My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Senin, 14 November 2011

Dream In The Rainfalls #1

Hari telah menunjukkan kecerahan. Matahari muncul dengan semangat yang berkobar kobar hingga membuat badanku terasa dipanggang di oven. Ayam ayam berteriak membangunkanku. Namun mataku sulit untuk terbuka. Meski aku memaksanya, namun tetap saja mataku tak mau menurut. Namun, dengan semangat empat lima aku berjuang membuka mataku yang belo alias tukang melotot, hahaha becanda. Tapi semangat perjuanganku tetap ada mungkin justru lebih semangat dari 45, mungkin mencapai 45,0005 semangatku. Faktor yang membuatku seperti ini adalah hari ini aku masuk sekolah baruku. Hari ini hari pertamaku di SMP FABIS alias SMP Fachry Bima Sakti, SMP yang lumayan ngetren dibanding SMP Negeri. Sekolahku ini adalah satu satunya sekolah swasta yang ada didaerahku. Harap dimaklumi, daerahku mendekati daerah tak layak. Tau sebabnya? Kalau nggak tau ya tunggu saja tanggal mainnya.
Pagi ceria aku berdandan dengan apa adanya karena aku bukan anak cewek beneran, mungkin aku bisa digolongkan tomboy lah. Jadi yah penampilanku norak dikit lah, tapi tetep oke. Dan saat ini, aku sudah selesai sarapan dan menunggu ibu bersiap mengantarku pergi ke sekolah. Oh iya, sekolahku itu tak mengizinkan siswanya untuk membawa hp ataupun kendaraan bermesin. Jadi setiap pagi dan menjelang pulang sekolah, di depan gerbang sekolahku ada pangkalan ojek dadakan yang telah memiliki penumpang masing masing. Dan salah satu penumpang itu aku. Ibu sudah siap duduk di jok motor. Dan aku pun mendekatinya dan menaiki motor tersebut. Ibu lalu menstater motor dan motorpun berjalan dengan pelannya. Namun, meski pelan, aku tetap sampai di sekolah baruku itu pertama dan belum ada yang berangkat kecuali aku disana. Aku lalu menunggu gerbang sekolah dibuka, dan tak lama kemudian datang seorang cowok, dan sepertinya murid baru sepertiku. Aku tak menggubris kedatangannya meski dia teman pertama yang aku temui disini, aku merasa gengsi untuk berkenalan, dan diapun demikian. Aku dan dia lalu menunggu bersama tanpa sepatah kata pun terlontar diantara kami. Untung saja dewi fortuna memihakku dan gerbang pun kemudian dibuka oleh pak penjaga gerbang.
Aku lalu menatap sekeliling sekolah baruku itu. Tak tampak menyeramkan seperti yang teman temanku ceritakan. Aku lalu duduk di bangku yang ada dibawah pohon rindang didekat lapangan basket yang begitu luas dan megah. Tak lama kemudian, datang seorang cewek yang mungkin juga siswa baru sepertiku karena ia juga masih berseragam SD. Aku yang duduk sendirian lalu dia dekati dan kami pun berkenalan.
“pagi, nama ku sinta” kata anak itu.
“nice to meet you, nama aku diarlsta” jawabku.
Oh ya, perkenalkan namaku Diarlsta Larashati, panggil aku Diarlsta saja. Aku lumayan gampang untuk bergaul, namun dengan gengsi tinggi untuk berkenalan dengan cowok. Meski begitu, aku tak memilih untuk berteman, bahasa kerennya friendly lah. Aku juga anak yang baik, pandai, tinggi, natural, dan masih banyak lagi deh, pokoknya nggak nyesal berteman dengan diriku ini, karena diriku ini temannya dewi fortuna dan membawa keberuntungan. Siapa saja yang mau berteman denganku, pasti beruntung. Dan aku kini memiliki seorang teman, nama lengkapnya Sinta Sintia, nama yang unik, tapi feminim, cocok dengan orangnya. Dan kami pun bercakap bersama hingga tak sadar ada teman baru lagi yang datang. Dua orang cewek, kalau bahasa inggrisnya two girls dibaca tugel. Dengan senang hati aku memperkenalkan diri dihadapannya. Dan kami pun saling bersalaman tanda perkenalan. Nama mereka berdua Ristia dan Fila, dia datang dari kecamatan yang berbeda untuk bersekolah disini sungguh dahsyatnya sekolahku ini.
Aku, sinta. Ristia, dan fila saling bersenda gurau. Kami cepat sekali akrab. Mereka memang beruntung mendapatkan teman sepertiku yang spesial ini. Dan waktu bergulir menemani canda tawa kami hingga kami tak menyadari banyak teman teman lain yang datang. Bahkan ada juga teman kami dulu yang melanjutkan SMP di sekolah ini. Kami lalu berkumpul bersama sambil menunggu lonceng berbunyi.
Saat duduk duduk, tak sengaja aku melihat kakak kelas yang sedang piket di halaman, kakak kelasku itu tinggi, putih, dan cool banget, aku sedikit menyukainya. Dia dengan terampil memungut sampah yang telah ia kumpulkan dengan sapu sebelumnya. Dia begitu rajin dan bertanggung jawab. Aku mengaguminya dan berharap dia adalah salah satu panitia MOS alias Masa Orientasi Siswa. Dan tanpa malu aku bertanya kepada sinta siapa nama kakak kelas itu. Sinta yang memang tinggal didaerah itu mengenalnya dan memberitahuku kalau kakak kelas tadi bernama Cahya Nugraha, ia salah satu anak kost dan sepertinya dia pengurus inti OSIS. Aku bangga dengan kak cahya, dan aku tanpa sadar melakukan hobbyku yang seharusnya kurahasiakan dari teman teman. Namun tanpa disadari malah kulakukan itu. Aku berkhayal berkenalan dengan kak cahya dan kak cahya mau menjadi kakakku. Saat aku membayangkan berkenalan dengannya, tanpa sadar tanganku terangkat dan kakiku berjalan kearahnya, dan dengan malu malu kak cahya menyalamiku. Teman teman yang melihatnya seketika tertawa tanpa bisa ditutupi. Dan aku sadar dari lamunanku. Aku merasa malu sekali. Namun yah itu sudah takdir kehidupan.
Bel pun berbunyi dan kami berkumpul dilapangan basket. Ternyata banyak siswa yang bermint bersekolah disini. Buktinya banyak siswa yang ikut berbaris sepertiku saat ini. Dan ternyata kak cahyo salah satu panitia MOS seperti yang kuharapkan. Hatiku seketika berubah menjadi taman yang penuh dengan bunga bunga yang semerbak. Aku lalu membayangkan kalau aku menjadi ketua kelompok bimbingan kak cahyo. Namun, setelah pembagian kelompok, aku tak menjadi anggota kelompok bimbingannya, dan aku bukan ketua kelompok. Aku ikut kelompok dua yang dibimbing oleh ketua osis sekolah itu, dan ketuanya temanku dulu dan mungkin ia telah melupakanku, namanya kalau nggak salah Kheira. Dan teman temanku tadi semuanya masuk ke kelompokku ini. Dan entah takdir atau apa, si cowok yang datangnya serempak denganku tadi juga kelompokku, kalau tak salah namanya Ricky Raditya, dan ternyata dia itu pintar bahasa inggris, dulu dia pernah lomba debat bahasa inggris, sayang ya dia nggak seperti kak cahyo yang tinggi, putih, radit kebalikannya, dia hitam, pendek lagi, tapi ya jadilah deh untuk memperbanyak teman sekelasku.
 Selama MOS ku lalui begitu semangat dan bahagia meski selalu dijemur kakak senior, asalkan bisa lihat kak cahyo, aku ikhlas. Namanya juga idola, apa sih yang nggak kita lakukan untuknya. Dan aku pun akan seperti itu.
Hari ini hari terakhir MOS, aku kini sudah dapat mengenakan seragam putih-biru. Dan hari ini aku tugas menjadi pembawa pancasila. Mungkin terdengar aneh, seorang cewek berpartisipasi dalam upacara bendera menjadi pembawa teks pancasila dalam upacara. Namun, itulah aku dan diriku. Dan kebetulan semua yang tugas dalam upacara itu adalah anggota kelasku yang mungkin dianggap kelas terbaik. Kami menjalankan tugas kami masing masing dengan hati bangga dan senyum lebar. Dan hingga upacara selesai, semangat kami tak berkurang sedikitpun. Hingga kini waktunya pembagian kelas yang sebenarnya. Jantungku dag dig dug tak karuan. Sebelumnya karena hari beranjak siang, kami dihimbau untuk berteduh di bawah pohon di salah satu sisi depan sekolahku sambil mendengarkan penjelasan mengenai siapa guru dan teman sekelas kami. Para guru memperkenalkan diri mereka di depan kami, dan pembagian kelas pun dimulai. Satu per satu nama disebutkan. Ternyata Sinta masuk ke kelas A. Dan beberapa teman yang lain menjadi teman sekelasnya, namun hingga nama terakhir dalam kelas itu disebutkan, namaku tek kunjung dipanggil. Aku pasrah, ternyata aku tak sekelas dengan sinta, namun itu tak menjadi masalah selama aku masih memiliki teman akrab dikelasku nantinya. Wali kelas untuk kelas 7A tempat Sinta akan belajar nantinya adalah seorang ibu yang bernama Frista, dan beliau juga mengajar pelajaran IPA di kelas 7. dan pemanggilan nama untuk kelas B dimulai, banyak sekali nama asing yang tersebutkan hingga Fila dan Ristia juga dinyatakan masuk ke kelas B. Jantungku berdetak kencang, aku berdoa kepada tuhan untuk memberiku kesempatan menjadi siswa di kelas 7B. Mendekati pemanggilan terakhir, namaku belum jua tersebutkan, justru nama radit nyebelin itu disebutkan di saat saat terakhir, dan naas, perkenalan wali kelas pun berlangsung dan namaku tak disebutkan. Wali kelas 7B seorang bapak guru yang gaul, dan sepertinya aku pernah bertemu dengannya sebelum aku masuk sekolah ini, namun aku lupa dimana dan kapan kejadian itu terjadi. Saat perkenalan, Pak Yosi, begitu biasa dipanggil, menyebutkan satu nama untuk menjadi ketua kelas di kelas yang akan ia bimbing. Aku tak memperdulikan siapapun yang akan dipanggil karena pupus harapanku untuk berteman sekelas dengan Ristia. Pak Yosi dengan lantang menyebutkan nama “Diarlsta Larashati” aku terbengong bengong mendengar namaku dinyatakan sebagai ketua kelas 7B. Spontan aku berjingkrak layaknya anak SD dan seketika mengundang tawa seluruh teman baruku. Aku bahagia menjadi teman sekelas dari Ristia dan Fila, dan aku lebih bahagia menjadi anak didik guru gaul itu. Namun, entah takdir, atau kebetulan, aku juga sekelas dengan cowok nyebelin kelas ikan lele, Ricky Raditya. Namun, apalah gunanya menyesali kebahagiaan ini. Akupun menerima keadaan dengan ikhlas. Dan selanjutnya diumukan untuk nama nama yang menjadi siswa kelas 7C dengan wali kelas Ibu Rosita, seorang guru IPS kelas 7. Aku tak menghiraukan siapa saja nama yang terpanggil karena aku juga tak begitu memerlukannya. Itulah sisi kelemahanku, aku terlalu egois.
Hari pertama aku menjadi ketua kelas ku lalui dengan senang hati dan berbangga hati. Hari pertama diadakan pemilihan kepengurusan kelas, aku begitu bersyukur ristia menjadi salah satu pengurus inti yang tentunya akan setia membantuku. Dan wakil ketua atau ketua 2 diegang oleh seorang cowok yang namanya begitu lucu dalam otakku, lanang. Mungkin orang tuanya begitu mengidamkan anak laki laki sehingga ia menamainya demikian. Aku menerima semua yang menjadi pengurus dan anggota baru kelasku. Dan aku akan mengenalnya sejauh kemampuanku menggapainya dan aku bertekat untuk membanggakan kelasku. Hari hari ku lewati dengan greget yang luar biasa, hingga mendekati semester 1 aku berusaha giat belajar agar aku bisa menggapai impianku. Aku tetap berusaha memimpin kelas, namun karena sikap egois dan keras kepala yang ada pada diriku ini terlalu menguasaiku, ambisiku untuk menjadi yang tertinggi dan terdepan muncul. Dan saat itu kesabaranku sedikit demi sedikit luntur, setiap hari ada saja masalah yang membuatku marah dikelas dan menyakiti teman temanku. Salah satu dari mereka selalu membuat onar, bahkan ketua dua alias lanang pun ikut membuat darah ku naik setiap saat. Dan kelasku yang semula terlihat kompak pun menjadi bencana bagiku dan teman teman yang lain karena aku juga merasa bahwa tidak ada rasa kenyamanan tercipta dikelas kami akhir akhir ini. Dan beruntung radit yang menjabat sebagai sie upacara yang merangkap sie keamanan membantuku menenangkan teman temanku.
Pernah suatu kali aku bertengkar dengan teman sekelasku karena ia tak bisa menghormatiku dan selalu menciptakan kekacauan dikelas. Aku merasa ia tak memiliki harga diri untuk menghormati orang lain, seketika aku berlari kearah kantor guru, dan hendak mengundurkan diri dari kepengurusan kelas. Aku tak memperdulikan apa pandangan mereka tentang diriku, yang terpenting aku bisa belajar tenang tanpa merasa tersinggung. Namun, saat aku berlari menuju kantor, seseorang yang tak terduga mengejarku, dan ia mencegahku untuk tidak melakukan hal bodoh itu karena itu hanya dianggap mempermalukan diri sendiri. Ia juga menjelaskan kalau itu sama saja merendahkan harga diriku di depan orang banyak. Ia menasihatiku sambil tetap memegang tanganku khawatir aku akan tetap nekat pergi ke kantor. Aku sedikit menyepelekan apa yang ia katakan. Namun lama lama kasihan juga ia berbicara sendiri, toh itu juga karena aku. Akhirnya aku belajar sedikit demi sedikir mendengarkan apa yang ia katakan. Ternyata ada juga yang benar dari apa yang telah ia katakan. Aku memang terlalu tempramental dan susah menjaga emosi, karena itu aku tak mau seenaknya berkenalan dan berteman dengan anak laki laki yang biasanya selalu mengandalkan emosinya.
Radit tetap menasihatiku panjang lebar. Ia tak menghiraukan ejekan teman teman yang membuatku cukup risih,, namun, karena ia meyakinkanku aku menganggap ejekan teman teman itu hanya angin yang berhembus dan setelah itu hilang entah kemana. Aku tak menyadari dan tak terbayang olehku apa yang baru saja terjadi didepan mata kepalaku sendiri. Seorang cowok yang selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh tiba tiba mencair dan menasihatiku. Itu tak masuk dalam benakku. Radit yang ku anggap biasa dan sungguh sangat menyebalkan itu tiba tiba seolah menjadi pahlawan yang hampir kesiangan membantuku. Aku tersentuh dengan kata kata yang terlontar dari mulutnya dan mungkin telah ia fikirkan matang matang. Aku luluh dan akhirnya aku kembali ke kelas dan melepaskan genggaman tangan radit.
Radit duduk di depan tempat dudukku. Hampir setiap hari kami mengobrol bersama. Aku yang duduk bersebelahan dengan ristia, dan radit duduk bersama sandy. Setiap kami berdekatan atau mengobrol, selalu saja kami diejek, namun aku tetap menganggapnya candaan belaka. Lama kelamaan aku dan radit semakin dekat dan semakin dekat. Setiap ada masalah, selalu saja ia, ristia dan sandy yang membantuku, namun pasti yang membantuku sampai masalah itu benar benar terselesaikan adalah radit, cowok dingin yang ternyata banyak disukai teman teman. Setiap ada rapat kelas ataupun rapat osis, selalu saja ia yang menemaniku menggantikan ketua dua yang kurang bisa bertanggung jawab. Dan setiap kali itu terjadi, pasti kami menjadi bahan ejekan teman teman. Aku berusaha sabar karena aku menganggap mungkin itulah yang dapat menghibur teman teman karena kejenuhan mereka dengan segala keegoisan dan ketamakanku dikelas. Aku merasa ingin sekali menjadi ketua kelas yang sempurna untuk teman temanku, namun itu sangatlah sulit.
Hari semakin berganti, detik demi detik selalu bergulir. Waktu untuk ujian semester pertama semakin mendekat. Aku semakin lemah dalam memimpin teman teman. Semakin aku berusaha fokus kepada pelajaran persiapan ujian semester yang pertama kali akan ku tempuh, namun semakin rumit masalah yang terjadi di dalam kelas, radit yang selalu siap untuk menjadi pahlawanku, kini juga sedikit berfikir kembali untuk membantuku memimpin teman teman, ia juga berkeinginan untuk fokus dengan tujuan awalnya yaitu belajar untuk selalu menjadi juara. Dan aku tak dapat memungkiri semangatnya yang selalu terlihat di dalam matanya. Dan entah mengapa, lama kelamaan teman teman selalu saja menganggap kami pacaran. Padahal, semua temanku tahu kalau aku belum mau berpacaran ataupun dekat dengan cowok yang ku anggap terlalu biasa dan lebay. Dan tak terkecuali cowok yang kini selalu dekat denganku, radit. Radit menurutku juga sedikit lebay meski sungguh sangat bijaksana.
Semakin hari aku semakin gelisah dan percaya diriku lama kelamaan luntur dan tergantikan dengan perasaan aneh yang selalu datang ketika aku berdekatan dengan Radit. Entah apa yang aku alami saat ini, namun aku tak membicarakan apapun dengan siapapun tentang rasa ini. Aku  ini menjadikan masalah besar. Dan aku takut apabila ada yang mengetahui apa yang kurasakan saat ini justru membuatku semakin lemah. Dan aku semakin sulit untuk fokus belajar, aku selalu saja terbayang bayang wajah radit setiapku membaca buku catatan. Aku pun selalu berusaha menghilangkan bayang bayang itu. Bila bayang bayang itu datang, dengan segera aku berganti belajar dengan mengerjakan soal matematika ataupun membuat cerita dan puisi bahasa inggris. Tak kehabisan akal, setiap aku teringat akan sosok radit, aku selalu berusaha membuat cerita ataupun membuat puisi yang mencerminkan perasaanku dan ku kumpulkan di rumah.
************
Kini tinggal menunggu detak jam berdentang, pertanda ujian semester segera dimulai. Aku merasa begitu biasa dan tak ada persiapan lebih. Aku yang selama ini hanya menonjolkan kelihaianku dalam bermain dengan angka, merasa begitu nervous dan takut kelas paranoid karena belum pernah aku mengikuti program sekolah seperti ini. Dalam hitungan detik nanti, aku akan segera bergulat dengan huruf huruf yang begitu menggodaku untuk mengerjakannya karena hari pertama ujian semester ini, bapak ibu guru memberikan pelajaran bahasa indonesia dan seni budaya kepada kami. Dan hari pertama huruf huruf disoal itu masih mau bersahabat denganku. Aku cukup tenang dan percaya diri. Ditambah lagi aku dan radit secara tak sengaja duduk berdekatan, radit duduk tepat di sebelahku. Setiap soal sulit dihari pertama itu, dapat seketika berubah 1800 dan berubah menjadi mudah setiap aku menatap pancaran mata radit yang selalu membuatku bahagia dan percaya diri. Radit yang selalu tersenyum setiap menoleh ke arahku juga menambah semangatku untuk mengikuti ulangan dihari esok. Aku akan selalu siap ujian bila aku selalu berada di dekatnya terus menerus. Entah mengapa perasaan itu memenuhi hatiku. Hari kedua, aku harus bergelut dengan matematika dan IPA, pelajaran yang seru dan aku sukai. Ingin aku selalu  bertemu dan bermain dengan angka. Apalagi di dekatku ada radit yang membuat semangatku selalu menggebu gebu. Aku menyiapkan peralatan ulangan, tak lupa membawa pensil dan kertas kosong untuk coretan. Dan selalu ku taruh penghapus di dekat mistar. Tujuannya, bila soalnya terlalu sulit, aku melempar penghapus pakai mistar untuk mencari jawabannya. Bel masuk pun berbunyi. Dan soal matematika telah ada di atas meja. Aku pun telah mempersiapkan dengan begitu matang. Aku yng telah lama bersahabat dengan angka, tak begitu khawatir soal angka, yang aku takutkan, radit tak bisa mengerjakan soal ini nanti. Dan aku kembali melihat soal ujian ini. aku terus mengerjakan soal dengan penuh percaya diri, meski soalnya juga sedikit membuatku pusing, namun, aku berhasil menaklukkannya. Sesekali aku menoleh kearah radit, raut wajahnya terlihat begitu memelas. Ingin aku membantunya. Namun aku sendiri pun belum selesai mengerjakan. Ingin sekali aku memberinya contekan, tapi aku takut nanti nilaiku lebih kecil darinya, kan itu nggak fair banget dan nggak masuk dalam kamus hidupku. Selama lebih kurang 45 menit aku dapat menyelesaikan soal soal yang diberikan oleh guru. Aku kembali menoleh kearah radit dan sesekali melihat kearah sudut kanan depan kelas, dimana pengawas ujian berada. Ketika pengawas ujian semester ini memperhatikanku, aku berlaku seperti sedang pusing mengerjakan soal,  dan berakting dengan penuh penghayatan. Jika pengawas tak melihatku, aku berusaha memanggil radit untuk membantunya mengerjakan soal ulangan ini dengan suara yang paling pelan yang aku bisa agar tak mengundang kecurigaan teman lain dan pengawas. Hal pertama yang aku lakukan untuk mencari perhatian radit adalah menjatuhkan penghapusku ke arah radit, dan memintanya mengambilkan. Cara ini sedikit berhasil dan aku dapat membantunya sedikit dan lumayan lah untuk menambah jumlah jawabannya yang benar, paling tidak, nggak begitu memalukan. Dan saat istirahat, demi membalas budi,  radit mentraktirku, dan kami pun belajar bersama. Kami saling memberi pertanyaan dan dijawab sendiri. Dan jam kedua pun dimulai. Pengawasnya lumayan killer, dan pelajarannya sedikit menggundahkan hati. Saat aku melihat soalnya, nomer pertama telah membuatku pusing. Aku sebenarnya ingin bertanya kepada radit namun guru  kiler itu membuatku ciut. Aku takut kena marah. Aku terus berfikir untuk mencari akal meminta jawaban kepada radit tanpa diketahui pengawas. Aku lalu teringat dengan kertas coretanku matematika tadi. Aku menulis kode tertentu dan ku lempar kearah radit. Radit meresponnya dan memberikanku jawaban dari soal yang aku tanyakan kepadanya. Dan ia kembalikan kertas tadi. Aku berterima kasih dengan kode kedipan mata. Kemudian aku melanjutkan mengerjakan soal hingga selesai. Saat aku melihat kearah radit. Ternyata radit belum selesai mengerjakan. Dia kelihatan begitu sedih karena banyak soal hitungan yang tak bisa ia pecahkan. Aku berniat membantunya. Tanpa berfikir dua kali, aku kembali melempar kertas coretan yang jawaban tadi sudah ku coret. Aku melemparnya sambil sedikit berakting ingin meluruskan otot tubuh. Kertas itu melambung tinggi dan nyaris mengenai kepala radit. Radit terkejut dan segera merespon apa yang aku tawarkan. Dan saat ia hendak melempar, kertas itu lebih dahulu melambung kearah pengawas kiler itu. Radit pucat pasih. Aku berusaha menenangkannya. Namun tak mengurangi rasa takut radit. Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya kepada radit dan aku karena itu kertasku dan pengawas itupun hafal dengan tulisanku. Maklum, tulisanku dan aku kan terkenal sejagat antero sekolahku. Apa yang harus aku lakukan yah?

Cerpen Life Is Never Flat

Life is Never Flat

Hidup  tak selamanya berbahagia. Hidup tak akan pernah datar. Selalu ada hambatan yang memberikan ketegangan yang berbanding dengan kekuatan arus kehidupan yang semuanya sama. Namun tak ada yang tak mungkin di dunia ini. NEVER SAY NEVER. Ada manusia yang sempurna. Namun tak menutup kemungkinan untuk manusia yang terlahir dengan keadaan kurang sempurna.
Aku terlahir dengan fisik yang sempurna. Aku bisa melihat, mendengar, menyanyi, meraba dan bernafas. Ayah ibu memanjakanku dan menempatkan diriku sebagai Princess Fairy yang berkuasa di dunia Fantasi. Aku selalu bahagia menapaki hidup ini. Kebahagiaanku selalu mengiringi setiap langkahku dimasa kecilku. Bagiku, anggapan LIFE IS NEVER FLAT itu tak akan pernah ada dihidupku yang ku anggap sempurna saat itu. Kehidupan dan masalahku bagaikan lautan tanpa ombak besar, yang ada hanya gelombang-gelombang kecil yang menghantam karang, dan mengikisnya sedikt demi sedikit. Dan jiwaku berkembang dengan sempurna. Kesabaran, ketulusan dan kebijaksanaan tertanam dengan sempurna dalam jiwaku. Meski keras kepala itu selalu mengikisnya, namun tak akan pernah bisa runtuh.
Aku selalu melewati masa kecilku tanpa ada hambatan. Semangat serta ketegangan hidupku selalu bergelora. Aku selalu bersemangat untuk berpetualang tanpa henti, tanpa melihat medan ataupun hambatan serta akibatnya. Yang ada diotakku saat itu hanyalah kesenangan. Aku melompat dari satu lempeng bumi ke lempeng bumi yang lain. Aku berlari dan terus berlari mendekati cakrawala bumi. Dalam hati kecilku, aku selalu berdoa dan berjanji untuk selalu berlari mengejar cakrawala hingga langit ke tujuh.
Namun janjiku ini pupus dan hilang tak berbekas. Untaian kata penuh arti itu kini kupendam dengan rapi di hatiku yang paling dalam. Kini aku hanya bisa mengingat apa yang telah membuatku tersenyum begitu lepas saat itu, dan berharap waktu dapat berputar kembali ke masa lampau. Aku kini tak bisa berlari bebas, tak bisa melompat bahagia, dan berbahagia seperti sedia kala. Aku kini seperti anak yang kurang sempurna. Bukan karena aku terlahir dengan fisik yang kurang sempurna, bukan karena ragaku yang kurang sempurna, tetapi jiwaku yang telah cukup menderita, mungkin akan semakin menderita. Kesehatan tak sepenuhnya mendukung apa yang ingin aku capai. Setiap kali duduk melamun, aku selalu teringat betapa  buruknya keadaanku saat ini. Aku sangat bosan dengan obat, aku takut dengan jarum dan semua yang ada di dunia medis kini adalah musuhku dan ancaman di kehidupanku.
Bila melihat teman-teman berolahraga sesuka hati, aku begitu iri dan ingin sekali aku berontak, namun sekuat apapun aku berontak, tak akan ada yang dapat memahamiku. Setiap kali aku mendapatkan teguran dari guru olahragaku, hatiku terasa begitu sakit dan hendak meledak tak tersisakan. Dan akhirnya aku harus meninggalkan bangku sekolah. Kesabaranku saat ini telah terkikis oleh gelombang-gelombang kecil masalah dalam hidupku selama ini dan bersatu untuk menyerangku saat ini. Kini aku terkena anemia dan tak boleh terlalu lelah. Setiap hariku kini hanya kuhabiskan dengan beristirahat dirumah dan dan belajar dirumah dengan guru homeshoolingku yang setia menemaniku. Aku begitu lemah lahir dan bathin. Fisikku yang semakin lama semakin buruk ini tak sanggup menahan kepedihan hatiku melihat teman lain bermain dengan leluasa dan tak mendapat teguran guru manapun. Hidupku kini tak  lagi berguna, justru hanya memenuhi dunia ini.
Pagi ini, dihari yang paling spesial, dihari ulang tahunku, aku ingin memiliki kegiatan yang berbeda dari biasanya. Aku pun telah menyusun strategi dan akan kulaksanakan strategiku tanpa ada yang mengetahui. Pukul 05.00 aku telah selesai membersihkan diri dan bersiap untuk berlari pagi. Aku ingin sekali merasakan bagaimana otot-otot yang ada di tubuhku ini berkontraksi kembali. Selagi mentari masih bermimpi, aku berusaha keluar rumah tanpa membangunkan siapapun dirumah ini. Namun, ketika satu langkah kecil lagi aku berhasil keluar, tiba-tiba dari arah depan terlihat sepasang mata yang tak asing buatku, ya, itu memang mata Mbak Ani, pembantu dirumahku.
“Mbak Kheisha mau kemana? Entar dimarah ibu lho” sapa mbak ani ramah.
“sstt... mbak ani jangan keras-keras, entar ibu bangun, aku hanya mau cari angin di dekat gerbang rumah” jawabku.
“ tapi mbak, saya takut dimarah ibu, kalau tahu mbak Kheisha keluar kamar” kata mbak ani sedikit melarangku.
“kalau begitu, suruh Kevin menemaniku” kataku.
“baiklah mbak, tapi hanya kali ini saja ya” kata mbak ani.
            Nama lengkapku Shinta Kheisha, dan biasa dipanggil Khei, dan Kevin adalah sepupuku yang tinggal dirumahku sejak kecil karena orang tuanya bekerja di luar negeri. Kami berdua sangat lengket bagaikan prangko dan lem. Kevin hampir setiap waktu menemaniku yang tergeletak diranjang penuh kepahilan dan selalu menguatkanku. Dan saat ini pun, Kevin hendak menemaniku.
**********
Kevin kini telah berada disampingku dan aku menjelaskan rencana awalku yang seharusnya tak boleh diketahui siapapun. Kevin sedikit melarangku dan beralasan takut terjadi apa-apa denganku. Namun, bukan aku kalau tak keras kepala. Aku terus memaksa dan akhirnya Kevin mengizinkan. Kami berdua berlari kecil mengintari kompleks. Saat setengah jalan, aku berniat mengajak Kevin balap lari, dan yang kalah harus traktir es krim. Kevin setuju dan kami segera melesat. Aku tertinggal sangat jauh dari Kevin. Namun, aku tetap berusaha mengejar ketertinggalanku. Kaki-kakiku yang telah lama tak bergerak, berusaha melepaskan diri dari tubuhku. Kepalaku terasa berat dan mataku semakin berkunang-kunang. Dan akhirnya .... gelap. Aku tergeletak lemah di jalan dekat sekolahku dulu. Tak ada yang menggubris keadaanku. Kevin yang saat itu baru menyadari ketertinggalanku, berlari kembali kearah semula dan menemukanku dengan keadaan lemah, hidungku yang terus dialiri darah segar. Kevin panik, ia berusaha menyelamatkanku. Ia menghentikan taksi dengan cara tak lazim yaitu berdiri ditengah jalan. Dan akhirnya aku dapat dibawa ke rumah sakit. Kevin meminta suster untuk menemaniku sejenak, karena ia ingin mengabarkan keadaanku kini kepada keluargaku. Ia tak takut terkena ocehan atau bahkan tindak kekerasan yang akan diterimanya dari orang tuaku.
Dalam mimpiku, aku bertemu dengan seorang wanita cantik, bergaun putih, dan bersayap transparan, mungkinkah itu malaikat? Entahlah, aku tak tak tahu benar tidaknya. Aku berusaha berbicara dengannya.
“Kakak ini malaikat?” kataku polos.
Sambil tersenyum, malaikat tadi menjawab, “ ya, kakak ini malaikat Tuhan yang selalu memperhatikan gerak-gerikmu didunia.
“kakak, kalau begitu, sampaikan salamku kepada Tuhan dan aku ingin disini saja, bermain denganmu, dan berlari sepuasnya tanpa  penyakit menyebalkan itu.” Kataku lagi.
“Khei sayang, LIFE IS NEVER FLAT. Jangankan kamu di dunia, kakak disini pun juga mempunyai masalah, sayang.”
“tapi Khei nggak mau kembali” rengekku.
“sayang, Kevin dan keluargamu yang lain merindukanmu, kamu tidak kasihan dengan mereka? Percayalah sama kakak, Tuhan memberikan jalan hidup yang berbeda kepada setiap umatnya, dengan tujuan yang sempurna. Dan kesempurnaan abadi hanya milik Tuhan, kembalilah, dan bersyukurlah selalu kepada Tuhan.” Malaikat tadi menjelaskan dengan sabar.
“ baik kak, tapi izinkan aku selalu bersamamu, meski aku berbeda dunia” kataku.
“ sayang, kakak selalu ada buat kamu di hati kamu, berjanjilah kepada kakak untuk selalu berdoa dan berusaha untuk kembali sehat dan menggapai impianmu”
“ iya kak, Khei janji akan selalu bersyukur, Khei ingin punya bukti kalau kakak selalu bersama Khei”
“sayang, kakak kasih kalung ini buatmu, tapi hanya kamu dan Kevin yang bisa melihat, bila kamu ada masalah, ceritakanlah pada kalung ini, dan kakak akan datang untukmu”
“terima kasih kakak, sampai jumpa, aku menyayangimu”
            Senyuman termanis dari kakak malaikat itu mengiringiku kembali ke duniaku. Di dekat ranjangku, sedang terjadi pertengkaran hebat. Hingga semua tak menyadari aku telah terbangun. Sayup-sayup aku mendengar ayah yang memarahi Kevin. Aku mendengar Kevin berusaha memberi penjelasan, namun akhirnya ayah berseru, “ Kevin, kamu pergi dari keluarga om, dan kembalilah kepada orang tuamu di jerman”.
“baiklah, jika itu yang om inginkan, akan aku penuhi” jawab Kevin.
Aku tak menduka akibat rencanaku akan serumit ini. Tanpa sadar aku berteriak, “ aku ingin ikut Kevin, dan sehat bersamanya”. Perkataanku ini mengejutkan semua orang yang ada di ruangan ini. Mereka baru menyadari kehadiranku kembali di dunia ini. Kevin bahagia dan ia terkejut melihat kalung yang sama dengan yang ada di lehernya. Dan kemudian ia tersenyum. Ayah masih tetap marah, dan Kevin menepati janjinya untuk meninggalkan kami. Aku berusaha mengejar, namun tak dapat  kuraih tangannya kembali. Aku begitu sedih dan kalungku bersinar kemudian terdengar suara kakak malaikat memberikanku semangat dan berjanji mempertemukanku dengan Kevin.
*************
            Empat tahun berlalu. Kini aku telah sangat sehat seperti janji kakak malaikat. Aku kini selalu bersabar, berdoa dan bersyukur. Empat tahun sepeninggalan Kevin, hidupku membuatku bangkit dari keterpurukan dan berusaha untuk sehat. Setiap ada masalah, selalu aku mengadu dengan kakak malaikat. Kini aku tinggal menunggu kakak malaikat menepati janjinya untuk mempertemukanku dengan Kevin. Hari ini aku bertanding basket dengan pemain basket asal jerman. Aku kini berhasil menjadi atlet basket yang siap mengharumkan nama Indonesia. Dan saat ini semangatku telah meluap untuk mengharumkan nama Indonesia di Jerman. Aku bertanding secara fair dan hasilnya pun begitu membanggakan, kami mendapat juara. Dan saat penyerahan trofi, aku terkejut karena yang menyerahkan itu tak asing buatku. Seorang laki-laki yang gagah dan berwibawa yang tak pernah pergi dari hatiku. Dialah Kevin. Dan aku melihat kalungku bercahaya dan kalung Kevin terlihat, kemudiab bercahaya. Mulai detik ini, aku ikut bersama Kevin yang menjadi salah satu pejabat di Jerman, namun bila ada pertandingan aku selalu berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Life Is Never Flat dan No Body Perfect.

Kamis, 03 November 2011

Kelam Terang Hidupku


aku terlahir dari rahim seorang ibu yang begitu sempurna. Dan  keluargaku pun begitu sederhana dan bahagia. namun, ada kisah pahit yang mendera keluargaku,
ayahku dulu saat aku baru membuka mata dan mengenal dunia, selalu menghamburkan uang seenaknya, dan tak mau memikirkan keluarganya. ia selalu mencari uang sendiri dan ia habiskan sendiri untuk berjudi, namun begitu, ibuku tetap menyayanginya, dan selalu berusaha membagi kasih sayang untuk anak anaknya yaitu aku yang baru mengenal dunia nyata, dan kedua kakak perempuanku yang masih berumur 15 th dan 14th. kakak pertamaku yang bersifat sedikit judes, dan sangat sayang dengan ibu, tak menyukai ayah dan sifat buruk ayah, kakakku itu tega membenci ayah dan tak mau mengakui ayahku itu sebagai ayahnya. sedangkan kakak keduaku, begitu sopan, patuh dan tentunya sayang kepada orangtua, selalu menjadi sasaran kemarahan ayah dan kakak perempuanku, ia terkadang sedih dan sangat terpuruk, namun ia berusaha tabah seperti yang selalu ibu ajarkan. dan aku yang saat itu masih sangat lemah dan buta akan dunia ini, hanya bisa menangis dan menangis. aku yang memang anak bungsu dalam keluarga itu selalu ingin dimanjakan tanpa memikirkan darimana dan bagaimana ibuku mencari biaya untuk menafkahi keluarga menggantikan ayah. Egois, itulah sifat yang kumiliki, tanpa merasa bersalah, aku selalu memerintah kakakku dan orangtuaku melakukan apa yang telah kukatakan. dan selalu membantah apa yang dikatakannya, mungkinkah aku yang masih belia itu telah durhaka kepada orang tua? entahlah apa yang akan terjadi pada diriku dengan sifatku itu. ayahku yang saat itu semakin sering pergi dan jarang dirumah, selalu membuat ibuku menangis, aku hanya bisa mengikuti tangisan ibu, kakak perempuanku yang begitu membenci ayahku, selalu marah melihat ibu yang disakiti ayah, dan melampiaskan kepada kakak keduaku. kakak keduaku hanya bisa menerimanya dengan kesabaran.
suatu ketika terjadi pertengkaran hebat dalam keluargaku. sebenarnya masalahnya hanya karena ayahkehabisan uang untuk berjudi, dan meminta uang kepada ibu yang saat itu ibu memang masih begitu menderita mencari uang, ibu memberikan sebagian uang kepada ayah, namun ayah merasa uang itu kurang untuknya. ia terus memaksa ibu hingga ia begitu emosi dan hendak memukul ibu dengan kursi.

Sabtu, 17 September 2011

Film Surat Kecil Untuk Tuhan

ku ungkap perasaanku
semua isi hatiku
aku telah jatuh cinta
sungguh jatuh cinta

mengapa sekejap saja
setelah menunggu lama
terlalu cepat tuk berlalu
dan meninggalkanku

tuhan dengarkanlah pintaku
sampaikan padanya
walau takkan mungkin bersatu
dihatiku selalu mencintainya

andai ku mampu kembali
mengulang sekali lagi
namun telah kau tentukan
harus ku terima

Tuhan dengarkanlah pintaku
sampaikan padanya
walau takkan mungkin bersatu
di hatiku selalu mencintainya



Tuhan..
Terima kasih karena telah memberikan pengalaman terbaik untukku
terima kasih telah memberikan kesempatan untukku belajar dari mendiang kak keke

Tuhan..
sampaikan salam hangatku untuk kak keke
berikan kak Keke kebahagiaan abadi disana

Tuhan...
karena pengalaman kak keke
aku sadar..
aku bukanlah manusia seutuhnya...
tanpa Engkau yang sempurna

kak Keke..
terima kasih...
atas pengalaman terbaikmu..
aku sadar...
aku selama ini hanya bisa mengeluh, mengeluh dan mengeluh
meski karena problem kecil

Tuhan dan kak Keke
dalam lubuk hati terdalam...
aku ingin berubah..
aku ingin belajar dewasa
aku harus bisa mandiri
aku tidak boleh mengeluh
terima kasih ya...

Tuhan dan kak Keke..
aku ingin memiliki seseorang seperti Andi, kekasih kak keke
yang selalu ada disamping kak keke apapun yang terjadi
yang rela berkorban demi cintanya

aku juga ingin memiliki sahabat yang nyaris sempurna
yang kak keke miliki dulu

doakan aku agar aku bisa mencapai cita - citaku itu


selamat berbahagia di alam sana
kami semua fans kak Keke selalu mendoakan kak keke
dan akan selalu menyayangi kak keke


we love kak keke
we <3 Keke

Cewek Kuaci n cowok Alay


Cewek Kuaci dan Cowok Alay


            Cia atau Gracia Paramitha adalah cewek ABG yang terkenal di sekolahnya, SMA Fachry Bima Sakti atau biasa disebut SMA FABIS. Keterkenalannya disana bukan karena kepandaiannya, kecantikannya, atau pemilik sekolah itu, atau alasan lain yang biasa terjadi. Tak ada kelebihan yang terlihat di dalam diri dan penampilannya. Famous  tak juga menjamin kebanggaan dalam dirinya, terang saja, dia menjadi the 1st famous girl di SMA FABIS karena hobby nya yang oleh banyak orang dianggap aneh. Hobby makan kuaci dimanapun dan kapanpun menjadikan cia mendapat gelar Cewek Kuaci di sekolah itu. Gelar itu diberikan kepadanya saat ia ketahuan makan kuaci pas istirahat sampai ketiduran beberapa waktu lalu. Itu termasuk pujian juga cacian untuknya. Yang memberi gelar itu adalah cowok yang sangat dan paling dibencinya di kelasnya, kelas XI. B Akutansi, tak lain dan tak bukan adalah si Alay anak lebay. Sebenarnya nama aslinya itu Alan, namun karena penampilan, gerak – gerik, dan perkataannya itu lebih mencolok dan sangat berlebihan atau alay, makanya dia mendapat julukan itu. Hari ini seperti biasa alay menggoda cia yang sedang menikmati waktunya bersama soulmate sejatinya.
“hey cewek kuaci…. Ngapain aja loe ama tuh kuaci?” godanya sambil mencubit pipi cia yang gembul seperti bakpao.
“ ngapain loe dateng kesini gangguin gue sama kuaci gue? Iri loe?” jawabnya nyelekit.
“ih, galak banget jadi cewek, untung gue cowok, kalo gue cewek, ih ogah gue temenan ame cewek kuaci kaya loe” kata si alay lagi.
“suka suka gue lah… gue yang punya, eh loe belaga, berani loe ngelawan gue sini?” tantang cia.
“ dasar loe cewek jadi – jadian, gue mah ogah tuh jadi kuacinya, bosen ngeliat si muka bakpao jutek kayak loe” alay nyolot terus.
“siapa juga yang nyuruh loe jadi kuaci gue? Dasar alay, lebay. Ga sudi gue makan kuaci kayak loe, liat muka loe yang lebay aja udah senep perut gue” bela cia lagi.
Cia pun dengan kesal menebar semua kuaci di depan muka alay. Ia merasa sangat kesal selalu diejek oleh alay dengan kata kata lebay nya. Cia lalu pergi ke kantin untuk membeli kuaci lagi. Ia lalu makan kuaci di kantin hingga bel masuk berbunyi. Ia berlari ke arah kelasnya, ia sangat tak suka dengan kata terlambat, itu shyndrome baginya. Apalagi jam pertama adalah palajaran Mr. Davies, guru bule yang cool banget. Pokoknya cewek katarak dech yang nggak suka sama Mr. Davies. Nggak ada seorang cewek pun berani terlambat mengikuti pelajarannya, pelajaran bahasa asing yaitu Rusia, Inggris, dan Prancis secara bergantian. Dan hari ini jadwal untuk pelajaran bahasa inggris. Mr. Davies Henry memasuki ruang kelas XI. B Akutansi, kelas Cia dan kawan – kawan.  Suasana kelas seketika berubah menjadi heboh. Cewek – cewek centil sudah siap dengan cermin dan bedak masing – masing, maklum lah mereka masih zaman – zamannya pacaran. Mr. Davies berkeliling memeriksa tugas yang telah ia berikan seminggu yang lalu. Semua siswa bersemangat mengeluarkan tugas mengarang karya tulis berupa cerpen, puisi dan lain sebagainya dan dikumpul dalam bentuk kliping. Semua siswa cewek berseri – seri mendapat tanda tangan Mr. Davies idaman para wanita, kecuali Cia. Ia terlihat sangat cemas karena tugas klipingnya tertinggal di meja makan rumahnya. Ia sangat kecewa padahal ia sudah membuat kliping yang cukup kerenlah dibanding yang lainnya. Mr. Davies kini sudah berdiri tepat dihadapan Cia yang sedari tadi menyembunyikan kepalanya.
“ where is your homework, Cia?” tanya Mr. Davies.
“ I forget sir, my homework is in the dinning room, I’m sorry sir” jawabnya pasrah. Cia yakin aku pasti mendapat hukuman. Mr. Davies kan guru yang tegas meski ia terlihat sangat kalem. Aku tetap saja menunduk karena takut.
“ can you put your homework now?” tanya Mr. Davies lagi.
“ of course, sir, but, how is my lesson?” tanya Cia balik.
“ you must run and I will give you 5 minutes to go back and put your homework, are you ready?” jelas Mr. Davies lagi, cia mlongo mendengar penjelasan gurunya itu.
“ eeee… of course sir, you’re so handsome” jawab cia, ups. Ada kata yang tak sengaja ia ucapkan kepada gurunya itu.
“ huuuuu dasar cewek mata keranjang pakaian” teriak alay karena menyadari perkataanku tadi.
“ biarin sih, hak – hak gue, mulut gue, gue yang bicara ngapain loe yang sewot? Hah?” jawab cia kesal.
“huuu dasar cewek kuaci, udah dimarahin juga, masih pake ngerayu segala, basi tau” celoteh alay.
“ berisik loe, dasar lebay lebay lebay” kata cia lagi.
“ keep silent … Cia, Alan, please stay in front of the class” tegas Mr. Davies.
“ how is my lesson, sir?” tanya cia.
“ okay, I will give you time about 5 minutes, are you ready?” katanya lagi.
“ daripada gue berdiri sama si alay itu, mending gue nyanggupin aje lah, ready sir” jawab cia sambil ngomel nggak jelas, ia buru – buru lari sampai nggak sadar kalau kuaci yang sedari tadi ada di saku roknya, berjatuhkan seperti meninggalkan jejak.
Ia tak bisa berfikir jernih, segera saja ia berlari ke arah rumahnya. Padahal jarak rumahnya ke sekolahkan 5Km. biasanya ia berangkat sekolah diantar supir dan pulangnya di jemput, sekarang harus lari pulang pergi 5 menit? Gila kali tuh guru ya? Ia tetap berlari dan akhirnya sampai dirumah memakan waktu 20 menit. Ia buru – buru mencari tugasnya, dan kembali kesekolah dengan lari lagi. Sesampainya di sekolah ternyata sudah berganti pelajaran. Cia merasa kesal bukan main.
“ tau gini, gue nggak usah bela – belain lari, tuh guru bikin gue mati lama – lama, nyesel gue suka sama dia, dasar cowok, pada nggak punya hati kali ya?” celotehnya sambil masuk kelas.
Tiba – tiba penglihatannya buram. Serasa ada bintang – bintang diatas kepalanya, dan… gelap. Ia tak ingat apa – apa lagi sekarang.
**************
Cia terbangun. Badannya sakit semua. Kepalanya terasa pusing. Matanya terasa berat dibuka. Ia serasa ingin menangis. “ gue dimana? Gue udah isdet ya?” tanyanya berusaha bangun. “ kamu di UKS sekarang, tadi kamu pingsan, kamu kelihatan kecapekan.” Jawab seseorang yang nggak jelas wajahnya karena memang cia belum bisa melihat dengan jelas. “ siapa loe? Ngapain loe disini?” bentak cia. “ kamu masih belum pulih keadaannya, jangan banyak bergerak dulu, nanti juga kamu tau sendiri siapa saya.” Jelas orang tadi. “ kayaknya gue kenal dech suara loe, loe tuh siapa sih?” tanya cia lagi. “ nanti kamu juga tau sendiri, oh iya, maaf, tadi saya lancang membopong kamu, saya tinggal ya, saya mau ke kantor” jawab orang tadi.
“ loh, ngapain dia ke kantor? Ah tau ah, pusng gue, mending gue merep disini enak kali ya?” cia bicara sendiri di UKS. Ia tak tahu kalau yang membopongnya tadi adalah guru yang tadi sudah diejeknya, Mr. Davies.
            Sampai jam pulang sekolah cia masih tidur di UKS. Tiba – tiba ada seseorang yang datang ke UKS, dan membangunkannya. Ia terkejut sekali.
“ Sir, what do you do in here?” tanyanya yang menyadari kalu yang datang adalah Mr. Davies. “ akhirnya kamu sadar juga, mau saya antar pulang? Pasti kamu kecapekan tadi sampai- sampai nggak ngenalin suara saya” jelas Mr. Davies. “ what do you mean sir? I don’t understand” tanya cia. “ kamu tau kan orang yang kamu ajak bicara tadi?” “kapan pak, ups. What I mean here is, when did I talked with someone?” “ can you speak indonesia?” “ bisa sir, kapan saya ngobrol sir? Siapa sih yang gendong aku tadi? Aku mau bilang terimakasih sama orangnya.” Pertanyaan cia menghujam Mr. Davies. “ sama – sama, lain kali kalau mau ngejek jangan di depan orangnya ya..” “ maksud sir apa?” “ sir mau tanya, siapa ya tadi yang bilang, ‘tuh guru bikin gue mati lama – lama, nyesel gue suka sama dia, blablablablabla…” “lah itu mah yang gue eh maksudnya yang saya bilang tadi, kok sir tau?” “ ya tau dong, orang yang kamu ejek itu didepan kamu kok” “hah? Serius sir? Maafin saya deh sir” “ iya gak papa.” “ terus yang gendong aku tadi siapa sir?” “saya tadi yang gendong kamu” “ hah? Makasih ya sir, saya ralat perkataan tadi dech, semua cowok nggak punya hati, kecuali sir.” “ bisa aja, ini punyamu tadi tercecer di kelas” “ kuaciku… sini sama tante sini,,” kata cia merebut 2 bungkus kuaci dari tangan Mr. davies. “hahaha you’re straight girl” kata Mr. davies. Mereka lalu bercanda bersama, dan Mr. davies pun mengantar cia pulang ke rumahnya. Mereka berdua kelihatan sangat bahagia, seperti dua sejoli yang sedang dilanda cinta. Keesokan harinya, Mr. Davies menjemput cia untuk berangkat sekolah bareng. Sesampainya di sekolah, semua siswa bersorak – sorai melihat pasangan itu, ada sepasang mata yang terlihat tak suka dengan pemandangan tersebut. Hati pemiliknya kini hancur bak tertumbuk. Entah tak tahu mengapa perasaan itu melandanya kini. Heran, bingung, tak memusnahkan rasa itu. Alan, pemilik mata itu tak ingin mengedipkan matanya, ia ingin melihat Cia, Target utamanya setiap hari, jadian dengan gurunya sendiri. Sebenarnya ia menyukai Cia tapi tak berani mengungkapkan isi hatinya.
Satu minggu lagi ada acara hari ulang tahun yayasan Fabis, akan diadakan lomba soloist dan duo terbaik. Semua peserta boleh menyanyikan lagu pop ataupun lagu perjuangan. Pesertanya bebas, boleh dari siswa, ataupun guru sekalipun. Kesempatan ini tak disiakan oleh Cia – Davies ataupun Alan. Mereka semua mendaftarkan diri. Mereka juga mempersiapkan secara matang penampilan mereka. Cia – Davies akan menyanyikan lagu My Heart Will Go On. Sedangkan Alan akan menyanyikan lagu Pemilik Hati.
Hari yang ditunggu pun datang menyambut. Acara dimulai dengan penampilan semua peserta soloist maupun duo. Lalu dilanjutkan dengan penampilan duet Cia – Davies yang memukau penonton. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan duo lainnya hingga peserta soloist terakhir, Alan menyanyikan lagu pilihannya dengan sepenuh hati. Di akhir penampilannya ia menambah lirik lagunya dengan, “Kuaci, I Love You, kau pemilik hatiku”. Cia tersentak mendengar itu. Ia tak menduga si Alay juga menyukai kuaci. Setelah turun dari panggung, Alan mendekati Cia, “Kuaci mentariku, aku suka kamu, please pilih aku” katanya seraya mencium tangan Cia. “maaf, terlambat, hatiku sudah milik yang lain” jawab Cia. “ tak ada kata terlambat, Cia, aku lebih cocok jadi kakak kamu,” kata Mr Davies. Dan akhirnya Cewek Kuaci dan Cowok Alay bersatu selamanya.

Selasa, 07 Juni 2011

Puisi @My Idol Is All In mY Life

ALVIN JONATHAN SINDHUNATA


Alvin …
You are my idol
You are my rainbow
Your smile is my amazing flower in my heart
Your eyes is my sun
You are my entertainer
Alvin …
In my heart …
You are
Angel …
Love’s me
Very handsome
Inspiration’s me
Next junior singer
I LOVE U ALVIN

Special ********* My Motto ***********

" ALWAYS TRY AND PRAY TO BE A SUCCESSFUL PERSON AND YOU ARE THE BEST"



This is my motto,




why I make this sentence?



because



1. " always try n pray to be a successful person"s mean is selalu berusaha dan berdoa untuk menjadi orang yang sukses,, I like this sentence because if we don't try n pray to do some activities, we can success,, if we only try to do some activities, it same if we forget with God, if we only pray to do some activities, we also don't to do some activities, ,





2. " you are the best "s mean is anda semua adalah yang terbaik,, it mean, all people in the world are the best,, so,, we must be thankful to God with always try n pray,,,





always try n pray can't separate..





thanks n I love you all

Pohon Ajaib @Fiksi

 pohon ajaib

Dahulu kala di sebuah desa terpencil tinggallah beberapa keluarga. Mereka semua hidup tentram damai dan sejahtera. Mereka semua saling bergotong-royong dalam hal-hal positif dan saling menyayangi. Jika ada satu keluarga yang kesusahan pasti keluarga yang lain berlomba-lomba membantu dengan ikhlas. Mereka semua memiliki akal budi dan sifat sosial yang tinggi walaupun mereka semua tidak pernah mengenyam pendidikan selama hidupnya.

Suatu hari datanglah satu keluarga yang mewah pindahan dari kota kerajaan. Semua anggota keluarga ini hidup dalam kemewahan dan bergelimang harta. Mereka semua berfikir bahwa tiada hari tanpa uang, tiada apapun tanpa uang. Mereka selalu menghamburkan uang dengan foya-foya. Sejak saat itu semua penduduk di desa tersebut mengikuti kebiasaan keluarga baru tsb. Mereka bekerja keras mencari uang dan setelah mendapatkannya mereka buang dengan percuma. Tapi ada satu keluarga yang tidak mau mengikuti hidup mewah. Mereka adalah keluarga Pak Goldy. Mereka semua bekerja mencari kayu bakar di hutan dan belajar mengenal hewan dan tumbuhan hutan.

Suatu hari anak Pak Goldy menemukan sebuah pohon kecil yang berdaun emas, berbuah besi dan berbunga perak. Ia tidak tahu kalau itu pohon ajaib. Ia bertanya kepada Pak Goldy bahwa pohon itu boleh dibawa pulang tapi Pak Goldy tidak memperbolehkan karena Pak Goldy dan keluarganya percaya kalau semua pohon hewan dan benda benda di hutan tidak boleh dibawa pulang karena akan terjadi bencana besar. Anak itu tetap merengek mau membawa pohon itu pulang ke rumahnya tetapi Pak Goldy tetap pada pendiriannya. Akhirnya anak itu menurut dan ia tetap akan merawat tumbuhan hutan itu di hutan. Sejak saat itu anak Pak Goldy yang bernama Ozy itu merawat tumbuhan itu dengan sepenuh hati. Selain tumbuhan itu berbunga,berbuah,dan berdaun ajaib, tumbuhan itu juga bisa berbicara bahasa manusia tetapi tidak semua manusia yang bisa berbicara padanya. Setiap Ozy hendak pulang, pohon itu menjatuhkan daun emasnya itu untuk Ozy bawa pulang. Pak Goldy pun sangat senang. Tapi mereka semua tetap hidup sederhana dan daun pemberian pohon ajaib mereka persembahkan kepada raja untuk kemakmuran rakyat kerajaan dan untuk membeli pohon-pohon kecil untuk ditanam di hutan. Tapi tak seorang pun penduduk desa tahu akan jasa keluarga Pak Goldy.

Suatu hari datanglah 2 orang pengawal raja. Mereka bertanya kepada salah seorang penduduk desa. “maaf pak, ini benar desa tempat tinggal Pak Goldy?” “ benar pak. Bapak-bapak ini ada perlu apa dengan Pak Goldy yang miskin itu? Mending sama saya saja” kata penduduk desa tadi dengan sombongnya. “Maaf pak, saya kesini diutus raja untuk mencari Pak Goldy” kata seorang pengawal raja. Penduduk desa tadi menunjuk adiknya. Dia menyuruh adiknya menyamar menjadi Pak Goldy. Ia memaksa supaya adiknya itu mau dibawa ke istana.

Sesampai di istana, Pak Goldy palsu ditanyai beberapa pertanyaan seputar pohon ajaib yang ditemukan oleh Ozy. Pak Goldy palsu tidak bisa menjawab. Ia bingung karena ia sama sekali tidak tahu kalau Pak Goldy menemukan pohon ajaib. Raja Arif yang terkenal sangat bijaksana itupun mencoba bertanya apa pekerjaan Pak Goldy palsu. Pak Goldy palsu menjawab dengan jujur karena ia takut nanti tidak bisa menjawab lagi. Ia berkata kepada raja bahwa ia seorang tukang. Raja mulai tidak mengerti akan keadaan ini. Ia pun bertanya siapa nama Pak Goldy palsu dan Pak Goldy Palsu mengaku kalau ia bernama Pak Rio dan ia adalah adik penduduk desa yang ditanyai oleh 2 pengawal utusan raja. Akhirnya raja mengutus pengawal raja untuk mengantar Pak Rio pulang ke desanya dan menjemput Pak Goldy dan keluarganya untuk tinggal di istana.

Saat Pak Rio sampai di desa asalnya, pengawal raja yang sudah sedikit mengenal Pak Goldy itu pun mencari rumah Pak Goldy. Ia menemukan keluarga Pak Goldy yang sedang beristirahat di rumahnya yang hanya gubug Reot. Pengawal raja mengajak Pak Goldy dan keluarganya pindah ke istana tetapi Pak Goldy menolak meninggalkan hutan yang telah menghidupinya bersama keluarga selama ini. Pengawal raja merayu dengan semua jurus merayu. Akhirnya Pak Goldy mau pergi ke istana. Sesampainya di istana, Ozy menangis dan merengek ingin bermain dengan pohon ajaib, Pak Goldy pun ingin pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar lagi. Raja yang sangat bijaksana itupun memperbolehkan Pak Goldy dan anaknya ke hutan tetapi nanti mereka harus kembali ke istana. Mereka menyanggupi kesepakatan itu.

Sesampainya di hutan, Pak Goldy dan Ozy mencari pohon ajaib dan berterima kasih kepada pohon ajaib. Mereka terkejut melihat pohon ajaib yang berubah wujudnya menjadi seorang putri yang sangat cantik jelita. Putri itu adalah sahabat pangeran Alvin yang kasihan melihat keadaan desa Pak Goldy dan sekarang desa itu sudah memiliki penyelamat dan tugas putri telah selesai. Pak Goldy kembali ke istana dan memohon kepada raja agar raja mengeluarkan peraturan untuk menjaga hutan yang telah menghidupi kekuarga Pak Goldy selama ini agar tercipta keindahan yang kekal.

Sejak saat itu penduduk desa berlomba menjaga hutan agar selalu kekal abadi. Tapi sekarang orang berlomba untuk merusak hutan. Entah kapan pasti akan terjadi bencana yang dikhawatirkan Pak Goldy dan keluarganya karena alam akan marah akibat ulah manusia. Semoga saja bencana itu tidak mengakibatkan kerusakan yang besar.

Persahabatan yang Indah @Fiksi Peri

“Yuhuuuuuuuuuuu taman bunga aku datang” seru Peri Angel sambil melesat cepat. Ia sangat girang karena ia akan bermain dengan para peri sahabatnya. Ia sudah lama tidak bertemu sahabat-sahabatnya karena ia baru saja sembuh dari sakit. Ia sudah tidak sabar bermain dengan teman-temannya. Tadi pagi ia sudah sarapan kenyang dan berdandan cantik. Pokoknya semua persiapan OK dech.

Tak lama kemudian ia telah sampai di taman bunga. Ia sangat sedih karena tidak melihat salah satu sahabatnya di taman bunga. Ia menangis di tepi danau tempat ia biasa bermain dengan sahabat-sahabatnya. Ia tidak menyangka kalau sahabat-sahabatnya yang telah ia kenal sekian lama berani mengingkari janjinya. Ia  sangat sedih dan pulang ke rumah dengan muka yang murung. Mama Angel bertanya kepada Peri Angel alasan mengapa Peri Angel murung. Peri Angel menceritakan peristiwa yang dialaminya di taman bunga tadi. Mama Angel berusaha menghibur Peri Angel dan berkata kalau siapa tahu sahabat-sahabatnya itu sedang ada masalah yang lebih penting dan harus cepat diselesaikan. tetapi usaha Mama Angel sia-sia. Peri Angel tetap marah dan mengurung diri di kamarnya.

Malamnya Peri Shila menelfon Peri Angel untuk meminta maaf atas kejadian tadi. Tetapi yang menerima telfon adalah Mama Angel. Peri Shila menceritakan apa yang terjadi tadi siang. Mama Angel mendengarkan dengan penuh kesabaran. Ia telah mengira sebelumnya bahwa Sahabat Peri Angel tidak mungkin mengkhianati sahabatnya sendiri. Setelah Peri Shila selesai cerita, Peri Shila berpesan kepada Mama Angel  untuk memberi tahu yang sebenarnya terjadi.

Besok paginya. Peri Angel bangun tidur tanpa semangat. Mama Angel segera menemui Peri Angel dan menceritakan kalau Peri Shila tadi malam menelfon Peri Angel. Mama Angel juga dimohon oleh Peri Shila untuk berbohong kepada Peri Angel kalau Peri Shila tadi tidak bisa menepati janjinya karena Peri Sivia, sahabat Peri Angel dan Peri Shila mendadak sakit dan Peri Shila harus mencari obat untuk Peri Sivia

Peri Angel tidak mau mendengar penjelasaan dari Mama Angel. Ia masih marah pada sahabatnya. Mama Angel mencoba merayu Peri Angel untuk mau memaafkan sahabat-sahabatnya. Peri Angel pun mau memaafkan sahabat-sahabatnya itu asalkan mereka mau berjanji tidak akan mengingkari janji lagi. Mama Angel menenangkan Peri Angel dan berkata kalau sahabat-sahabat Peri Angel tidak akan mengingkari janji kecuali ada kepentingan yang lebih penting.

Di sekolah peri…
“Pagi Peri Angel… maaf ya kemarin aku nggak menepati janji soalnya aku kemarin mencari obat buat Peri Sivia. Peri Sivia sekarang tidak berangkat sekolah dan di besan kalau ia juga mau minta maaf kepada kamu Njel.. kamu mau kan memaafkan kami??????” kata Peri Shila memohon. “Iya dah aku maafkan kok.” Kata Peri Angel. Mereka lalu masuk kelas dengan perasaan haru. Peri Angel tidak tahu kalau sebenarnya Peri Sivia tidak sakit dan mereka semua tahu kalau hari ini tidak ada pelajaran dan hari ini adalah hari ulang tahun Peri Angel.

Setelah pulang sekolah Peri Shila memohon kepada Peri Angel untuk mau datang ke taman bunga sepulang sekolah ini. Peri Angel menyanggupi.

Peri Angel datang ke taman bunga sendirian. Setelah sampai disana Peri Angel masih tidak menemukan sahabat-sahabatnya. Ia sangat sedih. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. “Peri Shila… Peri Sivia…. Kalian ,….” Peri Angel tidak bisa berkata-kata lagi. Ia tidak menyangka akan mendapat kejutan dari sahabat-sahabatnya. “Maafkan kami ya Njel… sebenarnya Peri Sivia tidak sakit. Kami sudah sepakat untuk memberi kejutan ini. Mamamu juga setuju. Jadi kami semua melakukan ini…… Happy birthday Peri Angel…… we love you forever” kata Peri Shila, Peri Sivia, dan teman-temannya. Thanks ya teman-teman, thanks ya Peri Shila, Peri Sivia. Aku sangat menyayangi kalian semua.” Kata Peri Angel terharu.

Asal Mula Kertas @Fiksi

asal mula  kertas

Momo adalah monyet yang cerdik dan rajin. Setiap saat rumahnya terbebas dari kotoran apapun. Ia juga mempunyai banyak makanan karena ia rajin menanam berbagai macam buah-buahan. Tetapi ada satu yang sering membuatnya susah. Ia adalah orang yang pelupa. Setiap menaruh apapun ia pasti lupa mengembalikannya. Itu juga yang menyebabkan ia sering dimarahi oleeh tetangga. Ia sering lupa mengembalikan barang yang ia pinjam dari tetangga.

Suatu hari ia akan memupuk tanaman yang ia tanam di belakang rumahnya. Pagi sekali ia telah sampai di toko pupuk langganannya. Rubi kelinci, pemilik toko pupuk, baru saja membuka tokonya. Melihat ada pelanggan setianya datang, ia lalu melayani dengan ramah. Ketika  Momo mau membayar, ia merogoh kantong celananya. Alangkah terkejutnya, ia lupa membawa uang untuk membeli pupuk. Untung saja Rubi memperbolehkan membawa pupuknya dulu dan membayarnya besok kalau Momo akan membeli pupuk lagi.

Setelah membeli pupuk, ia langsung menuju ke kebun belakang rumahnya. Ia segera memupuk tanamannya. Setelah selesai memupuk, ia pulang ke rumahnya. Ia lupa membawa masuk pupuk sisa memupuk tadi. Malamnya ia kebingungan mencium bau tak sedap dari rumahnya. Ia mencari tahu asal bau tsb tapi tidak menemukannya.

Esok paginya. Ia akan memupuk tanaman padi di sawahnya. Ia mencari-cari sisa pupuk kemarin. Tapi setelah ia cari, ia tak menemukan pupuk sisa kemarin. Ia lalu pergi ke toko Rubi kelinci lagi. Kali ini ia juga lupa membawa uang untuk membayar pupuk kemarin. Ia juga ditanyai oleh Rubi mengapa ia sekarang boros sekali pupuk. Ia menjawab kalau pupuknya hilang entah kemana. Setelah mau membayar ia berkata kepada Rubi, “Bi.. aku hutang dulu ya … uangku tertinggal di rumah…” Rubi pun masih memperbolehkan Momo membawa pupuknya dulu. Peristiwa seperti itu terus terulang sampai akhirnya Rubi kesal dengan kebiasaan Momo. Rubi berfikir bila ia terus memperlakukan momo seperti itu maka ia akan gulung tikar.

Suatu siang Momo hendak membeli pupuk di toko Rubi. Setelah ia memilih, ia hendak membayar tetapi setelah merogoh kantongnya, ia sadar kalau uangnya tertinggal lagi. Ia memohon kepada Rubi untuk membawa pulang pupuknya sekali lagi. Tetapi tidak diperbolehkan oleh Rubi.

Momo pulang dengan muka murung. Ia sangat menyesali kebiasaannya lupa membawa uang. Ia lalu mencari akal agar ia tidak pelupa. Ia mencoba membuat daftar kegiatannya setiap hari dari barang bekas dibuat mirip lukisan di dinding rumahnya. Tetapi ia masih sering lupa. Ia berusaha mencari akal untuk menghilangkan sifat lupanya dengan berbagai cara. Ia terus berusaha dan berusaha.

Suatu hari ia berjalan-jalan di kebunnya. Saat ia melintasi keebunnya, ia melihat sebatang pohon yang tidak memiliki daun. Ia lalu iseng menulisi batang pohon tersebut. Ternyata tulisan yang di buat di batang pohon tadi terlihat sangat jelas. Ia lalu menebang pohon tersebut dan membelah batang pohon tersebut tipis-tipis. Ia lalu menggabungkan lembaran-lembarang batang tipis tadi dengan lem perekat yang ia buat dari sagu. Ia  lalu mulai menulis daftar kegiatan hariannya di lembaran-lembaran tadi. Ia menyebutnya lembaran kertas.

Sejak ia menulis daftar kegiatan di kertas tadi, ia tidak pelupa lagi. Ia kini bisa membeli pupuk tanpa lupa membawa uang. Ia juga tidak pernah lagi dimarah tetangga untuk mengembalikan barang pinjamannya. Ia sangat senang sekali. Berkat kertas tadi, ia bisa terbebas dari sifat buruknya.

Ketekunan Awal Kemenangan @Fiksi

ketekunan awal kemenangan

Dahulu kala, di sebuah desa di kota Nirmala, tinggallah seorang petani yang sangat miskin. Petani itu bernama Panji. Pak Panji tinggal bersama istrinya yang sangat sabar dan lugu. Mereka mempunyai seorang tetangga yang juga seorang petani namun sangat kaya raya. Petani itu sangat pelit dan sombong, ia bernama Badu. Ia tinggal  bersama para pembantu- pembantunya. Ia tak punya istri karena ia sangat pelit, kikir dan sombong.

Setiap pagi Pak Panji dan Pak Badu berangkat bersama namun lain tuuan. Pak Panji sangat rajin, sabar, baik, bijaksana, dan tidak sombong. Setiap pagi ia bertani di sawahnya yang hanya satu petak kecil.ia bekerja dengan penuh suka cita. Setelah hari menjelang siang, istriya datang untuk mengirim bekal untuk makan siang Pak Panji. Pak Panji selalu bersyukur kepada Tuhan dalam keadaan apapun.sedangkan Pak Badupagi-pagi hanya mengawasi pegawainya di sawahnya, dan siangnya bermalas-malasan di rumah sambil menunggu pembantunya menyiapkan makan siang. Setelah selesai makan ia hanya menghitung uang hasil pertaniannya dan digunakan untuk hiup berfoya-foya. Sedangkan pekerjanya hanya diberi upah sedikit sekali ari hasilnya.

Suatu hari kepala desa di desa Pak Badu dan Pak Panji mengumumkan bahwa akan diadakan kontes hasil panen pertanian yang hadiahnya lumayan besar. Pak Panji ingin sekali mengikuti kontes tersebut begitupun pak Badu. Pak Panji bekerja keras dan merawat tanamannya untuk diikutkan di kontes. Pak Badu juga sibuk memerintah pekerjanya merawat tanamannya untuk kontes.

Akhirnya hari kontespun datang, Pak Panji datang ke kontes membawa satu ikat padi yang lumayan banyak juga besar. Sedangkan Pak Badu hanya membawa sedikit dari hasil panen padinya dari satu petak sawah yang sangat kecil. Semua hasil panen di taruh diatas meja yang telah disediakan.

Akhirnya diumumkannya pemenang lomba. Dan pemenangnya adalah Pak Panji karena padinya sangat besar dan subur. Pak Panji menerima hadiah yang sangat banyak. Pak panji sangat bersyukur dengan kemenangannya itu dan kehidupan keluarganya menjadi berkecukupan.

Kisah si Sapu Raja @Fiksi

kisah si sapu raja

Dahulu kala didaerah timur tengah ada sebuah kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tentram dan saling membantu. Kerajaan tersebutmempunyai raja yang sangat rajin dan bijaksana. Ia mempunyai sebuah sapu yang bisa berbicara.tetapi sapu itu pemalas. Suatu hari kerajaan itu akan kedatangan tamu dari kerajaan Ethiopia. Raja sangat senang dan  juga sedih. Senang karena akan kedatangan tamu istimewa yang akan singgah kekerajaannya. Sedih karena kerajaanya sekarang kotor sekali. Ia lalu memerintahkan sisapu raja untuk membersihkan kerajaan. Sisapu raja tidak mau menuruti perintah raja. Ia akhirnya diusir dari dari kerajaan dan dibuang ke hutan. Dihutan sisapu raja sangat sedih dan kesepian. Ia pun sangat menyesal akan perbuatannya tersebut.

Sementara dihutan ia menyapu hutan hingga bersih dan merubah sikap malasnya. Ia juga berkenalan dengan penghuni hutan. Berita tentang berubahnya sikap sisapu raja terdengar juga oleh raja.

Beberapa tahun kemudian, ada seseorang dari kerajaan yang diperintah raja untuk mencari sisapu raja untuk dibawa kesebuah desa yang sangat kotor. Sisapu raja diberi tantangan oleh raja untuk membersihkan desa tersebut dalam waktu satu bulan. Apa bila dalam satu bulan sisapu raja dapat membersihkan desa, maka sisapu raja diperbolehkan tinggal diistana bersama raja asal mau merubah sikap menjadi rajin. Sisapu raja bersedia dan akhirnya dibawa kesebuah desa.

Satu bulan berlalu, akhirnya sisapu raja telah berhasil menyelesaikan tantanganya. Akhirnya sisapu raja pun kembali keistana bersama raja. Ia sangat bahagia sekali dapat tinggal diistana lagi dan ia pun berjanji akan selalu rajin dan menaati perintah raja. Raja sangat senang mendengarnya, kerajaan timur tengah pun bersih terlindung berkat sisapu raja.

BU Marni dan cara didiknya

Mutasi atau perpindahan tugas seorang PNS itu sangatlah wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan guru mata pelajaran dalam satu sekolah. Penyebab seperti itu paling sering terjadi di sekitar kita. Biasanya, guru yang dipindahtugaskan itu adalah guru yang belum lama mengajardi sekolah tersebut. Guru itu akan dipindah tugaskan ke sekolah yang kekurangan guru mata pelajaran tersebut. Para guru harus pasrah menerima keputusan karena itu sudah mutlak. Sama halnya dengan para guru di SMP Bina Bangsa.
Hari ini hari Senin. Para petugas upacara sudah siap dengan tugas masing – masing. Upacara segera dimulai. Pak Kepala Sekolah, sebagai pembina upacara, telah berada di tengah lapangan. Begitu juga Rangga, sang pemimpin upacara. Upacara berjalan lancar hingga saat amanat upacara datang. Pak Kepala Sekolahberkata kalau SMP Bina Bangsa kedatangan seorang guru sastra yang dipindahtugaskan dari SMP Negeri Kertajaya. Namanya sumarni. Pak Kepala Sekolah kemudian mempersilakan Bu Marni untuk memperkenalkan diri. Para siswa tak menghiraukannya.
Setelah upacara selesai, para siswa masuk kelas masing – masing. Begitu pula Rangga dan teman – temannya masuk ke kelas 8.2. tak lama kemudian ada seorang guru datang. Ternyata setelah diperhatikan betul, yang datang adalah Bu Marni. Ternyata Bu Marni mengajar sastra di kelas 8.2. Bu Marni mengajar dengan sangat lembut. Ia sangat ramah dan penyabar. Para siswa 8.2 yang terkenal bandel itu tak menghiraukan penjelasan Bu Marni tentang pelajaran yang ia ajarkan. Hanya Rangga, sang ketua kelas yang memperhatikan penjelasan Bu Marni dengan saksama. Bu Marni yang melihat anak didik barunya itu hanya tersenyum dan menasihati mereka. Bagu, anak palingbandel dikelas, tetap saja asyik bermain. Kemudian Bu Marni mendekati Badu dan menyuruhnya maju ke depan dan menunjukkan cara bermain mainan yang ia mainkan tadi. Lalu Bu Marni lalu menyuruh siswa yang lain menirukan Badu. Kemudian, Badu disuruh menjelaskan materi yangg ia ingat, sementara Bu Marni duduk di bangku siswa dan mengobrol dengan siswa disebelahnya. Badu yang merasa marah karena sedari tadi tak diperhatikan, kini tahu maksud Bu Marni. Ia kini sadar telah melakukan kesalahan. Ia lalu meminta maaf. Cara seperti itu telah berualng kali dilakukan Bu Marni kepada siswa yang lain. Dan hasilnya pun sangat sempurna, siswa yang ia perlakukan seperti itu lalu sadar dan meminta maaf. Rangga bangga sekali dengan Bu Marni. Berkat Bu Marni, kelasnya kini menjadi lebih baik.
Satu semester berlalu. Kini berkat Bu Marni dan cara didiknya, kelas 8.2 menjadi kelas favorit. Selain itu, predikat ketua kelas terbaik juga dipegang Rangga, karena kelasnya menjadi sangat disiplin. Rangga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bu Marni. Dan yang paling membahagiakan adalah Bu Marni kini menjadi wali kelas 8.2. Semua siswa kini sangat menghormati Bu Marni. Satu pesan dari Bu Marni yang selalu Rangga ingat adalah kita semua adalah ciptaan Tuhan. Kita sama – sama makan nasi. Untuk itu, hendaknya kita saling menghormati.

My First Novel, Meraih Mimpi @ Best Experience part 3


BAB 3
ANUGERAH TERINDAH YANG PERNAH DIMILIKI

Hari ini hari pertama Alvin CS tampil di depan umum secara resmi. Mereka tampil pada pelajaran seni musik pada jam pertama dan kedua. Mereka bernyanyi sambil memainkan alat musik. Pak Duta memberikan esempatan satu jam pelajaran untuk penampilan mereka. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka pun mulai beraksi. Diawali dengan lantunan suara Alvin…
“Indah... terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta” suara Alvin memukau penonton.lalu dilanjutkan oleh Ray.
“Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki” penampilan Ray juga dapat membuat penonton terperanga. Deva lalu melanjutkan penampilan mereka.
Namun bila...itu semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta” 
Penampilan Deva juga dapat memukau penonton… Cakka lalu melanjutkan…
“Tak semudah seperti yang pernah terbayang
Menyatukan perasaan kita...” lalu semuanya bernyanyi…
“Tetaplah menjadi bintang di langitAgar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua... berdua...”
Penampilan mereka tambah memukau penonton. Lalu Kiki melajutkan…
“Sudah...terlambat sudah
Kini semua harus berakhir” penghayatan Kiki ternyata sangat bagus sekali.
 
 
 
Lalu Alvin dan Kiki melanjutkan…
“Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini” penampilan duet mereka sangat bagus, lalu dilanjutkan oleh semuanya…
“Tetaplah menjadi bintang di langit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua... berdua...”
Penampilan mereka ditutup dengan tepuk tangan yang sangat meriah, “ wah penampilan kalian very very very perfecto” komentar Pak Duta. Alvin CS berterima kasih kepada semuanya. “ eh Vin, band kalian namanya apa nih?” tanya Zevana. “ SIB” jawab Alvin, “ apaan tuh SIB?” tanya Rio. “ Spectacular Idol Band,” jawab semua personil SIB. “ wah keren banget, aku ngefans berat dech ama kalian.” Kata Zevana lagi. “ makasih Ze” jawab Alvin. Zeze hanya tersenyum. Ternyata ia juga tergila-gila sama Alvin. Memang Alvin itu selain pintar, juga anak yang paling ganteng, cool, n keren di SMP KALAM KUDUS.
“ wah kita dapet pengalaman yang nggak akan bisa kita lupain nih…” kata Alvin. “ bener banget, aku dah bayangin kalau kita sukses nanti akan jadi artis terkenal” kata Cakka. “ aku juga” kata Deva dan Ray  bersamaan. “ wah berarti kita udah sehati banget yah, aku juga udah bayangin.” Kata Kiki. “ iya aku setuju” jawab Alvin. Tiba-tiba pak Duta dan Bu Angel mendekati Alvin CS. “ hey anak – anak, Ibu punya berita bagus buat kalian.” Kata Bu Angel. “ oh, ya Bu, ada apa?” tanya Alvin. “ begini, tadi pak Duta cerita tentang penampilan kalian dan bakat-bakat yang kalian miliki itu sangatlah luar biasa. Jadi Ibu dan para Dewan Guru juga Bapak Kepala Sekolah memutuskan untuk menjadikan Alvin sebagai ketua Osis yang baru, dan SIB akan menjadi ciri khas sekolah kita ini, semua personilnya akan dimasukkan ke pengurus inti Osis dan kalian akan tampil setiap ada acara penting, resmi, maupun tidak resmi, juga satu lagi. Masing – masing dari kalian mendapatkan uang tunai dan SIB akan mendapatkan seperangkat Band.
Gimana , kalian sanggup?”  jelas Bu Angel. “ saya jadi Ketua Osis bu? Ini mimpi ya Bu?” tanya Alvin gugup…
“ ini tidak mimpi Vin, kalau kamu sanggup, istirahat kedua nanti akan langsung dinobatkan menjadi ketua Osis sampai kamu lulus.” Terang Bu Angel. “ ya bu, Alvin sanggup, semoga Tuhan Yesus selalu mendukung dan memberkati tugas dan kewajiban Alvin ini, makasih bu, pak, n Thanks for my best friends.” Kata Alvin. “ kamu memang anak yang sangat bijak, Alvin. Semua bangga memilikimu.” Kata bu Angel lagi. “ makasih Bu.” Kata Alvin. Semua sahabat-sahabat Alvin memeluknya erat sekali. “ selamatnya Koko, kami semua bangga memilikimu, dan persahabatan kita akan Abadi selamanya, SIB forever…” teriak Deva mewakili teman yang lain. “ thanks ya temen – temen… kalian adalah segalanya bagiku.” Kata Alvin terharu. Mereka lalu bersiap – siap untuk melakukan upacara penobatan ketua Osis SMP KALAM KUDUS yang baru yaitu Alvin Jonathan Sindunata. Para personil SIB membantu para dewan guru juga para pengurus Osis yang lama mempersiapkan upacara. Setelah selesai, bel istirahat pun berbunyi. Dan pak KEPSEK, pak Excel Mangare, S.Pd, mengumumkan bahwa akan diadakan upacara penobatan ketua Osis yang baru. Siswa lain yang bukan pengurus osis lama maupun SIB masih sangat penasaran memikirkan siapa pengganti Kak Yesaya atau biasa di panggil Kak Echa, yang terkenal pintar bermain drum itu. Waktu yang dinanti pun datang. Upacara dipimpin oleh Kak Echa dengan pembina upacara Pak Excel. Upacara berjalan dengan lancar hingga saat penobatan tiba. “ anak – anak, bapak mewakili seluruh dewan guru telah mendapatkan pengganti Echa, ia adalah seorang anak istimewa dan sangat berbakat. Bapak akan memanggil semua pengurus inti yang baru yaitu Ray, Kiki, Cakka, Alvin dan Deva. Nama yang dipanggil silahkan maju kedepan.” Pak KEPSEK mulai berbicara. Dukungan dan support pun mulai bergema di lapangan basket SMP terfavourite itu. “ wah Alvin pangeranku jadi pengurus intiiiiiiiiiiii…….” Teriak Zeze( panggilan akrab Zevana) keceplosan. “ huuuuuuuu dasar cewek anehhhh” ejek Rio yang ada di sebelahnya. “ hah Zeze suka ama aku?” tanya Alvin pada sahabat-sahabatnya itu. Zeze adalah ponakan pak Excel. “ ich PD amet sich tu cewek……” Ify mulai sewot. “ Anak – anak, perhatian sebentar, bapak akan mengumumkan siapa ketua osis yang baru, dan dia Adalah …………” pak Excel mengulur waktu agar semua siswa penasaran. “ pak cepetan donk…” teriak Rio dari barisan.
Rio mulai jengkel karena Zeze tak henti-hentinya mengucapkan kata ‘Alvin’. “ Alvin Jonathan Sindhunata…. Selamat…. Kamu akan menggantikan Echa….” Kata pak Excel akhirnya.
“ wah My Lovely Boy jadi KO?” teriak Ify kencang sekali. “ waduh, Ify juga suka ama aku tuh…” kata Alvin panik. “ hah, apaan KO?” tanya Riko. “ ketua Osis, dodol” jawab Ify.
 “ apa apaan sich Ify? Jelas Alvin pangeran ku, maen rebut aja… pake loli lolian lagi…” celoteh zeze . “bukan loli, zega.” Kata Rio. “ tapi Lovely yang artinya…..” belum selesai bicara, Rio telah dibungkam mulutnya oleh Zeze. “ nggak perlu dijelasin” kata Zeze marah. “ terserah aja dech, tapi buka donk mulutku, sakit tau, awas kamu yah…” kata Rio. “ kamu berani nantangin aku? Ayo maju?” tantang Zeze. “ nggak ah malu ama temen-temen.” Jawab rio singkat. Mereka lalu melanjutkan memperhatikan Pak Excel berpidato. Seluruh siswa bersorak-sorai menyambut pelantikan Ketua Osis yang baru itu. Dan waktu pelantikan datang. Alvin telah berdiri di dekat teman-teman SIB lain. Mereka akan mengucapkan janji Osis. Mereka berusaha untuk tidak gugup walaupun mereka melakukan ini tanpa ada waktu latihan, namun mereka berusaha enjoy. Para SIB mengucapkan janji Osis dengan sangat tegas, jelas, lantang, dan berwibawa. Seluruh peserta upacara senang melihatnya. Setelah itu dilanjutkan dengan pelajaran seperti biasa. Seluruh pengurus Osis baru maupun lama berkumpul kembali untuk mengikuti penyerahan tanggung jawab dari KO lama kepada KO baru. Upacara berlangsung sangat hidmat. Mereka lalu membereskan peralatan upacara. Setelah selesai, mereka kembali ke kelas masing – masing untuk mengikuti pelajaran. Saat SIB akan memasuki pintu kelasnya, mereka mendapat pujian, sorakan, dan rasa syukur yang sangat mendalam dari teman – temannya. Alvin dan teman-temannya sangat bersyukur dengan anugerah yang mereka terima. “ SIB tampil lagi donk, untuk ngerayain anugerah Tuhan ini, sekalian kita panjatkan syukur, boleh tidak Bu?” kata Zeze. Saat itu adalah pelajaran bu Ira. “ silahkan kalau SIB nya mau tampil…” jawab Bu Ira. “ baik Bu, kami mau ambil alat musiknya dulu, tunggu ya temen- temen. Kami akan berusaha tampil tanpa latihan kok, moga aja bagus ya.” Kata Alvin. “ ya cepetan” kata Rio nggak sabar. “ permisi bu.” Pamit SIB. “ ya silahkan, cepat ya anak – anak…. Semua waktu pelajaran ini akan ibu berikan untuk syukuran atas kemenangan yang diterima Alvin.” Kata bu Ira.
“ makasih banyak bu” kata Kiki. SIB lalu pergi ke ruang musik untuk mengambil alat musik untuk tampil. Mereka lalu masuk ke Ruang Musik. Disana ternyata ada Pak Duta dan Bu Angel.
Ternyata semua ini sudah direncanakan sebelumnya, mereka merencanakannya saat anak – anak SIB sedang membereskan peralatan setelah upacara tadi.


@ ruang musik………
“ anak – anak, kalian bisa bantu kami sebentar tidak?” tanya Bu Angel.
“ bisa bu, ada yang bisa kami bantu untuk Ibu dan Bapak?” jawab Cakka.
“ tolong bawain ini ke ruang baru itu ya,” kata bu Angel sambil menunjuk ke arah seperangkat Band. “ oh, ya Bu” jawab Kiki. Mereka lalu bergotong – royong membawa alat – alat tadi menuju ruang baru yang baru selesai dibuat kemarin. Ruang tersebut besar dan di pasang kaca pada dindingnya. SIB lalu menyusun perangkat Band tadi. Setelah selesai mereka kembali ke ruang musik untuk mengambil alat musik dan dibawa ke kelas. Mereka lalu menuju ke kelas. Mereka menyusun perangkatnya sendiri. Lalu mencoba mengambil nada. Saat akan memulai menyanyi, tiba – tiba Bu Winda masuk ke kelas VIII.1. “Anak – anak, nyanyiin lagu “ untukku” by chryse donk. Itu loh yang dinyanyiin Kahitna.” Pinta bu Winda. “ baik bu” jawab Deva dan Ray kompak. Mereka lalu mulai mengambil nada. “ eh gimana kalau yang nyanyi KO kita yang baru aja, yang laen main musik aja, sekalian penghargaan gitu,” kata Rio. “ OK, usulmu kami terima.” Jawab Kiki.
Mereka mulai beraksi….
“ Di saat engkau di sana… kadang langit terasa gelapnya”  kekaguman akan suara emas Alvin mulai terlihat.
“ Kemana langkahku pergi… selalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani… kau takkan pernah terganti
Saat lautan kau sebrangi… janganlah ragu bersahu
Ku percaya hati kecilku… kau takkan berpaling…..” penampilan SIB membuat semua orang yang melihatnya menjadi hanyut dalam penampilan menakjubkan yang mereka ciptakan.

“ Walau keujung dunia… pasti akan ku nanti
Meski ke tujuh samudera… pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin… kau hanya untukku….
Ooo…ooo…oo………
            Saat lautan kau seberangi... janganlah ragu bersahu
            Ku yakin bahasa nurani… kau takkan pernah terganti
            Pandanglah bintang berpijar… kau tak pernah tersembunyi
            Dimana engkau berada… disana cintaku
Walau keujung dunia… pasti akan ku nanti
Meski ke tujuh samudera… pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin… kau hanya untukku….
Karena ku yakin… kau hanya untukku….”
SIB menutup penampilan pertamanya dengan menunduk tanda hormat dari mereka. “ ayo selanjutnya ada yang mau request nggak?” tanya Bu Ira. Zeze lalu tunjuk tangan. “ Alvin, nyanyiin lagu merindukanmu donk.” Kata Zeze. “ iya… tapi yang nyanyi sendiri apa sama – sama?” tanya Alvin. “ kamu sendiri aja ya” “ baiklah” kata Alvin. Mereka lalu  bersiap untuk menyanyikan request dari Zeze. Alvin bersiap di dekat Piano ( Keyboard)nya.
“ saat aku tertawa diatas semua
Saat aku menangisi kesedihanku
Aku… ingin engkau selalu ada
Aku… ingin engkau… aku kenang….
            Selama aku masih bisa bernafas…
            Masih sanggup berjalan…
            Ku kan selalu memujamu…
            Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….
Saat aku mencoba merubah segalanya
Saat aku meratapi kekalahanku
Aku ingin engkau selalu ada
Aku ingin engkau aku kenang…”
Alvin bernyanyi dengan penghayatan yang sangat perfecto melebihi penyanyi aslinya.
 – maaf yah buat Masivers –. Alvin melanjutkan menyanyi…
“Selama aku masih bisa bernafas…
            Masih sanggup berjalan…
            Ku kan selalu memujamu…
            Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….”
Penampilan ini tak kalah meriah dengan penampilan sebelumnya. “ selanjutnya ada yang mau nambahin nggak?” tanya bu Ira lagi. “ kepompong Bu…” sahut Rio. “ ok request we save… we will sing farewell” kata Alvin dengan bahasa inggris yang sangat fasih. “ we are beginning now….. okay….” Kata Alvin lagi. Mereka lalu mulai bersiap untuk menyanyi.
“ dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu – kupu” Ray menyanyi dengan tangan memukul perangkat drum sambil menginjak pedal drumnya. Lalu Deva meneruskan…
“ kini kita melangkah berjauh – jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karena ku sayang” suara Deva bergema di penjuru dunia – ceile…. Nggak nyampe kali ye… penjuru sekolah aje nggak yakin, ape lagi penjuru dunie… mimpi kale-
Lalu Alvin dan Cakka melanjutkan dengan duet maut…. – ceile duet maut……. Emang artinye ape ye? –
“persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah…….
Persahabatan bagai kepompong
Memaklumi teman hargai perbedaan….”
Lalu diteruskan oleh Kiki……….
“ persahabatan bagai kepompong
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong…………” penampilan ini sangat memukau penonton……

“semua yang berlalu biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam sembunyikan sinarnya
Hingga dia bersinar lagi……..” Alvin melanjutkan………..
Lalu dilanjutkan oleh semua SIB…………
“ persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu – kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong………… kepompoooooonggggggggggg………”  semua bernyanyi sangat dari hati. Semua penonton memberi aplaus…. “wah penampilan yang sangat dahsyat……. Aku bangga memiliki teman seperti kalian…….. I Like It” comment Rio. “ aku boleh tanya ma Zeze nggak?” tanya Alvin. “ dengan senang hati pangeranku” jawab Zeze. “ eh pas di lapangan tadi kamu bilang “Alvin pangeranku jadi pengurus inti” maksudnya gimana?” tanya Alvin.
“ ehm…… ehm…. Nggak tahu ah…..” jawab Zeze gugup. “ hayoooo Zega ngaku……. Ayo ngaku aja kale Zeeeee” ejek Rio. “ cie cie cieee” kata Ray. “ Ze, ini kesempatan emas kamu buat ngungkapin perasaan kamu, bilang aja ama Our Student Captain” kata Lintar… “ ehm… ehm… aku… aku… suukka ama amaaa Alvin.” Kata Zeze jujur. “ oh gitu, sebelumnya maaf yah Ze, bukannya aku nolak, but I can’t have a girls friend now… because… I must study hard to be a succsful person that my Idol, Christiano Ronaldo.” Jelas Alvin yang very very clever in english. “ oh no…..” desah Zeze langsung lemas.. “ aku nggak bisa Ze,, if you want, I can make you be my friend,, not my special friend” jelas Alvin.. “ ya udah deh ga papa… aku ngalah” kata Zeze akhirnya. “ I am so sorry Zeze” kata Alvin lagi. “ cie… cie… cie” kata Rio lagi. “ ah aku ngejer Rio aja ah” kata Zeze lagi. “ ich ogah aku ama zebra…. Mending ama Ify aja cantik n pinter,” kata Rio.
“ maksud loe aku kayak Zebra gitu? Kamu lebih mending milih loli loli dari pada aku?” kata Zeze. “ emang nama loe zebra kan?” ejek Rio santai. “ dasar mixer citato” – sorry buat Rise Indonesia Cuma aku ganti dikit kok, biasanya kan Rio mr citato sekarang mixer citato.. –
“ enak aje… nama gue tuh Zevana Arga Ane Angesti….. nama bagus gini dibilang Zebra… emang loe nggak pernah baca tuh nama ratu paling cantik di sekolah ini?” kata Zeze mulai marah. “ ape kate loe? Paling cantik?” kata Rio. “ ich, siapa yang bilang kalau loe paling cantik?” tambah Rio lagi. “ gue tuh cewek paling cantik dan sudah diakui seluruh dunia….” Jawab Zeze marah… - ih seluruh dunia….. mending penulis aje yang diakui seluruuh dunia, gimana, setuju? –
“ ya deh aku ngalah, yang pasti masih cantik Ify dari pada loe Zebra” kata Rio lagi. – I am sorry for Zevana’s fans. – “wh@t 3v3r lah” kata Zeze. “ udah ah, capek denger celotehan kalian” kata Ray. “ siapa yang mau request lagi?” kata Alvin. “ lagu ‘berteman saja’ donk Vin, tapi khusus kamu yang nyanyi.” Kata Bu Ira. “ iya aku setuju… jadi sekalian buat ngungkapin perasaan Alvin ke Zebra” kata Rio lagi. “ OK aku terima apa adanya” kata Zeze. “ ya aku terima request nya” kata Alvin.
                        sering kali ku melihat
                           kau curi-curi pandang ke arah diriku
                           menggodaku… bikin ku malu…
                           titip salam lewat semua teman-temanku
Alvin menyanyi dengan sangat bagus… karena lagu ini adalah lagu kebangsaannnya.
kau bilang kau suka padaku
                                                aku hargai itu
                                   
kita masih sangat muda belum waktunya
                                    sekolah saja dulu raih cita-cita
                                    urusan pacaran tak usah sekarang
                                    kita berteman saja”
Alvin menutup lagu dengan sopan. Lalu tak lama kemudian bel pulang berbunyi… ‘teng.. tenggggg… teng….’ Bel berbunyi. Semua siswa bersiap untuk pulamg.
Bu Angel meminta SIB untuk menemui pak Duta sekarang jadi mereka tidak bisa mengikuti doa dulu. Mereka lalu menuju ke ksntor.setelah sampai kantor, pak Duta mengajak SIB ke ruang yang baru.
Setelah sampai sana, mereka dikejutkan oleh kedatangan para Orang tua dari SIB. Alvin CS terkejut melihat para orang tua mereka ada di tempat itu. Bu Ira kemudian datang dan menjelaskan maksud mereka. “ Vin, Ray, Dev, Ki, Cakka… para wali kalian tadi kami undang untuk hadir disini dalam rangka peresmian ruang latihan buat SIB ini. Ini sudah kami rencanakan sejak beberapa minggu yang lalu, beberapa minggu yang lalu ada seorang Ibu yang bilang ke Pak Duta kalau kalian sangat mahir bermain alat musik, juga bernyanyi. Makanya para dewan guru dan pak Kep Sek merencanakan ini. Vin, kamu sebagai ketua SIB, tolong terima pemberian dari kami ini. Gunakanlah dengan sebaik mungkin agar dapat membuahkan hasil untuk awal masa depan kalian. Ini khusus untuk SIB, jadi kalau ada waktu luang, kalau kalian ingin latihan, kalian terbuka untuk menempati tempat ini. Para wali kalian kami undang sebagai saksi kesuksesan kalian. Kalian mau kan menerima kunci ini?” kata Bu Ira panjang lebar. Semua SIB ternganga… “ iya Vin, kami tadi diundang oleh pak Duta untuk datang kesini. Tapi kami tidak diberi tahu tentang ini. Baru setelah kami sampai disini kami di beri penjelasan. Kami bangga sekali memiliki kalian. Vin, selamat ya, kamu sekarang udah jadi pemimpin. Kamu nggak boleh sombong, tetap bijak dan selalu setia kawan ya” jelas Papa Anthonius dengan logat agak jawa. “ iya Vin, kami menyerahkan tanggung jawab Kiki, Deva, Ray, dan Cakka kepadamu… kamu bebas mengajak mereka latihan, bermain, belajar, asalkan peringkat kalian tidak terganggu dan kalian tetap ingat akan waktu. Kami semua mengandalkanmu Vin, kami bangga sekali memiliki SIB.” Jelas Papa Martin. “ makasih semua atas anugerah yang kalian berikan kepada kami dan SIB… Tuhan, berkati dan anugerahi tempat ini dan segala isinya agar dapat berguna bagi kami dan dapat membuat orang lain senang. God… please give ours the miracle for our Idea and give our health to make all people can be happy that ours in this room” kata Alvin terharu. “ amiiinn” jawab semuanya. “ wah, jadi kami bisa bermain sepuasnya disini?” kata Ray yang masih agak nggak percaya, “ iya Gocap, ini berkat kerja keras kita dan dukungan dari semua” jelas Kiki. “ ich Gocap nangis… jadi sekarang bukan Gocap lagi, tapi Gocenggggg” kata Deva. “ apaan Goceng?” tanya Cakka.
“ gondrong yang superrr cengenggggg” jawab Deva… “ dasar Opahhhh” ejek Ray sambil mengusap air matanya yang mengalir tanpa terasa. “ masih SMP, udah di panggil Opah” tambah Ray lagi.
– eh, tau nggak kalau penulis tuh ngira Opah tuh kakek? Jadi masak Deva dipanggil kakek ya? For DS aku ga ngejelekin Deva kok. Masak aku ngejelekin idola sendiri, nggak jaman kali… aku kan DS juga –

“ udah ah berenti, kasian tuh mama Ida mlongo liat kalian bertengkar terus” kata Alvin melerai Deva dan Ray. “ nggak mauuuuuuuu” jawab Ray. “ nggak… nggak…. Nggak….” Tambah Deva menirukan Upin Ipin. “ terus kalian maunya apa?” tanya Alvin. “ nggak mau apa-apa” jawab Ray. “ yah berenti donk, kasian tuh, berenti dech, please, nanti aku turutin kemauan kalian dech” kata Alvin akhirnya. “ gitu donk Ko” kata Deva. “Gitu apaan?” tanya Cakka. “ kami tuh laper banget, jadi kami mau minta ‘Sate Rusa’ kesukaan Koko” kata Deva dan Ray serempak. “ yah, giliran makan aja akur,” kata Alvin lagi. Ia memang telah mengerti kebiasaan Deva dan Ray. Kalau mereka bertengkar dan nggak mau berhenti pasti mereka ada maunya seperti sekarang. “ iya dech aku turutin, tapi bayar sendiri loh” kata Alvin. “ yah kalau gitu, kita terusin aja yuk Pah perangnya” kata Ray. “ jangan, kuping ku dah panas dengerin kalian ribut terus, aku traktir dech, tapi bagi dua ya Vin” kata Kiki. “ ok” mereka lalu menuju rumah makan langganan Alvin. Mereka memesan makanan yang telah direncanakan yaitu ‘ sate Rusa’. Mereka makan dengan sangat lahap. “ eh ternyata satenya mak nyos ya” kata Deva. “ yah kalau nggak mak yos namanya bukan sate donk. Masa’ manggang sate nggak pake api, gimana mau mateng? Opah mau makan daging rusa mentah” kata Ray. “ ih menjijikkan.” Kata Deva. Alvin, Kiki, dan Cakka, hanya bisa memandang peperangan yang tak pernah usai antara Opah dan Gocap. Setelah makan selesai, mereka kembali ke rumah masing – masing. “ eh, kalian semua nanti nginep ke rumahku yah, nanti aku bilangin ke Oma biar dibuatin mie ayam yang dahsyat enaknya.” Kata Alvin kepada DeRayCaKi. “Beres dech” jawab mereka kompak “ ok aku tungggu dirumah” kata Alvin. .Mereka lalu berpisah. Saat sampai rumah, Kak Tasya datang menghampiri Alvin. “ selamat ya Koko Alvin yang ganteng. Kamu sekarangg udah jadi pemimpin. Liat tuh Oma sibuk nyiapin acara makan malam yang spesial.” Jelas Kak Tasya. “ iya Vin, congratulation for you” kata Kak Tania. “ makasih ya Cece yang Alvin sayangi… bantu Oma yuk…” kata Alvin. “ beres bos” “ ok, KO” mereka lalu pergi menuju dapur. “ Oma, ada yang bisa saya bantu?” tanya Alvin.
“ enak aja saya, Cece yang cantik ini mau dikemanain?” protes Kak Tasya.  “ eh Cece gimana sich? Adeknya yang pinter dan berbakti kepada Tuhan dan keluarga ini malah di cuekin, nggak dianggep lagi” protes Kak Tania. “ eh, udah dech, Ce… kalian tuh mau bantuin apa mau bikin ribut?” kata Alvin melerai kakak-kakaknya yang sedang beradu mulut. “ Ce tasya tuh, masukin ke mangkok mie ayam aje tuh Ko” kata Kak Tania. “ enak aja, sembarangan ama Cecenya sendiri. Dosa tau” kata Ce Tasya. “ udah dech. Kasian Oma tuh” kata Alvin lagi. “ iya dech aku mau bantuin Oma tercinta dan tersayang.” Kata Kak Tasya akhirnya. “ aku juga” kata Kak Tania. “gitu donk, itu baru Cece yang Alvin kenal.”puji Alvin. “ Vin, tolong cuciin sawi buat mie ayam nanti ya,” kata Oma. “ ok Oma, sawinya dimana?” jawab Alvin. “ di dalem kulkas” “ oh, ya Oma, bentar ya.” “ iya” “ berapa yang mau dicuci, Oma?” “ satu iket aja” “ beres boss” . Alvin lalu melaksanakan tugasnya mencuci sawi. “kami mau ngapain nich Oma?” tanya Kak Tania. “ ngrebus air karo mie ne di kom ya, Oma mau mandi bentar.” Kata Oma dengan logat jawa murni. “ baek Oma” kata Kak Tania. “ nggih Oma” jawab Kak Tasya dengan logat jawa halus. Mereka lalu melaksanakan tugasnya masing – masing, sementara Oma mandi. Mereka menyelesaikan tugas dengan sempurna. Mereka lalu menata meja makan. Tak lama kemudian Oma selesai mandi. Mereka lalu mandi dan berdandan untuk makan malam nanti. Alvin yang cool itu mandi di kamar mandi yang ada di kamarnya itu. Ia lalu mengenakan baju putih jas. Ia berpakaian rapi sekali. Ia ingin tampil sempurna malam ini…
Ia ingin merayakan kemenangannya dengan makan malam bersama keluarga dan sahhabat-sahabat dekatnya juga orang tua dari para sahabatnya. Malam itu akan diadakan acara syukuran sederhana. Pukul 19.00 Alvin sudah selesai berpakaian, ia lalu trurn ke ruang keluarga. Ia lalu menonton TV sambil menunggu tamu – tamu istimewanya datang. “ Vin, udah siap apa belum?” tanya Kak Tania. “ udah dari tadi kali kak…” jawab Alvin. “ wah cucu – cucu Oma ganteng dan cantik – cantik banget tho…” kata Oma. “ Oma, kaca mataku yang pink mana?” tanya Kak Tania dari kamarnya. “ dimeja kamar kamu tadi.” Jawab Oma. “ oh, ya makasih Oma.” Jawab Kak Tania. Ia lalu mencari kaca mata favouritenya itu. Setelah menemukan kaca matanya, ia lalu menuju ruang keluarga. Alvin, Oma, Kak Tasya dan Kak Tania sekarang sudah berkumpul di ruang keluarga. Oma lalu menelpon Papa Anthonius untuk bisa cepat pulang karena malam itu adalah malam special bagi Alvin dan keluarganya. Setelah menerima telpon dari Oma, Papa lalu berpamitan pulang kepada para karyawannya. – di cerita ini, Papa Anthonius adalah directur sebuah perusahaan. Aku kasih pekerjaan yang bagus kan? Kenapa? –

Tak lama kemudian Papa sampai di rumah. Ia lalu mandi dan bersiap untuk makan malam. Sementara Alvin asyik nonton acara kesukaannya, Oma dan Cece Tasya n Cece Tania menyiapkan minum, dan peralatan lain. Alvin mulai bosan menonton TV. Ia lalu mengambil black berry nya yang ada di kamarnya. Ia lalu mengirim pesan kepada DeRayCaKi.

@ for opah dedev cayank :
Opah, cepet kesini donk, aku BT nich nggak ada temen.
Pada sibuk ama pekerjaannya sendiri.
@ for Gocap cengeng abisss :
Ray, cepetan sini donk,,,,,, mie ayam udah menunggu…
@ for Cakka KN my pliendd :
Cak, cepetan kesini donk, Dedev, Ray, ama Kiki udah nunggu nich…
@ for Kiki egeten catain aneh :
Ki, kesini dunkz, Koko udah nunggu nih….

@ from Cakka KN my pliendd :
Apenye? Orang mereka ada di rumah gue, emank ada imitasi ya?
Atau Android? Vin, tunggu benter lagi gue ama pasukan mw t4 kmuuuu
@ for Cakka KN my pliendd :
Ih iye, tadi barusan robot android nyariin loe Cak, cepetan lohhhh
@ from Cakka KN my pliendd :
Enak aje loe, emank gue robot ape?
@ for Cakka KN my pliendd :
Loe ngerasa ape nggak?
@ from Cakka KN my pliendd :
Ye nggak la… Vin, tunggu ye, gue ama pasukan dah berangkat ne…
@ for Cakka KN my pliendd :
Iye gue tunggu…
@ from Cakka KN my pliendd :
Bye… see you bentar lagi…
SMS mereka selesai sampai itu. Tak lama kemudian, para pasukan datang…
“ permisi…. Selamat malam….” Sapa Mama Ida…
“ malem Ko, kami ada di luar nich…” kata Deva dan Ray mersamaan…
“ iye ne Vin, udah capek plus laper 10000000000% ne” kata Cakka…
“ iyaaaa bentarrrrrr…..” sahut dari dalam rumah megah bak white house
“ tunggu ya… aku gi jalan nich” jawab seseorang yang ternyata adalah Alvin…
“ ok cepetan dikit yaaaa” kata Kiki.
Tak lama kemudian Alvin keluar dari rumahnya dan menyambut kedatangan DeRayCaKi dan keluarga. Mereka lalu berkumpul di ruang makan yang megah…
“ ayo silahkan makan…” kata Oma.
“ iya makasih, mewah sekali makan malamnya…” komentar mama Ida.
“ wah bisa-bisa aku kayak mau ngelahirin nich, habis makanannya enak – enak dan nggak pernah aku makan sebelumnya…” kata Cakka.
“ tenang aja makanan disediain segudang buat si doyan makan kok” canda Kak Tasya.
“ yah, jadi aku di bilang raja makan donk kak?” kata Cakka.
“ ya… nggak mepet sich….” Kata Kak Tasya.
“ alhamdulillah…..” kata Cakka lagi.
“ eh Cak, aku belum selesai bicara udah maen alhamdulillah-an aja….
Maksud ku, nggak mepet tapi kembar….” Kata Kak Tasya lagi.
“ ich, emang aku gendut abis ya kak?” tanya Cakka.
“ ya gitu dech, coba kamu tanya ama kambing, pasti kamu dikira cewek saking gendutnya” kata Kak Tasya lagi. – eh, beneran kali ye, coba peratiin kambing ngomong, pasti kalau diajak ngomong, pasti jawabnya mbeeeeeekkkk –
“ udah ahhh.. makan dulu, nanti aja becandanya nanti keselek lohhh” kata Alvin.
“ iya bener kata Alvin, nanti kalian boleh nginep sini dech, tenang aja, udah di ijinin kok” kata Papa Anthonius. Mereka lalu makan malam bersama. Tidak hanya Cakka yang makan dengan sangat lahap. Namun, hampir semua anak SIB makan dengan sangat lahap, paling Alvin yang mulai terperanga melihat para sahabatnya itu… - kebayang nggak sich Alvin yang cool abis itu melongo? Tapi sekali cool ya tetep cool lah…. My idol gitu loh…….. –
Tak lama kemudian makan malam selesai dan kemudian dilanjutkan dengan canda tawa bersama. Perang dunia ke empat antara Kak Tasya dan Cakka berlanjut lagi setelah beberapa saat terjadi gencatan senjata. – kan PD ke 3 udah terjadi di kelas 8.2 SMP Xav. TGM, kelas si penulis …. He. He. He. Ha. Hi. Hu. He. Hoooo –
“ eh raja makan, udah selese makannye?” tanya Kak Tasya mulai menghapus waktu gencatan senjata… - buat CL maafin ye… aku nggak ngejelekin idola kalian lagi dech, soalnye penulis juga anak CL – lanjutttttttttttt…………….
“ eh enak aje, masih untung kakaknye Alvin, coba kalau nggak… kakak aku tongseng tuh.” Balas Cakka dengan kata pedes abis. – kalau berani sono, paling masih mau nggebuk udah dikeroyok ama ALVZ –
“ siape takut ….” Kata Kak Tasya.
“ kita adu nyanyi aje, siape kalah harus traktir es krim seminggu full” kata Cakka.
“ ye, aku kan nggak bisa nyanyi, aku kalah donkkkk” kata Kak Tasya.
“ ye… itu kan urusan kakak…. Minta bantuan KO kita rang baru aje tuh, suarenye ,, wuieh nggak ade yang bisa nandingin.” Kata Cakka.
“ bener juga tuh usulmu… aku ngajuin Alvin aje sebagai asistent ku jadi yang nyanyi Alvin” kata Kak Tasya.
“ eh, nggak boleh gitu donk…. Aku nggak mau tanding ama artis terkenal kayak Alvin.” Kata Cakka.
“ hah? Artis? Nggak salah?” kata Alvin.
“ ya nggak lah Kokoku sayang,” kata Deva dan Ray bersamaan.
“ kokoku…. Koko nya Alvin,,, bukan Ray.” Protes Deva.
“ enak aja… koko cuman buat Ray gantenggggg” kata Ray membela diri.
“ udahhhhhh……. Ini udah ada PD ke 4, eh masih mau terjadi PD ke 5, di rumah yang sama lagi,,,, nggak kebayang aku…” kata Kiki.
“ iya nggak kebayang sama sekali…” kata Kak Tania.
“ udahhhhhhhhhhhh !!!!!!!! hentiiiiiiiiiinnnnnnnn!!!!!!” teriak Alvin.
“ diam donk,,,, kasian Alvin tuh, jagoan PD 4 ama PD 5 diharap tenang sebentar !!!!!” kata Kiki lagi. “ iya nich dari tadi kalian ribut terus” kata Kak Tania. “ eh gimana kalau kita nentuin nama fans buat SIB aja, kan kita udah punya fans banyak banget” kata Alvin berusaha menghentikan kegaduhan yang terjadi. “ eh gimana kalau SIB forever?” kata Cakka. “ nggak ah, terlalu panjang, ada yang lain?” kata Kiki. “ gimana kalau SIBsta” kata Deva dan Ray. “ ehmmmm aneh dikit sich, ada yang laen lagi?” kata Alvin. “ eh kalau SIB lovers gimna?” kata Kiki. “ yah sama aja keppanjangan kali, Ki” kata Kak Tasya. “ kalau aku sich, gimana kalau SIBlordsta?” kata Alvin. “aneh” kata Cakka. “ terus apa donk?” tanya Alvin lagi. Mereka semua lalu memutar otak sampai mereka menemukan ide lagi…. “gimana kalau SIBlink?” kata SIB bersamaan. “ setuju…..” kata semua orang yang ada di rumah itu. Semenjak itu mereka memanggil fans mereka dengan sebutan SIBlink.

Suatu hari, pak Duta memanggil SIB untuk berkumpul di ruang khusus SIB. Mereka lalu diberitahu kalau SIB sudah mulai dikenal di daerah Malang dan sekitarnya. Mereka juga sudah mulai mendapat job dari luar sekolah. Para SIB mulai terperanga mendengar penjelasan tersebut. Mereka juga sangat senang juga bangga. Mereka lalu berjanji akan menyanggupi semua job dan ingin mengharumkan nama baik sekolah dan SIB. Pak Duta sangat puas mendengar keputusan itu. SIB lalu kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Pas istirahat mereka di panggil lagi untuk latihan karena ternyata besok mereka harus tampil di depan Bapak Wali Kota Malang. Lalu dilanjutkan di dua panggung lain. Mereka latihan dengan sangat sungguh-sungguh karena mereka tidak mau mengingkari janji yang telah mereka ucapkan. Mereka akan menyanyikan lagu laskar pelangi pada penampilan di Kantor Wali Kota Malang. Lalu mereka menyanyikan lagu terbaru untuk pentas lain. Besoknya mereka tampil sangat perfecto di hadapan para pejabat juga Bapak Wali Kota. Mereka juga mendapat uang yang sangat besar dari penampilan tersebut. Sejak saat itu mereka tidak hanya dikenal di daerah, namun di tingkat nasional. Mereka semua ingin mereka dapat mengharumkan Indonesia melalui SIB. Kini mereka mempunyai SIBlink seluruh dunia. Persahabatan mereka juga kerja keras mereka membuahkan hasil yang sangat tidak ternilai harganya. Inilah persahabatan yang paling terbaik bagi penulis. Persahabatan tanpa mengenal status sosial dan perbedaan adalah perekat hubungan persahabatan mereka. Penulis sangat ngefans SIB. Selain itu para anggota SIB memiliki fans khusus selain SIBlink yaitu : Alvinoszta untuk Alvin, C ~ luvers buat Cakka, Kilovers buat Kiki, Deva Society buat Alvin, dan Ray Ready buat Ray. Ada yang masuk SIBlink? Atau fans khusus para anak SIB? Alvinoszta kah? C ~ Luvers kah? Kilovers kah? Deva Society kah? Atau Ray Ready kah? I hope you can have an idol when the idol can make you be the best……












CDRA             : Cakka Deva Ray Alvin
ADERAY        : Alvin Deva Ray
SIB                  : Spectacular Idol Band
This is my first book story.
I always want to can be a successful person with story…..
“Always try and pray to be successful person and you are the best”
This is my motto…
I always try to be the best in all activities.

I hope You can help me to be a successful person..
I write this story for my Idol…
I write this story because I want if I can have best friends that the story.
Now I am very sad, because I don’t have many friends.
I also don’t have a talent.
I always write story that’s a few from the activities when that are my activities….
I want to be an ambassador….
I also want to be a writer….
And I also want to be a doctor, actress, astronaut and president…….
I want if I can go to Russia to continue for my school….
I want to go to Russia because it is the biggest country in the world….
I always try to be the winner……

I all activities I always beginning with pray to God…
When It is the maker from all human in the world…
Our Lord is very fantastic and special also amazing……..
Pray to God is the best gratitude from ours to Allah SWT, God, Lord when It is all from all………………………………………………………………………………..


!@#$%^&*()_ please say comment _ )(*&^%$#@!
JGracias for you J