aku merasa nggak di anggap. Aku mencoba untuk selalu bersabar.
Sepulang sekolah, aku dan taka mengajak lazy pulang bareng. Namun lazy menolaknya. Kami pun pulang naik taksi karena tadi pagi motor taka mau dipakai papanya yang baru pulang dari hokaido. Papanya mau ke bengkel tempat mobil pribadi keluarga taka diservise. Jadi, sekarang aku harus ke rumah taka dulu. Dan nanti aku pulangnya diantar taka naik motornya itu.
Kamipunmendapatkan taksi. Kami segera meminta sopir taksi untuk menuju rumah taka. Sesampainya di depan rumah taka, ternyata ada yang baru pindah rumah. Aku dan taka mendekati rumah yang baru berpenghuni itu. Kami berjalan menuju sebuah rumah bercat hitam yang cukup mewah itu. Kami terus mendekat. Aku dan taka terkejut, ternyata tetangga baru taka itu adalah keluarga Naughty, keluarga lazy. Pak Naughty, ayah Lazy itu sangat lah tertutup. Ia juga tak begitu suka terang benderang, ia lebih suka kegelapan. Itulah alasan mengapa rumah keluarganya bercat hitam. Kami lalu berkenalan dengan keluarga itu. Namun, yang aneh dari mereka, mereka semua tak mau bersalaman dengan kami dan semuanya memakai gelang hitam persis dengan gelang yang dipakai lazy tadi. Kami pun berpamitan pulang. Taka lalu mengantarkan aku pulang.
Malamnya aku bermimpi bertemu hataru. Ia tak bicara banyak. Ia hanya berpesan agar aku berhati – hati. Ia lalu pergi dari mimpiku dan aku bermimpi sangat buruk. Dalam mimpiku, aku bermimpi kalau aku disekolah dihukum karena ada yang iseng menggambari buku latihanku dengan gambaran wajah aneh pak guru bengis di kelasku. Aku sangat ketakutan, saking takutnya, akun sampai terbangun. Wah ternyata hari telah pagi. Dan taka telah menungguku. Aku segera mandi dan mengajaknya berangkat sekolah. Aku takut terlambat. Sesampainya di sekolah, aku segera bercerita tentang mimpiku semalam. Taka menanggapinya dengan santai. Aku mulai pusing. Akupun meminta izin taka untuk pergi ke kelas. Dikelas, tenyata lazy berada disana. Ia sepertinya nggak bosan memandangi gelang anehnya itu. Tiba – tiba cahaya violet memancar dari kalungku. Sepertinya ini tanda bahaya. Aku ingin sekali bertanya tentang ini kepada hataru. Namun, terlambat, bel masuk  mendahuluinya. Aku pun mengikuti pelajaran. Pak guru super bengis akan mengajar di kelasku. Aku berusaha untuk tidak membuat masalah. Pak guru itupun segera masuk kelas dan bertanya soal PR. Ia menyuruh ketua kelas mengumpulkan semua buku latihan. Pak guru itu lalu mengoreksi PR satu per satu. Hingga akhirnya tiba di buku latihanku. Aku terkejut melihat ekspresi wajahnya yang berubah marah. Dan yang lebih mengejutkan, ia marah marah karena ia melihat ada gambar dirinya dengan ekspresi aneh dibukuku. Aku dipanggil dan dihukum. Anehnya, ini semua sangat persis dengan yang ada di mimpiku semalam. Lazy tersenyum penuh kemenangan ke arahku. Sepertinya ada yang aneh pada dirinya. Ini misteri baru yang hanrus ku pecahkan bersama taka. Sepulang sekolah aku bercerita semua ini kepada taka. Ia juga merasakan ada keganjalan pada diri lazy. Kami pun sepakat untuk menyelidiki. Kami lalu pulang. Taka mengantarkanku pulang.
Malamnya aku bermimpi lagi kalau aku dihukum lagi karena ada yang menyembunyikan kartu SPPku. Aku juga merasa kalau ada yang sengaja menggangguku. Aku berharap mimpiku ini tak menjadi kenyataan. Paginya aku berangkat sekolah dengan hati resah dan gundah. Aku takut mimpiku tadi akan menjadi nyata seperti kemarin. Taka mengendarai motornya dengan santai. Aku menjadi sedikit tenang didekat taka. Sesampainya di sekolah, aku segera menuju ke kelas. Dan tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Aku segera mengeluarkan buku latihanku. Sejauh ini masih aman terkendali. Istirahat pertama taka menghampiriku di kelas karena kami akan membayar SPP bersama. Aku sibuk mencari kartu SPP ku di tas, di laci, dan di sekitar tempat dudukku. Namun hasilnya, nihil. Aku tak memperoleh barang yang ku cari. Taka sempat melihat ekspresi aneh pada wajah lazy. Lazy tersenyum sinis kearah taka dan aku. Aku lalu mengajak taka pergi ke ruang TU. Aku lalu lapor kepada kepala TU. Dan akhirnya yang kukhawatirkan sedari tadi terjadi juga. Aku dihukum oleh kepala TU. Aku sudah nggak betah seperti ini terus. Aku akan meminta tolong hataru untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi, aku kan sudah janji nggak akan merepotkan hatariru. Aku lalu meminta solusi taka tentang masalah ini. Aku juga menceritakan soal mimpiku dan kejadian ini. Taka tak ada masukan untuk masalah ini. Ia malah mengusulkan untuk meminta bantuan hatariru seperti fikiranku tadi. Akhirnya inilah keputusan kami. Kami akan meminta bantuan hatariru sepulang sekolah nanti.
Sepulang sekolah aku dan taka segera menuju taman biasa. Kami segera menyatukan kalung kami. Sekarang kami ada di istana megah seperti waktu itu. Tapi lebih khususnya ini sepertinya kamar hatari dech. Soalnya disetiap pojok kamar pasti ada boneka cute. Ternyata tebakanku benar. Dan kami pun disambut oleh hatari dan hataru, juga papa mama mereka. Kami lalu menceritakan masalah kami kepada hatariru. Hataru mencoba angkat bicara. Ia ternyata telah menyadarinya terlebih dahulu sebelum aku merasakan ini oleh karena itu kalungku memancarkan tanda hati hati yang diberikan oleh hatari. Hatari melanjutkan penjelasan kakak kembarnya. Ia menyarankan kepada kami untuk memusnahkan gelang yang ada di tangan kanan keluarga lazy naughty. Gelang itu adalah salah satu aksesoris dari murid pak Tyosa, musuh kaisar pertama. Jadi kami harus memusnahkan gelang itu karena seluruh kekuatan keluarga naughty ada di gelang itu. Namun, kami tak bisa sembarangan memusnahkan gelang itu. Gelang itu telah melekat abadi di tangan keluarga naughty. Cara satu-satunya adalah menggabungkan kalungku, dan taka. Kami pun meminta izin untuk pamit dan berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik. Hatatu lalu menyuruh kami menyatukan kalung kami kembali untuk mengantarkan kami pulang ke rumah kami masing – masing. Kami menurutinya. Dan seketika kami telah berada di kamar kami masing masing dan segera tidur karena hari telah malam. Kami telah memutuskan untuk membasmi kejahatan itu besok malam. Aku bermimpi indah. Dalam mimpiku, aku dan taka menyatukan kalung kami, dan sesaat kami menjadi pangeran dan putri cahaya biru. Dan kami melawan keluarga naughty. Dengan susah payah kami mengalahkan keluarga itu. Dan akhirnya kami menang. Lalu aku terbangun karena taka membangunkanku dengan menyipratkan air es ke mukaku. Aku segera mandi dan berangkat sekolah. Di sekolah, tak ada masalah. Semua kegiatan aman terkendali. Aku berharap mimpiku tadi malam menjadi nyata. Aku juga menceritakan mimpi indahku semalam kepada taka. Taka juga berharap mimpiku menjadi nyata. Di sekolah, lazy terlihat murung, tak seperti biasa. Aku mencoba mendekatinya. Namun, ia tetap mengelak. Aku mencoba untuk lebih bersabar. Saat pelajaran, aku sangat konsentrasi. Sementara lazy, sibuk memperhatikan gelangnya. Apa dia sudah merasakan kalau gelangnya akan musnah ya? Aku sudah mulai nggak konsentrasi nich. Aku iba melihatnya. Aku mendekatinya mengajaknya memperhatikan penjelasan guru. Namun, ia menyepelekan rasa kasihan dariku. Ia tetap menganggapku tak pernah ada di dekatnya. Aku diam saja dan mencoba untuk lebih berkonsentrasi. Dan akhirnya konsentrasiku kembali pulih. Aku dapat mengikuti pelajaran tanpa ada hambatan. Hingga istirahat pertama taka masuk ke kelasku. Ia mengajakku untuk makan siang di kantin. Aku mengajak lazy, namun ia tak memperdulikan ajakanku. mi berdua pun pergi menuju kantin. Kami mengobrol di kantin sambil makan siang. Kami tak manyadari kedatangan lazy. Ternyata ia telah berada di dekat tempat dudukku dan taka. Ia tak makan siang. Ia hanya memandangi gelang anehnya. Kok nggak bosan ya memandangi gelang terus? Nggak pedes tuh mata? Heheheheee… teng teng teng… Bel masuk kelas berbunyi. Kami pun segera masuk kelas masing masing. Aku melihat lazy berjalan malas menuju kelas. Aku diam saja. Aku tak mau memberi simpati kepadanya toh akhirnya nggak ada hasil. Aku malas disepelekan. Aku mengikuti pelajaran dengan penuh konsentrasi tanpa memperhatikan lazy. Dan semua pelajaran hari itu dapat ku jalani dengan sangat perfect tanpa hukuman.
Sepulang sekolah, aku dan taka tak segera pulang. Kami bermain di taman dulu. Setelah itu, aku ikut taka pulang ke rumahnya untuk menyusun rencana untuk nanti malam. Kami segera makan sore. Hehehe ini yang aku tunggu. Habis masakan mama taka enak. Aku makan lahap. Tak sengaja aku melihat ke arah rumah lazy. Teryata di rumah lazy ada lambang seperti yang ada pada kalung pak Tyosa. Aku terkejut melihatnya. Aku lalu menyuruh taka menoleh ke arah rumah lazy. Ia tersentak melihatnya. Selama ini ia tak pernah memandangi rumah lazy. Makanya ia tak tahu soal ini. Kami tambah yakin kalau keluarga naughty itu termasuk murid dari pak Tyosa. Setelah makan, kami segera menyusun rencana. Dan akhirnya, rencana tersusun rapi. Kita tinggal menunggu tanggal mainnya saja.  Taka segera mengantarku pulang. Di rumah, aku menceritakan tentang rencana kami membasmi gelang kejahatan itu. Papa mamaku setuju  dengan rencana kami.
Malamnya, aku di jemput taka dan menuju rumah lazy. Lazy dan keluarganya juga ada di rumahnya. Kami mengentuk pintu rumah itu. Dan keluarga Lazy Naughty kini sudah berada di luar rumah semua. Kami mencoba untuk bertanya soal gelang itu. Ini adalah akal akalan kami saja seperti yang telah kami rencanakan. Pak naughty mulai curiga. Ia mulai marah. Ia lalu menyatukan tiga gelang yang ia dan keluarganya miliki. Seketika ia berubah wujud menjadi pak Tyosa. Ia muli menyerang kami. Kamipun menyatukan kalung kami sesuai pesan hatariru. Seketika, kami berubah menjadi pangeran dan putri seperti yang ada di mimpiku. Kami lalu membalas serangan pak Tyosa. Dengan segala cara dan tenaga yang super duper sangat kuat, akhirnya kami mampu mengalahkan pak Tyosa dan gelang tersebut hilang. Kini keluarga naughty tak memiliki kekuatan lagi. Keajaiban pun kembali datang. Kini cat rumah keluarga itu berubah menjadi biru muda dan cerah. Lazy yang dulu sinis kepada kami, kini memohon maaf kepada kami. Ia mengakui kesalahannya. Ternyata yang menjahiliku selama ini adalah lazy dengan bantuan gelangnya karena ia suka kepada taka. Namun, kini, ia tak akan mengulangi perbuatannya dan ia tak suka sama taka lagi karena kekuatan mereka berbeda sekali. Namun, kami berdua tetap menganggapnya teman. Lazy sekeluarga lalu berpamitan pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar