My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Selasa, 07 Juni 2011

My First Novel, Meraih Mimpi @ Best Experience


BAB 1
AWAL KESUKSESAN

            Suatu hari di daerah Malang. “Hay semua……” kata Alvin.
“Hay Alvin…” sahut Kiki. “Hy Koko dari mana??” sahut Deva dan Ray bersamaan. “Ughh capek banget nih…” kata Alvin. “Koko sih lari-lari. Emangnya Koko dari mana sih? Kok kayak di kejar anjing..” kata Ray sambil memijat kaki Alvin. “Gini loh… Tadi kan aku liat poster ‘ Idola Cilik’ di depan gerbang rumahku. Kalian semua tahu kan lomba idola cilik?” jelas Alvin panjang lebar. Semua anak itu bengong. “tahu …. Ya tadi di rumah Cakka juga ada poster itu. Kayaknya sich dia ikut. Tapi gak tahu lah. Itu bukan urusan kami….” Sambung Ray dan Deva bersamaan. “Memangnya Koko mau ikut nih? Kami dukung dech kalau koko ikut.” Sambung Deva lagi. “ ya begitulah. Tapi aku masih ragu nich..” sahut Alvin.





Beberapa saat kemudian. “Hay semua… Aku ikut idola cilik nih … tolong dukung ya..” kata Cakka yang baru datang. “Ok..” jawab Alvin. “ loh.. bukannya Koko mau ikut juga??” sahut Ray. “ gak ah… Cakka aja yang ikut… lagi pula aku kan gak bisa nyanyi..” jawab Alvin…









Di sekolah …..
“ Cakka… Kami semua mengandalkanmu, berjuang untuk kami ya, Cak..” kata Kiki
“Beres bozz” jawab Cakka penuh semangat.
Cakka berusaha  sekeras mungkin dan hasilnya pun sangat spektakuler..ia menyanyi lagu tunjuk satu bintang dengan gayanya
            Jangan bersedih dan putus asa
            selalu ada jalan bila kau terus berdoa
            tak berharapku sebanyak bintang
            sebanyak bintang-bintang di angkasa

                        gapai bintangmu gapai impian
                        jangan menyerah sebelum kau mencoba
                        saatnya tiba kau kan bahagia
                        melihat bintangmu bercahaya
            tunjuk satu bintang dan raihlah
            jangan kau berhenti dan menyerah
Saatnya kan tiba bintangmu bersinar
Saat impianmu jadi nyata…………..
Cakka bernyanyi dengan PDnya….. ia menutup lagu dengan sopan…….
akhirnya pengumuman lomba……. pembawa acara mengumumkan siapa yang berhak ikut ke babak selanjutnya. saat itu nama cakka juga di sebut. ia buru-buru naik ke panggung. “ makasih banyak ya mbak. tapi saya tidak ingin melanjutkan perjuangan ini, saya mau di sini saja bersama sahabat-sahabat saya” kata cakka. pembawa acara tsb heran tak menentu. akhirnya ia memutuskan untuk menggantinya dengan peserta lain.


“cakka, kok kamu malah menolak? itu kan kesempatan emas buat kamu jadi artis…” kata Alvin dan teman-temannya. “ teman-teman, kalian adalah segalanya bagiku dan bila salah satu dari kita bisa jadi artis, seharusnya yg lain juga jadi artis” kata cakka panjang lebar……

akhirnya mereka semua setuju dengan keputusan yang diambil Cakka. mereka lalu tertawa bersama. Cakka dan teman-temanya lalu pergi ke kantin untuk makan siang. “ Cakka… Thanks ya dah mau mengorbankan kebahagiaanmu demi kami” kata Alvin. “ sama-sama Vin, kalian adalah kebahagiaan sejatiku. dan kebahagiaan itu tidak akan pudar.” jawab Cakka.

@@@@@@@@@@
teng… teng… teng… bel pun berbunyi tanda pelajaran akan dimulai kembali. mereka semua masuk ke kelas. saat itu Bu Angel sebagai wali kelas VIII.1 membagikan selebaran untuk ekstrakurikuler. “ Kiki tolong bantu Ibu membagikan selebaran ini,” kata Bu Angel. “ Baik Bu.” jawab Kiki.  Kiki yang adalah ketua kelas di kelas itu membagikan selebaran tersebut. “ sudah dapat semua?” kata Kiki. semua temannya mengangguk.
@ bangku Alvin dan Cakka

“eh Cakka kamu mau ikut ekstra apa aja?” tanya Alvin
: “ aku ikut musik, dance, ma pramuka aja ah, kalau kamu gimana Vin?” kata Cakka. “ aku juga mau ikut musik, dance, n pramuka, tapi aku tanya dulu ma opah n gocap ya.” jawab Alvin. dia lalu bertanya kepada Deva dan Ray yang kebetulan duduk di belakang mereka.
“ Dev, Ray,  kamu mau ikut apa? kalau aku sich mau ikut musik, dance, n pramuka.” tanya Alvin pada adek-adeknya. “ aku nurut Koko aja dech” jawab Deva. “aku juga ah” jawab Ray. “ Ki, kamu mau ikut apa?” tanya Cakka pada Kiki yang duduk di depan Cakka n Alvin. “ aku kayaknya mau ikut musik aja dech soalnya aku sibuk belajar gitar di rumah.” jawab Kiki. “ wah kita berlima sama donk ikut musik. pasti rame n seru banget ya . apalagi ada kita , wah kayak bandara Soekarno-Hatta donk.” kata Deva n Ray . lalu di sambut tawa mereka berlima.  tak lama kemudian bel pulang berbunyi. mereka lalu membereskan peralatan sekolah yang bertebaran di meja. mereka kemudian bergegas mengambil sikap doa dan berbaris dengan rapi lalu mengucapkan salam dan bergegas menuju rumah masing-masing.

@perjalanan

Alvin, Deva, Ray, Cakka, dan Kiki pulang jalan kaki. mereka pulang bersama karena rumah mereka saling berdeketan.  mereka juga telah bersahabat sejak kecil. persahabatan mereka tidak memandang status sosial. diantara mereka, Kiki dan Alvin lah yang kehidupannya mewah , sedangkan yang lainnya hanya sederhana saja. namun mereka tetap bersahabat dan saling membantu. mereka selalu bersama dalam suka maupun duka. mereka juga selalu mengamalkan prinsip persahabatan mereka yaitu “ sahabat sejati adalah sahabat selamanya yang tidak membiarkan sahabatnya menderita sendiri dan sahabat sejati adalah sahabat yang saling membantu, melengkapi, menghibur , dan bersama selamanya.” .
“ Vin traktir es krim itu donk. aku haus banget nich.” kata Cakka tiba-tiba. “aku juga haus nich Ko, beliin donk, uangku habis.” kata Ray, “ aku juga” kata Deva. “ sekalian donk Vin, jadi lima ya” kata Kiki. “ it’s okay my friend.” jawab Alvin sambil menuju tukang es krim di seberang jalan.
“ bang beli esnya lima ya,  ini uangnya.” kata Alvin seraya memberi uang lima puluh ribuan kepada penjual es krim tersebut. “ Ini Den es nya. wah uangnya besar banget ga ada kembaliannya.” kata tukang es nya. “ ambil aja ga papa kok Bang, itung-itung amal lah Bang. dah dulu ya Bang, permisi.” kata Alvin.
“ ia Den, makasih banyak ya.” “ sama-sama bang.” jawab Alvin sambil berlari menuju sahabat-sahabatnya,

“ nih es krim nya. dibagi yang adil ya. jangan sampai ada yang nggak dapet.  aku dah ambil satu.” kata Alvin sambil memberi es krim pada Kiki. “ thanks ya Ko. Koko ku ganteng n baik dech.” kata Deva n Ray. “ thanks ea Vin.” kata Cakka n Kiki. “ ia sama-sama. eh Dev, Ray, baru tau toh aku ini ganteng n baik? secara aku kan udah sama kalian lama banget, dasar kalian ini,” kata Alvin sambil menjewer telinga Deva n Ray. “ aduh ampun Ko. sakit nich. koko jewer opah aja tuh, aku ga mau dijewer, sakit tau ko,” kata Ray. “ ah ga mau, Gocap aja tuh yang di jewer. liat nih kupingku dah kayak tOmat,” kata Deva. “ ya udah jangan berantem, makan es krim aja lagi, nanti nggak aku beliin lagi loh kalau kalian berantem terus. kalian kan kakak adik kok berantem terus.” kata Alvin kemudian. “ ia dech Ko. mafin kami ya.” kata Deva n Ray. “ iya , sana maaf maafan dulu berdua, terus bawain tas Koko  ya,” kat Alvin. “ males ah tas Koko berat banget kayak bawa batu satu truk” kata Deva n Ray. “ Opah, maafin Gocap ya” kata Ray. “ iya Gocap, mafin Opah juga ya,” “ ia.” mereka lalu berjalan lagi sambil makan es krim. tak terasa rumah Kiki dan Cakka sudah kelihatan. “ Vin, Ray, Dev, mampir dulu nyok,” kata Kiki n Cakka. “ nggak ah makasih ya, aku mau ngerjain PR Fisika yang dikasih ama Bu Sivia yang cantik itu loh. biar dapat nilai bagus terus dapet pujian dech” kata Alvin. “ kami juga” sahut Deva n Ray. “ iya ga papa kok.” bye…. see you tomorrow friend” kata Kiki n Cakka. “ bye too…” kata ADERAY.
ADERAY lalu pulang bertiga. mereka bertiga berjalan bersama. “ wah  seru juga ya kita jalan jalan bersama. eh persahabatan kita itu sempurna banget ya,” kata Alvin. “ iya ya Ko, aku juga ngerasain kok, sampai-sampai masalah seberat apapun dapat kita selesaikan bersama.” kata Ray sambil makan es krim yang belepotan di mulutnya. “ eh Gocap, mulut kamu tuh kamu lulurin apa kamu maskerin sich ? kayak badut ancol tuh.” kata Deva . “ enak aja  kamu, liat tuh idung kamu… ada cokelatnya, kayak tai lalat… hihihihihihiii…” sambut Ray dengan muka kayak benang kusut. “ eh kalian aneh banget mukanya, yang Gocap kayak badut ancol, yang Opah kayak pinokio berhidung cokelat, hihihihihii lucu banget. aku foto ya, biar diabadikan di kamar kalian.” kata Alvin seRaya mengambil HP black berry  berwarna sky blue. “ gak mau ah, jelek banget muka ku, nanti dikira  temennya badut lagi, apa kalian mau punya Adik badut? padahal kan muka ku dah kayak  Justin Bieber  gini kok dibilang badut? wah bisa bencana nich…” kata Ray dengan manjanya. “ apalagi aku, aku kan dah ganteng banget kayak kak  Yesaya Wilander Soemantrii, drummer terkenal itu loh. masak dibilang pinokio? emang Opah mirip pinokio ya?  ah ga mau mirip pinokio, aku maunya mirip kak Yesaya aja.” kata Deva sambil merengek. “ emang kamu kayak pinokio kali Dev,  malah dah kayak saudaraan ma pinokio.” kata Ray nyolot. “ enak aja,,, aku dibilang kayak pinokio… daripada kamu,, dah jadi badut ancol yang gendut, mukanya clemong-clemong.” sahut Alvin. “ udah-udah, kalian tuh tetep Gocap ma Opah. adik Koko, kalau Gocap jadi badut n Opah jadi pinokio, terus Koko jadi apa donk? badut berhidung panjang gitu?” kata Alvin melerai adu mulut antara Ray n Deva. “ iya gitu dech Ko, terserah Koko aja mau jadi apa, jadi badut atau pinokio itu kan hak Koko, tapi bener juga ea, Ganteng-ganteng gini di bilang badut, mending jadi aku  sendiri aja dech.” kata Ray. “ aku juga mau jadi Deva yang ganteng n manis aja ah daripada jadi pinokio, Gocap, maafin Opah yang ganteng ini ea.” kata Deva memelas. “ ia Opah ku sayang, kakakku yang paling Gokil, maafin Gocap juga ea,” kata Ray sambil memeluk Deva. “ saatnya berpelukan,,, sambil nangis juga ea, biar seru…” kata Alvin seRaya mencubit pipi adik-adiknya itu. “ Koko juga peluk donk,” kata Deva n Ray. “ ok bosss” sahut Alvin sambil memeluk kedua adiknya itu.
“ wah tuh rumahku dah keliatan, duluan ea Ko, Pah.” kata Ray, “ ea Ray, nanti tempat Koko n tidur disana aja ea, tenang aja dijamin asyik dech” kata Alvin. “ aku juga ikut ea Ko,” kata Deva. “ ea Opah” “ Ko aku nyusul Ray ea, tuh kayaknya ibu dah pulang dari kantor,” “ ea DEv,  aku tunggu di rumah ea.” “ bye all” “ bye too Koko” “ bye Ko”



@ Rumah Alvin

“Oma… Pa…Kak… Alvin pulang….” teriak Alvin sesampainya dirumah.
“ Wah Adek Cece dah pulang toh, kok seneng gitu? dapet pujian ea ma Guru baru? atau dapet nilai bagus?” kata Ce Tania kemudian. “ salah semua… Koko nggak dapet pujian ataupun nilai bagus kok, tapi, nanti malem kan Opah ma Gocap mau tidur sini. jadi aku seneng.” jawab Alvin singkat dan padat.
“ oh gitu toh?” kata Ce Tania mlongo. “ hayo ngomongin apa tuh? serius amat… ada MMG ea?” kata Ce Tasya datang tiba-tiba. “ apaan tuh MMG? I don’t know” kata Alvin. “ itu loh kunjungan kunjungan.” “ oh, itu namanya MnG bukan MMG, wah dasar Cece Aneh..” “ eh ea maksudnya itu,” “ Ce Tasya aneh..” “ eh ma kakaknya kok gitu sich Vin, ga sopan tau.” kata Ce Tasya cemberut. “ ea dech maafin Koko ea Ce.” “ ea Kokoku manja.” “ eh Alvin dah pulang, sana makan siang, Papa dah nunggu dari tadi, Ce Tania n Ce Tasya juga ikut loh jangan maen terus.”  kata Oma ramah. “ ok Oma. Koko ganti baju dulu ea, nanti koko langsung ke meja makan” kata Alvin. “ eh jangan ke meja makan, nanti mejanya patah kamu panjatin, kan kamu gendut” kata Ce Tasya. “ enak aja bilang aku gendut” “ udah-udah kasian Oma tuh” kata Ce Tania. “Cece ma Koko sama aja, sama-sama aneh.” tambah Ce Tania.  “ baik Oma, Tania, Koko. Cece ke ruang makan dulu ea.” kata Ce Tasya. setelah itu Alvin langsung menuju kamarnya di lantai 3 rumahnya untuk berganti pakaian. setelah itu dia menuju ke ruang makan untuk makan siang bersama.

@@@@@@@@@@@@@@@

*****malamnya*******
@ pintu depan rumah Alvin

“ permisi… selamat malem” teriak Deva n Ray dari luar.
“ malem juga.. siapa ya?” kata Oma.
“ kami Deva n Ray Oma… kami mau tidur sini, besok mau berangkat bareng Koko.” kata Deva.
“ ea Oma. kami boleh tidur sini nggak Oma?” kata Ray.
“ boleh aja kok, mari masuk, tadi dah pamit Mama apa belum?”
“ udah Oma, kami udah minta izin kok ama Mama Papa kami.” kata Deva.
“ oh ya udah, Alvinnya ada di kamarnya di lantai 3 sana.” kata Oma kemudian.
“ ea Oma ,, makasih ya Oma, kami mau ke kamar Alvin dulu.” kata Ray.
“ iya sana.” jawab Oma ramah.

@ kamar Alvin
“ malem Ko, Opah n Gocap nich, bukain pintu donk.” kata Deva dibalik pintu Alvin yang dikunci dari dalam. “ ea bentar” jawab Alvin. ia lalu membukakan pintu buat Adik-adiknya itu. “wah kalian mau pindahan ea? emang kalian mau nginep berapa hari? setahun?” tanya Alvin. “ ga kok Ko, cuma semalem ini.” jawab Deva.  “ iya , tadi tuh kata mama kami, kami suruh bawa alat musik yang kami bisa, ya kami nurut aja, aku bawa stick drum,, Deva bawa gitar.” jelas Ray. “ oh gitu toh……….” kata Alvin. “ ya gitu dech” jawab Ray. “ ya dah masuk sini,  aku gi maen rubiks nich, tuh di meja ada 2, kalau  mau maen ambil aja ya, tapi taruh dulu bom yang ada di tas kamu itu, eh mau minum apa?” “ aku jus blueberry aja ah,” kata Deva. “ aku milk shake mangga aja” kata Ray. “ bentar ya, Koko mau buat dulu.” kata Alvin. “ ok Ko.” kata Ray. Deva hanya senyum. di kamar Alvin, Ray n Deva asyik nyanyi sambil main rubiks Alvin. “ Opah, dengerin aku nyanyi ea, pasti kamu ketagihan.” kata Ray, “ ea tapi nanti gantian aku nyanyi.” “ beres lah”
Ray mulai siap-siap nyanyi sambil memegang stick Drum untuk memukul bantal n guling yang ada di kamar Alvin.

                        masih pantaskah
kita bersama lagi
seperti dahulu
engkau temaniku
kini ku mau
kembali padamu
berat aku langkahkan kaki ku…
Ray menyanyi dengan gokilnya. dia memang sering menyayi lagu ‘Pantaskah’ itu.

“wah keren banget…… tapi besok lagi jangan bantal n gulungnya Koko ya yang di pukul, kasian tau…” koment Deva. “ beres.. sekarang gantian Opah yang nyanyi ea, aku dengerin dech, tapi sambil nari bali ea….” kata Ray… Deva mengangguk…
Deva mulai menyanyi sambil main gitar.

mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukhkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya

laskar pelangi tak kan terikat waktu
bebaskan mimpimu diangkasa
warnai bintang dijiwa
Menarilah dan terus tertawa       (sambil menari tarian bali)
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia selamanya
“fantastic” kata Ray. “ thanks ea Ray” “ sama-sama” mereka lalu melanjutkan main Rubiks yang sedari tadi diputar-putar.
tak lama kemudian Alvin datang membawa jus dan milk shake juga es krim.
“nich pesenan kalian.  aku es krim aja” kata Alvin. “ thanks Koko ganteng” kata Deva. “ hayoooo … mau Koko jewer lagi nich?” “nggak mau … ampun… maafin Opah…” “ ya udah minum aja… eh tadi aku denger ada yang nyanyi ea?” tanya Alvin… “nggak  ada kok Koko salah denger kali” bohong Ray. “ Gocap… kamu mau boongin Koko nich ceritanya? tau kamu bilang Koko kupingnya error? ayo ngaku aja… nggak dimarah kok..” kata Alvin sambil menyiapkan tangannya buat menjewer  Ray. “ iya dech ngaku… tadi kami berdua nyanyi-nyanyi di kamar… ampun jangan jewer lagi ea Ko.. kami minta maaf” kata Deva. “ gitu donk.. kan enak..” “ yuk ikut makan malem di bawaah.. Cece, Oma ,  n Papa dah nunggu dari tadi.” “ yuk… yuk… yuk…” mereka bertiga lalu turun ke lantai dasar untuk makan malam.

setelah sampai di ruang makan, mereka mencari tempat duduk. mereka lalu
makan malam dengan makanan yang serba mewah yang sama sekali belum pernah dicicipi oleh Deva n Ray. Deva n Ray makan dengan lahapnya. seperti belum makan selama sebulan. sampai-sampai mereka tidak merasa kalau mereka ditertawakan Alvin dan Ce Tania. setelah selesai makan malam, ADERAY lalu menuju ke ruang santai untuk menonton TV. itu sudah kebiasaan Alvin sesudah makan malam. menonton acara ‘ indonesian Idol’ sambil santai, setelah acaranya selesai baru ia menuju kamar untuk istirahat. saat itu, ADERAY menonton acara ‘ the little chrisna’. mereka menonton sampai larut malam. setelah itu mereka kambali ke kamar Alvin untuk tidur, disana memang ada tiga bed sekalian bed covernya. jadi mereka bertiga bisa tidur dengan leluasa. setelah sampai di kamar Alvin, mereka bertiga lalu menggunakan piyama untuk tidur, sebelum tidur , mereka mengerjakan PR fisika dan belajar dulu sebentar, memang, mereka tergolong anak yang pintar dan selalu mengerjakan PR walaupun Alvin tidak jarang datang ke sekolah terlambat tanpa alasan.
setelah selesai belajar dan mengerjakan PR, mereka lalu menuju Bed masing-masing. Deva dan Ray langsung tidur karena mereka berdua kecapekan. namun berbeda dengan Alvin, dengan penyakit insomnianya, Alvin hanya bermain dengan rubiksnya sampai malam karena dia belum merasa mengantuk. sehingga sampai jam 24.00 ia baru memejamkan mata sipitnya itu.

*********** Paginya********

sekitar jam 06.00 pagi, Deva n Ray bangun tidur, mereka lalu membereskan tempat tidur masing-masing. mereka lalu menuju kamar mandi yang ada dikamar Alvin. setelah itu mereka bergantian mandi dan memakai pakaian seragam sekolah. sedangkan Alvin belum bangun dari tempat tidurnya. dia masih merasa mengantuk karena dia baru tidur jam 24.00 sedangkan Deva dan Ray sudah dalam dunia mimpi sekitar jam20.00. setelah Deva n Ray selesai berdandan bersiap untuk sarapan, Ray mencoba membangunkan Alvin.
“ Ko… dah siang tuh.. bangun, mau berangkat sekolah ga?” kata Ray.
Alvin tidak bergerak sedikitpun, ia cuma bernafas, Deva lalu memasukkan tangan Alvin ke dalam air hangat dari kamar mandi, namun Deva mengatur suhunya panas sekali. saat Deva memasukkan tangan kiri Alvin ke air panas, tangan kanan Alvin memukul perut Deva. itu sudah kebiasaan Alvin kalau ada yang berani membangunkannya waktu tidur. entah siapa orangnya, pasi orang itu akan kena serangan pukulan yang tiada henti. dan begitulah yang terjadi pada Deva. “ aduh… sakit tau Ko.. dibangunin kok malah nonjok perut sich?” kata Deva kesakitan. Alvin lalu bangun dari mimpinya dan melihat Deva yang kesakitan. “ makanya jangan coba-coba bangunin Koko, itu akibatnya.” kata Alvin . “ iya dech, maafin Opah, ini kan dah jam 07.00 nanti kita terlambat makanya Opah bangunin. sakit nich perut opah” jelas Deva. “ ea dech Koko minta maaf… Koko mandi dulu bentar ea, kalian tunggu aja di ruang makan,, nanti koko nyusul,, Ok…” kata Alvin . “ ok Ko” kata Deva n Ray. mereka berdua lalu  menuju ruang makan. sedangkan Alvin mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
setelah selesai , ia lalu menuju ruang makan untuk sarapan. semua keluarga Alvin juga Deva n Ray sarapan. setelah itu mereka semua baru melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Kak Tania dan Kak Tasya menuju SMA Kanisius Malang.
Papa Alvin bekerja dikantor di daerah Surabaya.
Oma membereskan ruangan makan.  ADERAY  berangkat sekolah dengan berjalan kaki. mereka berlarian menuju SMP KALAM KUDUS Malang. mereka takut terlambat karena hari itu jam pertama adalah bu Sivia, guru paling cantik di SMP itu, mereka tidak ingin mengecewakan Bu Sivia. saat itu waktu menunjukkan pukul 07.00, sedangkan mereka masuk pukul 07.05. mereka hampir terlambat masuk  kelas. setelah sampai kelas, mereka lalu duduk di bangku masing-masing, tak lama kemudian Bu Sivia masuk kelas itu dan bertanya mengenai PR yang ia berikan kemarin. ADERAY mencari buku pelajarannya. hampir saja Alvin lupa membawa bukunya, untung deva yang memasukkan buku itu ke dalam tas Alvin tadi pagi. setelah itu, Bu Sivia meminta beberapa anak untuk mengerjakan PR itu kedepan, saat itu Alvin mengerjakan no 1, Kiki no 2, Cakka no 3, Deva no 4, dan Ray no 5. memang, merekalah anak yang paling pintar di kelas. Alvin selalu memdapat juara umum di sekolahnya. mereka semua mengerjakan PR dengan sangat lancar dan benar, Bu Sivia memberi pujian kepada mereka berlima. setelah itu mereka di jelaskan materi baru oleh Bu Sivia. mereka memperhatikan dengan serius. setelah itu mereka biberi tugas oleh Bu Sivia. mereka semua dapat nilai bagus. Alvin, Alvin, Ray, Cakka, n Kiki selalu berusaha menjadi pusat perhatian saat pelajaran Bu Sivia. Bu Sivia adalah Guru Favorit mereka.

BAB 2
PENGALAMAN BERHARGA TAK AKAN TERLUPA

hari ini adalah hari pertama ekstrakurikuler dimulai. Alvin, Alvin, Ray, Kiki, dan Cakka bersiap untuk mengikuti ekstrakurikuler Musik. mereka sudah membawa alat musik yang mereka bisa kecuali Alvin dan Ray. Alvin memakai Piano ( Keyboard) sekolah sedangkan Ray hanya membawa stick Drum.waktu yang ditunggu pun tiba, ternyata ada banyak sekali siswa yang ikut musik. di ekstrakurikuler musik ini semuanya wajib ikut ekstrakurikuler seni suara juga. para pembimbingnya yaitu, pak Duta, Kak Abner, dan Bu Ira membimbing seni musik, sedangkan yang membimbing seni suara adalah Bu Winda dan Bu Uci. hari itu waktu ekstrakurikuler hanya digunakan untuk perkenalan. semua siswa maju untuk memperkenalkan diri. setelah selesai, mereka semua diberi pengarahan oleh para pembimbing. setelah selesai diberi pengarahan, semua siswa diperbolehkan pulang, namun apabila ada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler lain diwajibkan mencari pembimbing ekstrakurikuler tersebut. Alvin dan keempat sahabatnya itu keluar ruang laboratorium musik, mereka lalu mengambil tas yang mereka taruh di depan pintu laboratorium tadi. setelah itu, kiki berpisah dengan teman-temannya. ia lalu pulang sendiri dijemput oleh Papanya, karena ia tidak mengikuti ekstrakurikuler lain, ia hanya mengikuti ekstrakurikule musik. setelah ini ia akan pulang untuk makan siang dan les Privat Gitar dirumahnya. sedangkan Alvin, Alvin, Ray, dan Cakka yang masih di sekolah langsung menuju ruang audiovisual untuk mencari pembimbing ekstrakurikuler Dance. saat itu diruang audiovisual hanya ada Pak Jo dan Kak Goldi. ternyata merekalah pembimbing dance. CDRA lalu menemui Pak Jo dan Kak Goldi. mereka lalu bertanya seputar dance yang ingin mereka ikuti. Pak Jo dan Kak Goldi pun menjelaskan syarat dan waktu ekstrakurikuler dance dilaksanakan. CDRA mendengarkan penjelasan tersebut dengan serius. setelah itu mereka lalu mencari pembimbing pramuka. mereka mencari Bu Romi dan Pak Dave untuk meminta penjelasan tentang ekstrakurikuler pramuka. mereka mendapat banyak penjelasan tentang pramuka oleh Pak Dave, setelah itu mereka mendapat pengarahan tentang peralatan yang digunakan dalam pramuka oleh Bu Romi. setelah itu mereka makan siang dikantin dan pulang berjalan kaki bersama. saat diperjalanan Cakka, dan Alvin yang membawa gitar bermain sepanjang jalan, sedangkan Deva dan Ray bernyanyi dengan iringan gitar Deva dan Cakka. mula-mula Alvin menyanyi lagu ‘ Jangan Purus Asa’ ciptaan Rian D’Masiv….

                        ku hirup udara dan rasakan hangatnya mentari
                        oh indahnya hari ini menjalani hidup yang pasti
                        janganlah menangis lepaskan semua beban di hatimu
ayo ikutlah denganku kita
bernyanyina…na…na…na…na…na
Alvin bernyanyi sambil berjoget … ia tak pernah merasa kalau suaranya itu sangat berdu sekali. lalu Ray melanjutkan nyanyian Alvin…
            hidup ini hidup yang penuh bahagia
            tetap semangat dan jangan putus asa
            hidup ini hidup yang sangat berarti
            terus berjuang tuk menggapai impian…
Ray melanjutkan lagu yang dinyanyikan Alvin sambil memukul semua yang ada di sekitar jalan menuju rumahnya. sampai-sampai tas yang digendong Cakka ikut terpukul stick drum punya Ray juga. mereka berjalan sambil bernyanyi dan memainkan alat musik sesuai kemampuan mereka. tak sedikit orang yang melihat mereka ikut bernyanyi dan memberi upah dikira mengamen. namun, dengan sopan mereka menolak pemberian para masyarakat yang berpartisipasi. banyak masyarakat yang memuji kepandaian mereka dalam bermain alat musik maupun bernyanyi. CDRA pun sangat senang karena dapat membuat orang lain yang melihat permainan musik mereka menjadi bahagia. mereka adalah anak yang sangat berbakat. selama ini mereka tidak ada yang mengikuti les privat maupun yang lain. mereka hanya belajar secara otodidak di rumah. kadang-kadang Kiki yang mengikuti les privat itu membantu yang lain belajar gitar. anak yang lain belajar dengan kemampuannya sendiri. mereka telah belajar itu sejak kecil. walaupun Alvin adalah orang kaya, namun ia enggan mengikuti privat seperti Kiki. menurutnya, privat cuma membuang-buang uang, bila kita memang berbakat, maka kita lebih baik berlatih secara otodidak. dan uang yang seharusnya untuk biaya privat dapat disumbangkan ke fakir miskin maupun panti asuhan. Alvin memang seorang anak dari keluarga ningrat yang pandai mengatur dan menggunakan uang. ia dapat emilah kebutuhan yang sangat penting dengan kebutuhan yang sekunder ataupun tersier. jadi ia dapat menabung untuk keperluan mendadak tanpa mengandalkn orang tua. Alvin memang telah diajarkan mengolah uang dan dibiasakan menabung sejak kecil oleh keluarganya. Alvin pun telah berhasil mengajak teman-temannya khususnya sahabat-sahabatnya agar rajin menabung. jadi sekarang tabungan ADERAY, Kiki, Cakka lebih dari satu juta karena mereka sudah menabung kira-kira satu tahun lebih.

tak lama kemudian mereka berpisah di dekat rumah Cakka. Cakka pulang duluan karena rumahnya sudah kelihatan dari jalan yang mereka lewati. tak lama kemudian Ray dan Deva pun menuju rumah masing-masing dan berpisah dengan Alvin. dan Alvin pun sampai rumahnya yang mewah seperti white house.
“ siang semuanya… Koko pulang…” teriak Alvin sambil berjalan menuju ruang tamu yang sangat besar  dan mewah. “ siang juga adekku sayang… dah pulang nich? makan siang dulu yuk, semua dah nunggu tuh.” jawab Kak Tania. “ nanti ah kak… aku masih kenyang… kakak makan duluan aja ya,” kata Alvin. “ kalau gitu kamu ganti baju sana, kakak mau makan siang, kakak duluan ya Vin,” kata Kak Tania. “ ok kak.” jawab Alvin. ia lalu menuju kamarnya dilantai 3 untuk berganti pakaian.ia bernyanyi lagu Berteman Saja’sambil naik tangga.
                        sering kali ku melihat
                           kau curi-curi pandang ke arah diriku
                           menggodaku… bikin ku malu…
                           titip salam lewat semua teman-temanku
                                               
kau bilang kau suka padaku
                                                aku hargai itu
                                   
kita masih sangat muda belum waktunya
                                    sekolah saja dulu raih cita-cita
                                    urusan pacaran tak usah sekarang
                                    kita berteman saja”
Alvin menyanyi dengan suara yang cukup keras sehingga semua penghuni rumah mendengar suara merdu Alvin. “ wah kamu pinter nyanyi toh Madovin?” tanya Kak Tasya yang tiba-tiba ada di belakang Alvin. “ enggak juga tuh…” jawab Alvin dengan santainya. “ ah kakak nggak percaya, nyatanya kamu tadi nyanyi suara kamu bagus banget, kakak aja nggak bisa ngalahin kamu, padahal suara kakak kan bagus banget kayak Agnes Monica…” kata Kak Tasya dengan centilnya. “ terserah kakak dech… yang penting bagus daripada di bilang suaranya kayak benang layangan putus, mending dibilang bagus donk… emang kakak dari mana? kok tiba-tiba ada di belakangku.”  kata Alvin. “ ya dari mana-mana lah Vin, terserah kakak…” “ ah kakak payah, ditanya bener-bener eh, jawabnya ngawur, bikin males…” “ makanya kalau tanya jangan sewot” “ enak aja Alvin yang gantengnya kayak CR dibilang sewot…” “ eh emang kamu sewot” “ kakak kali yang sewot” “ malah bilang kakak sewot lagi… kakak cubit pipi kamu baru tahu rasa…” “ iya dech aku minta maaf… emang kakak dari mana? jangan cubit pipiku ya kakakku yang cantik…” “ iya dech kakak maafin… kakak dari ruang makan denger suara kamu terus kakak buru-buru kesini dech nyusul kamu…” “ oh gitu toh kakakku yang bawellllll……” “ eh bilang kakak apa????” “ bawelllll” kata Alvin sambil menjulurkan lidahnya mirip katak mau cari nyamuk. “ eh awas kamu madovin ,,, aku cubit pipi kamu biar merah sekalian kayak tOmat” “ nggak mau….. ampun…. KiDdiNg….” kata Alvin dengan tangan menunjukkan tanda peace ( jari tengah dan telunjuk tegak sedangkan yang lain tidak). “ nggak ada kata maaf kalau bilang kakakmu yang imut ini bawel…..” “ ampun kak….KidDinG” kata Alvin…
 “ nggak ada KiDdong-KidD0nGan….” kata Kak Tasya sambil mencubit pipi Alvin yang ganteng itu. “ apaan kak KiDd0Ng? kIDdin6 kali…….” kata Alvin sambil melepaskan tangan kakaknya itu dari pipinya. “ wh@t 3v3r lah… yang penting itu…” “ udah dong kak cubit pipinya,, sakit tau, dah kayak apel nich” kata Alvin sambil memegang pipinya yang memerah akibat dicubit Kak Tasya… “iya dech kakak lepas tangan kakak… sana ganti baju… terus makan siang di bawah …” kata Kak Tasya lagi. “ males ah… aku masih kenyang…” “ emang kamu tadi dah makan apa? ayo makan, nanti perut kamu sakit loh…” kata Kak Tasya … “ iya, iya, nanti Alvin makan, tapi jam 19.00 ya kak…” kata Alvin manja. ia memang manja kalau sama Kak Tasya karena dia dan Kak Tasya memang hubungannya dekat banget. wajarlah. karena Kak Tasya kan kakak Alvin yang paling besar. jadi semua adiknya manja padanya. namun Kak Tasya orangnya cuek jadi tidak kerepotan mengatasi kemanjaan adik-adiknya. “ ya udah dech terserah kamu… kakak ke bawah dulu ya, mau nonton sinetron kesukaan kakak…” kata Kak Tasya seraya meninggalkan Alvin yang asyik dikamarnya. “ ya sana keluar dari kamar Alvin… Alvin mau tidur siang, besok mulai ekstrakurikuler, jadi Alvin harus sehat sampai akhir ekstrakurikuler.” “ iya sana tidur, tapi jangan lupa bangun loh.” “ tenang Bu,” jawab Alvin. ia lalu tidur siang sampai sekitar jam 16.00 sore. ia lalu bangun dan mandi, setelah mandi ia lalu menuju ruang makan karena merasa lapar. “ Oma… kok nggak ada nasinya? berasnya abis ya? Alvin laper banget nich…” teriak Alvin yang mengetahui kalau tidak ada makanan sama sekali di meja makan. “ bentar Vin, Oma lagi masak nih, Oma masakin mie ayam aja dulu ya, untuk ganjel perut…” jawab Oma dengan logat jawanya. “ ya ga papa dech daripada nggak makan, mie nya yang banyak ya Oma…” kata Anak laki-laki yang makanan favoritenya Mie ayam ini. “ iya Vin, sabar dikit ya nak…” jawab Oma lagi. “ ya Oma. Alvin tunggu di ruang makan ya Oma…” “ ya” jawab Oma singkat. tak lama kemudian Oma datang membawa semangkuk mie ayam. “ makasih ya Oma, Alvin makan dulu” kata Alvin . “ ya sana makan ,, nanti kalau dah selesai piringnya taruh dapur ya nak. Oma mau masak buat makan malam nanti.”
“ beres Oma” jawab Alvin . ia lalu makan mie ayam favouritenya. ia makan dengan lahapnya. ia asyik makan sambil nonton TV.
“ euhm enak banget dech … masakan Oma emang paling top…” kata Alvin sambil ngunyah mie ayam. ia makan dengan waktu yang sangat singkat, seperti lomba makan kerupuk. “ hey… madovin lagi apa?” kata Kak Tasya tiba-tiba. “ biasa dech kak, makan makanan yang paling enaaaak di dunia dan akherat” “ apaan? pizza?” “ salah… ayo tebak apaan…” “sate rusa?” “salah…. wxwxwxwxwxwxwx…” kata Alvin sambil melet-melet. “ hay Kak Tasya n Alvin koko drink…” sapa Kak Tania. “ eh kakak tadi bilang apaan?” tanya Alvin pada Kak Tania. “ nggak perlu diulang ah… kakak gi nggak mood nge-replay nich…” “ kakak mah nggak mood terus kalau nggak ada kak Gabriel.” “ eh betul tuh Vin… coba ada si Iyel ,, suruh baca kitab sutasOma 1000 X juga dia mau…” sambung Kak Tasya. “ ah kalian ini … nggak kakak nggak adik sama-sama tukang ngejek.” sahut Kak Tania cemberut. “ alah ngaku aja kakak dah pacaran ama kak Iyel kan? kalau nggak ngaku nanti aku bilangin Oma… hoya… hoya…” canda Alvin. “ bener Vin, untuk pertama kalinya kakak setuju ma kamu.” kata Kak Tasya. “ alah pertama kali dari mana? dari batu? atau dari kak Goldi?” ejek Alvin pada Kak Tasya yang mukanya tiba-tiba memerah persis buah tOmat. “ Madovin Koko Drink…… awas kamu yah…” kata Kak Tasya marah. “ kan yang Alvin bilang bener semua. Kak Tania dah jadian kan ama kak iyel? Kak Tasya juga dah jadian kan ama kak Goldi?” kata Alvin. “ aku nggak mau pacaran ama Iyel, aku dah sahabatan dari dulu, n aku nggak mau sahabatan ku putus ma Iyel.” jelas Kak Tania. “ eh aku juga cuma temenan kok ama si Goldi itu, aku nggak mau pacaran dulu sebelum selese kuliah.” kata Kak Tasya. “ wah kalau gitu bagus donk…” sahut Alvin. “ iya aku juga setuju tuh…” sahut Kak Tania. “ hayo bagus apa?” tanya Oma yang baru saja datang. “ bagus itu tuh Oma, Kak Tasya mau…” belum selesai bicara, mulut Alvin sudah dibungkam oleh Kak Tasya. “ enggak kok Oma, bagus kalau aku mau jadi model.” “ oh, gitu, ya sudah siap-siap makan malem sana.” “ iya Oma” jawab Kak Tania. “ model apaan kak? kalau model ikan aku mau pesen lima mangkok plus bonus satu mangkok.” canda Alvin. “ bukan Vin, tapi Kak Tasya itu pengen jadi model ondel-ondel, iya kan kak?” sambung Kak Tania sambil cekikikan melihat kakaknya mulai memanas. “ wah Vin dah siaga satu nich, siap-siap kabur nich… dah mau gosong tuh.” tambah Kak Tania lagi sambil menunjuk muka Kak Tasya yang hampir seperti tOmat merahnya. “ iya nih, dah kayak tOmat mateng, kita kulkas aja yuk buat makan besok.” canda Alvin lagi. “ nggak usah Vin, buat manggang sate rusa aja sekarang, cepet ambil dagingnya dikulkas…” canda Kak Tania. Kak Tasya hanya diam mendengar candaan kedua adiknya itu. “ bener juga tuh kak, buat makan malem aja.” tambah Alvin lagi. “ kalian ini, kakaknya marah malah tambah di ejek” omel Kak Tasya. “ habis kakak mukanya lucu kalau marah, dah kayak apel mau busuk” canda Alvin… “ hihihiihihiiiiii bener juga tuh Vin, apel busuk n mau dimakan ama Kak Goldi. kak goldi kan suka ama apel yang dah mau busuk…” canda Kak Tania lagi. “ kalian ini….. awas kalian ya…. aku cubit pipinya biar kayak baim cilik yang tembem…” omel Kak Tasya lagi. “ biarin, aku suka kok jadi mirip baim yang imut itu…” kata Alvin sambil tertawa kecil. “ iya kamu tambah imut, tapi masa’ kakak jadi laki-laki sich? ogah amat?” kata Kak Tania sambil berjalan menuju ruang makan. “ ya udah deh, mending kita makan malem aja…” tambah Kak Tania lagi… “ iya deh,” sambung Kak Tasya. “ iya dech tapi aku dah kenyang nich.” kata Alvin. “ yah gimana sich kamu? tadi makan banyak banget. sekarang nggak bisa makan malem…” kata Kak Tasya lagi. “ iya dech aku makan lagi, tapi dikit aja nanti kekenyangan nggak bisa tidur.” tambah Alvin. mereka semua lalu makan malam bersama Oma dan Papa Anthonius Sindhunata. setelah selesai makan malam. Alvin menuju ke kamarnya untuk main drum yang ada dikamarnya. Alvin adalah moltitalented boy, ia bisa main drum, gitar, Piano ( Keyboard), bass juga vokal. ia juga pintar. namun ia disekolah memainkan Piano ( Keyboard).

Alvin sudah sampai kamarnya. ia lalu mengambil stick drum. ia lalu memainkan drum dengan lagu kesukaannya yaitu “ kamu dan aku bisa” ciptaan Kevin Aprilio. ia lalu mulai memukul drum berwarna hitam itu dan mulai menyanyi.
Mari raih impian bersama kawan semua
pastikan ada harapan ayo raih bersama
pastikan kita kan bisa meraih semua itu bersama selalu
            hey ayo kita nyanyikanlah
            nada yang indah di lagumu
            ceria bernyanyi janganlah kau bersedih
            kamu dan aku bisa
hey semua… hey semua… kamu dan aku bisa
mari raih impian bersama kawan semua
pastikan kita kan bisa meraih semua itu
bersama selalu
            hey ayo kita nyanyikanlah
nada yang indah di lagumu
ceria bernyanyi janganlah kau bersedih
kamu dan aku bisa
            hey semua… hey semua… kamu dan aku bisa
ia menyanyi sambil bermain drum. tempo drum maupun suaranya sangat pas. ia memang sering bernyanyi sambil main brum dengan lagu tersebut. ia pun sudah menggunanakan doubble peddal dalam drumnya. ia sudah sangat mahir bermain drum. ia dulu ingin menjadi drummer cilik, jadi tidak heran kalau dia sudah mahir dalam bermain drum sekarang. karena itu ia meminta papanya untuk membelikan ia drum.

“biarkanlah ku rasakan
hangatnya sentuhan kasihmu
bawadaku penuhiku
berilah diriku kasih putih dihatiku
tiba-tiba black berry hitam milik Alvin bergetar tanda ada sms masuk. ia lalu mengambil HPnya itu. ia lalu melihat di desktop BBnya itu.
ini nich isi smsnya: @from Opah Dedev cayank:
gi apa nich Ko? q nggak bza tdr nih…
Alvin lalu membalas sms dari adiknya itu…
@from Koko Domo momo ganteng:
biasa dech… eh emang sekarang jam berapa? aku males nih liad jam..
@from Opah Dedev cayank:
ah Koko mah payah…. ini nih udah jam dua belas malem tau…
@from Koko Domo momo ganteng:
hah…. beneran? wah insomniaku dah kambuh nich… waduh bisa berabe nich…


sms Alvin tidak dibalas lagi oleh Deva karena Deva ternyata sudah masuk ke negeri mimpi. Alvin kini tinggal sendiri. ia tak tahu kalau sekarang sudah larut malam. ia tadi keasyikan bermain drum hingga lupa waktu. ia lalu melakukan berbagai cara agar bisa tidur malam. setelah capek, ia lalu tertidur pulas hingga pagi.
@ paginya
“ Vin bangun…. dah siang noh…” teriak Kak Tania dari luar kamar Alvin.
“bentar kak…” sahut Alvin. “ cepetan dah jam 07.00 tau… telat nanti kamu, Oma, papa, n Kak Tasya dah nunggu di ruang makan tuh” kata Kak Tania lagi. “ iya iya… sabar dikit donk kak…” jawab Alvin lesu. “ ya udah kakak tunggu di ruang makan yah…” kata Kak Tania lagi. Alvin lalu buru-buru mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. setelah selesai, ia buru-buru ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya. setelah sampai di ruang makan, ternyata Kak Tasya dan Kak Tania sudah sarapan duluan karena takut terlambat datang ke sekolah karena mereka berdua piket. Alvin lalu sarapan secara kilat tanpa berdoa karena ia juga piket hari ini. ia lalu pamit pada Oma dan Papa, lalu berangkat sekolah lari karena saat itu sudah jam 07.30. pasti sekolah sudah masuk nich. kata Alvin dalam hati. tak lama kemudian ia sudah sampai depan gerbang sekolahnya, SMP KALAM KUDUS MALANG. ternyata dugaan  Alvin benar. pak satpam hampir saja menutup pintu gerbang saat Alvin masuk ke halaman sekolahnya. namun ia masih diizinkan masuk oleh pak satpam. ia lalu lari menuju kelasnya, kelas VIII.1.
Setelah sampai di depan pintu kelasnya, ia lalu mengetuk pintu kelasnya. Beruntung bu Winda belum masuk kelas. Ia lalu menuju tempat duduknya disebelah Cakka. Ternyata Deva dan Ray sudah berangkat.
“ eh kalian kok nggak nunggu aku dulu sich?” marah Alvin pada Deva dan Ray. Belum sempat menjawab pertanyaan Alvin, Deva dan Ray terkejut dengan kedatangan Bu Winda, guru seni suara yang terkenal agak cerewet itu. Namun semua siswa takut padanya karena dikira jahat, padahal ia adalah orang yang penyayang. Ia lalu menyuruh Alvin maju ke depan kelas. Alvin sudah mulai gelisah takut di hukum. Ternyata perkiraan Alvin salah besar, justru Alvin disuruh bernyanyi karena Bu Winda tahu kalau suara Alvin sangatlah indah, bak nyanyian malaikat. Makanya itu, setiap orang yang mendengarkan Alvin bernyanyi, pasti orang itu akan terkagum-kagum. Alvin lalu menyanyi lagu nuansa bening.
“Oh, tiada yang hebat dan mempesona
Ketika kau lewat dihadapanku
Biasa saja
            Waktu pekenalan lewatkah sudah
            Ada yang menarik pancaran diri
            Terus mengganggu
Mendengar cerita sehari-hari yang wajar tapi tetap mengasyikkan

Kini terasa sungguh
Semakin engkau jauh
Semakin terasa dekat
Akan ku kembangkan
Kasih yang engkau tanam
Di dalam hatiku”
Alvin bernyanyi sepenuh hati. Semua isi kelas terkagum-kagum mendengar ia menyanyi. Ia lalu bersiap untuk melanjutkan lagunya, namun saat itu juga ia disuruh kembali karena dinilai sudah sangat perfect. Semua siswa kelas VIII.1 tidak tahu kalau hari ini mereka ulangan harian praktek untuk pelajaran seni suara. Semua siswa tersebut terkejut bukan main.
Ada yang langsung permisi ke kamar mandi untuk mengumpet karena ia tidak bisa bernyanyi. Ada juga yang langsung pingsan takut isuruh bernyanyi kedepan. Saat itu Bu Winda tahu kalau semua alasan itu untuk menghindari ulangan dadakan yang Ia berikan. Setelah  itu ia menyuruh Ray dan Deva duet untuk mengambil nilai.
Mereka ingin bernyanyi dengan iringan gitar, lalu Alvin meminjam gitar Cakka untuk mengiringinya bernyanyi bersama Ray. Saat mereka akan menyanyi, tiba-tiba pak satpam memanggil Bu Winda untuk ke kantor sebentar karena ada rapat dadakan. Akhirnya penampilan Deva dan Ray ditunda sampai minggu depan. Deva dan Ray juga anak anak lain girangnya bukan main. Akhirnya mereka hanya diberi tugas menghafalkan satu buah lagu dan menampilkannya minggu depan pas hari Rabu juga. Siswa-siswii kelas VIII.1 pun menyanggupi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh bu Winda. Ada yang menghafal lagu sambil bermain, ada yang hanya diam saja karena tidak tahu tugas yang akan dia lakukan, dan ada juga yang menghafal dengan serius. Namun CDRA dan Kiki malah asyik ngobrol di kelas. Mereka tidak takut akan tugas yang diberikan oleh Bu Winda, tanpa belajar pun mereka sudah sangat mahir. Bahkan kalau harus dengan menggunakan alat musik, itu hal kecil bagi mereka. Itu semua sudah keahlian mereka. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, hinggga akhirnya jam pelajaran pun berganti. Kini pelajaran Matematika pun menanti. Namun, karena para guru sedang rapat, maka jam pelajaran pun menjadi jam kosong. Satu jam pelajaran hanya diisi dengan obrolan maupun kegiatan yang tidak penting lainnya. Tak terasa waktu istirahat pertama pun datang. Para siswa keluar dari kelas masing-masing. Ada diantara mereka yang langsung menuu kantin, namun ada juga yang menuju taman sekolah. CDRA dan Kiki kini sudah berada di depan pintu kelas, mereka ingin pergi ke kantin. Mereka lalu pergi ke kantin  bersama. Saat sampai dikantin mereka memesan makanan ringan untuk mereka santap saat istirahat ini. Tak lama kemudian pesanan datang. Saat akan memakan makanan yang telah ia pesan, tiba-tiba dari arah belakang ada yang berteriak memanggil nama Alvin. “ wah… Alvinnnnnnnnnnnnnnnn……” teriak seorang gadis yang juga siswi SMP KALAM KUDUS ini, namun ia masuk kelas VIII.3. ternyata nama anak itu adalah Saufika Umari, dan biasa dipanggil Ify. Ify memang dari pandangan pertama kira-kira sudah setahun lebih menyukai dan mengidam-idamkan seorang Alvin.
Setiap bertemu Alvin, pasti ia langsung berteriak. Namun dengan cueknya, Alvin tidak menghiraukan keberadaan Ify. Ia tetap fokus dengan kegiatan yang dia lakukan.
Seperti saat itu, ia tetap melanjutkan makan siangnya. Setelah selesai makan, Alvin dan teman-temannya kembali ke kelas. Saat akan kembali ke kelas, mereka bertemu dengan pak Duta, mereka lalu bertanya kapan mereka mulai les musiknya.
“ pak, kapan kami bisa memulai lesnya?” kata Alvin. “ minggu depan, Vin…” jawab pak Duta. “oh gitu, ya udah pak, makasih, kami permisi dulu ya pak.” Kata Alvin. “ ya sana, bentar lagi juga mau masuk.” Kata Pak Duta lagi. “ mari pak.” Kata Ray. Mereka lalu pergi menuju kelas VIII.1. Setelah sampai di kelas VIII.1, mereka lalu melanjutkan obrolan mereka dikantin tadi. “ eh kita berlima kan ikut musik semua, gimana kalau kita buat Group Band? Nanti kita bisa tampil pas perpisahan atau acara lain, pasti pak Duta setuju.” Kata Alvin. “ ok juga tuh, gimana yang lain?” sambung Kiki. “ iya aku setuju. Kita kan dah cukup mahir main alat musiknya. Nanti kita minta bantuan bu Winda.” Kata Cakka. “ ok, kami juga setuju.” Jawab Deva dan Ray. Akhirnya mereka semua sepakat untuk membuat Group Band. Mereka juga bermusyawarah menentukan nama Band mereka. “ ada yang mau usul untuk nama band kita ini nggak?” kata Kiki memimpin musyawarah mereka berlima. “ gimana kalau CDKRA” kata Ray. “ apaan tuh?” tanya Alvin pada Ray. “ yaelah gitu aja nggak tahu, Cakka Alvin Kiki Ray Alvin…” jawab Ray. “ yah masak Koko taruh belakang, nggak seru lah, Koko yang ganteng ini taruh belakang.” Kata Alvin. “Ya gimana lagi?” kata Ray lagi. “gimana kalau SIB?” kata Alvin. “ kayaknya bagus tuh, tapi SIB apaan?” tanya Kiki. “ Spectacular Idol Band.” Jawab Alvin. “Wah kayaknya bagus juga tuh.” Kata Cakka yang sedari tadi mikirin nama untuk Band mereka. “ iya aku setuju , jadi adil kalau nggak ada nama kita, jadi kita nggak ada yang iri.” Kata Ray. Deva juga setuju. “ sekarang pembagian tugas, jadi kalau udah selese pembagian ini kita langsung bilang ke pak Duta buat disetujui – kayak pak Presiden aje ye? – tapi bilangnya pas pulang sekolah.” Kata Alvin. “ iya sekarang kita bagi yah,” kata Kiki. “ aku pegang Gitar aja” kata Cakka. “ aku Drum” kata Ray. “ aku Vokal ama Gitar ya.” Kata Deva. “ aku Piano ( Keyboard) ama Vokal” kata Alvin. “ aku bass aja ama Vokal yah.” Kata Kiki. “ gimana kalau kita Vokal semua plus alat musik yang kita pegang?” kata Ray. “ setuju…” jawab yang lain serempak. “ Ok. Sekarang kita dah nentuin semua, nanti pulang sekolah tinggal minta persetujuan pak Presiden musik kita.” Kata Kiki.
“ hah, disini ada pak SBY? Kapan kesininya? Ah aku ambil buku ya buat minta tanda tangan pak Presiden.” Kata Ray. “ dasar Gocap dua ratus ribu,” ejek Deva diiringi sahabat-sahabat mereka. “ eh ngatain aku dua ratus ribu lagi nih kakek-kakek…” ejek Ray pada Deva. Mereka lalu saling ejek. “ udah ah, kalian ini kerjannya olok-olokan terus,” lerai Alvin. “ opah duluan tuh” kata Ray nggak mau disalahin.
“ gini nih maksud Kiki tadi, Presiden musik tuh pak Duta. Kamu mau minta tanda tangan Pak Duta? Sono ke kantor, sekalian bilang kalau kita mau buat Group Band yah.” Kata Alvin lagi. “ ogah ah ama Pak Duta. Ngapain juga minta tanda tangan dia, nggak ada gunanya kali…” Ray sewot . “ lah kok marah, kan kamu tadi yang mau minta tanda tangan pak Duta.” Kata Cakka dengan logat jawa medhok – kebayang kan kayak gimana? – sambil cengengesan. “ ku kira tadi pak SBY beneran, nggak tahunya pak DC.” Kata Ray lagi. “ apaan tuh DC?” tanya Alvin. “ itu tuh pak Duta Ceking… - peace buat fans SO7 – bener kan?” kata Ray lagi. “ eh guru kita tuh, kalau dia denger bisa dicincang kita.” Kata Alvin. Tak lama kemudian “ Teng… teng… teng…” tanda bel masuk berbunyi. Mereka lalu kembali ke tempat duduk masing – masing. Siswa lain pun masuk kelas. Mereka lalu mengeluarkan buku pelajaran Kimia. Guru kimia di SMP KALAM KUDUS adalah Bu Oky. Bu Oky orang yang sabar dan penyayang, jadi hampir semua siswa menyukainya maupun pelajarannya. Tak terkecuali Alvin. Alvin memang suka pelajaran Kimia. Kimia adalah pelajaran favouritenya, walaupun ia agak telmi – peace buat Alvz, aku juga Alvz koq, tenang, nggak aku jelek-jelekin koq, itu kan fakta yang ditulis di fakta IC di http://darsta.blogspot.com/2010/06/fakta-anak2-ic-part-3.html , buka aja sendiri. – dia kalau dijelasin sekali terkadang nggak nyambung. Namun ia tetap menyukai pelajaran tersebut.

Bu Oky masuk ke kelas VIII.1. Kiki memimpin teman-temannya memberi salam kepada Bu Oky. “ Siap… Hormat…” teriak Kiki tegas. “ selamat siang Bu…” semuanya memberi salam dengan semangat. “selamat siang anak-anak.” Jawab Bu Oky. Mereka lalu duduk kembali. Bu Oky menerangkan tentang pelajaran kimia pada awal semester ini. Semua siswa memperhatikan dengan seksama. “ anak-anak… ini kan awal semester,
kita harus tambah semangat dalam belajar dan terus berusaha dan berdoa… setuju?” jelas Bu Oky bersemangat. “ setuju Bu…” jawab anak – anak serempak. “ Bu, ayo kita mulai pelajarannya aja, udah pada nggak sabar nih,” teriak Alvin.
“ hayo siapa yang nggak sabar? Kamu ya Vin?” tanya Zevana. “ siapa bilang aku nggak sabar? Aku sabar menanti kok.” Kata Rio. “ aku yang nggak sabar mau tanya. Biasa dech aku kan anak yang paling rajin tanya pada pelajaran Kimia…” jawab Alvin semangat. “ ya sudah, kita mulai aja yah pelajaran Kimianya, tuh master kimia dah nggak sabar. Tangannya sudah gatel pengin tanya.” Kata Bu Oky kemudian. “ ya Bu.” Jawab anak-anak serempak. “ sekarang kita mau belajar bab pertama yaitu Atom, Ion, dan Molekul. Kita mulai aja ya…” jelas Bu Oky. “ ya Bu…” jawab Alvin semangat. “ kita mulai dari atom ya. Atom adalah partikel- partikel yang sangat kecil sekali yang tidak bisa dubagi lagi. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos yang artinya a berarti tidak dan tomos berarti  terbagi. Jadi atom itu partikel yang tidak dapat di bagi lagi.” Jelas Bu Oky. “ ada pertanyaan?” kata bu Oky lagi. “ Alvin ada pertanyaan sampai sini?” tambah bu Oky. “ nggak bu, masih jelas.” Jawab Alvin. Bu Oky lalu melanjutkan hingga tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat. Kini waktu semua siswa untuk kembali ke rumah masing – masing untuk istirahat dan belajar lagi secara otodidak. Alvin CS lalu pergi ke kantor menemui pak Duta. Saat mereka hendak masuk ke kantor, tiba-tiba pak Duta akan keluar kantor, segera saja mereka meminta batuan Pak Duta untuk meluangkan waktunya untuk mendengarkan penjelasan Alvin CS. “ maaf pak kami mengganggu waktu bapak” kata Alvin mengawali pembicaraan. “ begini pak, kami kesini untuk meminta bantuan bapak, kami berlima kan mengikuti ekstrakurikuler musik, kami ingin membuat group band sendiri. Kami sudah menentukan nama dan pembagian tugas untuk group band ini, kami meminta bantuan bapak untuk membimbing kami belajar Alat musik sekalian aransemen untuk lagunya, nanti kami juga akan meminta bantuan Bu Winda untuk tambah mengasah olah vokal kami. Apakah bapak bersedia?” jelas Kiki. “ ya nanti saya akan berusaha membimbing kalian, namun saat ekstrakurikuler dan kalau ada waktu luang saja ya, kalian jangan lupa minta bantuan bu Winda juga.” Kata Pak Duta. “ ya pak, kami sanggup. Terima kasih banyak ya Pak,” “ ya sama-sama. By the Way apa nama band kalian? Dan gimana susunanya?” tanya pak Duta lagi.
“ namanya Spectacular Idol Band pak, pembagiannya, Ray memegang Drum, Cakka memegang gitar, Alvin memegang Piano ( Keyboard), Kiki memegang bass, Deva memegang Gitar, dan untuk vokal kami semua ikut.” Jelas Cakka. “ oh ya bapak setuju dengan kalian. Besok kan ada pelajaran bapak lagi, coba kalian besok tampil di kelas yah,” kata pak Duta.
“ baik pak, kami akan berusaha menampilkan yang terbaik besok. Ya sudah pak, kami mohon pamit, terima kasih atas ketersediaan bapak, kami mohon maaf telah mengganggu waktu istirahat bapak.” Kata Alvin. “ ya” jawab pak Duta. Alvin CS pun pulang berjalan kaki bersama sambil latihan buat tampil didepan kelas besok. Mereka mulai berbagi tugas. “ eh Vin, besok kamu yang mengawali lagunya yah, lagu nya ada yang mau usul?” kata Kiki. “ gimana kalau lagu  tak sampai aja. Bagus banget loh lagunya. Kalian udah hafal semua kan?” kata Ray. “ iya bagus tuh.” Kata Cakka. “ iya, aku juga setuju, gimana? Setuju semua?” kata Alvin. “ setuju…” jawab yang lain serempak. “ ok sekarang pembagiannya yah, besok kita pinjem Alat musik sekolah aja.” Kata Kiki lagi. “ iya, aku yang pertama ya.” Kata Alvin. Ia pun mulai bernyanyi diiringi gitar Cakka dan Deva.
“Indah… terasa indah…
Bila kita terbuai dalam alunan cinta” Alvin bernyanyi dengan sangat bagus. Lalu Ray melanjutkannya.
“Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki…” Ray menyanyi tak kalah bagusnya dengan Alvin. Lalu dilanjutkan oleh teman- teman yang lainnya hingga akhir lagu. “ nah dah selese tuh… aransemennya lumayan kok. Kita besok bisa tampil memukau kalau kita nyanyinya kayak barusan. Kita tetep sportif ya”  kata Cakka. “ iya setuju” kata Alvin. Teman yang lain mengangguk tanda setuju. Mereka terus berjalan hingga akhirnya satu per satu dari mereka sampai di rumahnya. Kini tinggal Alvin sendiri yang belum sampai dirumahnya. Ia terus berjalan sambil membayangkan saat ia sudah jadi artis terkenal hingga tak terasa ia sudah sampai di depan pintu gerbang istananya yang sangat megah. Ia lalu masuk ke rumahnya itu, dan melanjutkan kegiatan seperti biasa.


@@@@@@@@@@@@@@@@
@malamnya
“Wah dah malem nih, makan malem terus tidur ah.” Kata Alvin.
“ Oma, Pa, Kak, makan malem yuk…” teriak Alvin. Ia tidak mengetahui kalau Oma, Papa, dan kakak-kakaknya sudah ada di Ruang Makan. Mereka lalu makan malam bersama. Setelah selesai, Alvin lalu segera menuju ke kamarnya dan latihan bermain Piano ( Keyboard) untuk tampil besok.
























BAB 3
ANUGERAH TERINDAH YANG PERNAH DIMILIKI

Hari ini hari pertama Alvin CS tampil di depan umum secara resmi. Mereka tampil pada pelajaran seni musik pada jam pertama dan kedua. Mereka bernyanyi sambil memainkan alat musik. Pak Duta memberikan esempatan satu jam pelajaran untuk penampilan mereka. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka pun mulai beraksi. Diawali dengan lantunan suara Alvin…
“Indah... terasa indah
Bila kita terbuai dalam alunan cinta” suara Alvin memukau penonton.lalu dilanjutkan oleh Ray.
“Sedapat mungkin terciptakan rasa
Keinginan saling memiliki” penampilan Ray juga dapat membuat penonton terperanga. Deva lalu melanjutkan penampilan mereka.
Namun bila...itu semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta” 
Penampilan Deva juga dapat memukau penonton… Cakka lalu melanjutkan…
“Tak semudah seperti yang pernah terbayang
Menyatukan perasaan kita...” lalu semuanya bernyanyi…
“Tetaplah menjadi bintang di langitAgar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua... berdua...”
Penampilan mereka tambah memukau penonton. Lalu Kiki melajutkan…
“Sudah...terlambat sudah
Kini semua harus berakhir” penghayatan Kiki ternyata sangat bagus sekali.
 
 
 
Lalu Alvin dan Kiki melanjutkan…
“Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini” penampilan duet mereka sangat bagus, lalu dilanjutkan oleh semuanya…
“Tetaplah menjadi bintang di langit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua... berdua...”
Penampilan mereka ditutup dengan tepuk tangan yang sangat meriah, “ wah penampilan kalian very very very perfecto” komentar Pak Duta. Alvin CS berterima kasih kepada semuanya. “ eh Vin, band kalian namanya apa nih?” tanya Zevana. “ SIB” jawab Alvin, “ apaan tuh SIB?” tanya Rio. “ Spectacular Idol Band,” jawab semua personil SIB. “ wah keren banget, aku ngefans berat dech ama kalian.” Kata Zevana lagi. “ makasih Ze” jawab Alvin. Zeze hanya tersenyum. Ternyata ia juga tergila-gila sama Alvin. Memang Alvin itu selain pintar, juga anak yang paling ganteng, cool, n keren di SMP KALAM KUDUS.
“ wah kita dapet pengalaman yang nggak akan bisa kita lupain nih…” kata Alvin. “ bener banget, aku dah bayangin kalau kita sukses nanti akan jadi artis terkenal” kata Cakka. “ aku juga” kata Deva dan Ray  bersamaan. “ wah berarti kita udah sehati banget yah, aku juga udah bayangin.” Kata Kiki. “ iya aku setuju” jawab Alvin. Tiba-tiba pak Duta dan Bu Angel mendekati Alvin CS. “ hey anak – anak, Ibu punya berita bagus buat kalian.” Kata Bu Angel. “ oh, ya Bu, ada apa?” tanya Alvin. “ begini, tadi pak Duta cerita tentang penampilan kalian dan bakat-bakat yang kalian miliki itu sangatlah luar biasa. Jadi Ibu dan para Dewan Guru juga Bapak Kepala Sekolah memutuskan untuk menjadikan Alvin sebagai ketua Osis yang baru, dan SIB akan menjadi ciri khas sekolah kita ini, semua personilnya akan dimasukkan ke pengurus inti Osis dan kalian akan tampil setiap ada acara penting, resmi, maupun tidak resmi, juga satu lagi. Masing – masing dari kalian mendapatkan uang tunai dan SIB akan mendapatkan seperangkat Band.
Gimana , kalian sanggup?”  jelas Bu Angel. “ saya jadi Ketua Osis bu? Ini mimpi ya Bu?” tanya Alvin gugup…
“ ini tidak mimpi Vin, kalau kamu sanggup, istirahat kedua nanti akan langsung dinobatkan menjadi ketua Osis sampai kamu lulus.” Terang Bu Angel. “ ya bu, Alvin sanggup, semoga Tuhan Yesus selalu mendukung dan memberkati tugas dan kewajiban Alvin ini, makasih bu, pak, n Thanks for my best friends.” Kata Alvin. “ kamu memang anak yang sangat bijak, Alvin. Semua bangga memilikimu.” Kata bu Angel lagi. “ makasih Bu.” Kata Alvin. Semua sahabat-sahabat Alvin memeluknya erat sekali. “ selamatnya Koko, kami semua bangga memilikimu, dan persahabatan kita akan Abadi selamanya, SIB forever…” teriak Deva mewakili teman yang lain. “ thanks ya temen – temen… kalian adalah segalanya bagiku.” Kata Alvin terharu. Mereka lalu bersiap – siap untuk melakukan upacara penobatan ketua Osis SMP KALAM KUDUS yang baru yaitu Alvin Jonathan Sindunata. Para personil SIB membantu para dewan guru juga para pengurus Osis yang lama mempersiapkan upacara. Setelah selesai, bel istirahat pun berbunyi. Dan pak KEPSEK, pak Excel Mangare, S.Pd, mengumumkan bahwa akan diadakan upacara penobatan ketua Osis yang baru. Siswa lain yang bukan pengurus osis lama maupun SIB masih sangat penasaran memikirkan siapa pengganti Kak Yesaya atau biasa di panggil Kak Echa, yang terkenal pintar bermain drum itu. Waktu yang dinanti pun datang. Upacara dipimpin oleh Kak Echa dengan pembina upacara Pak Excel. Upacara berjalan dengan lancar hingga saat penobatan tiba. “ anak – anak, bapak mewakili seluruh dewan guru telah mendapatkan pengganti Echa, ia adalah seorang anak istimewa dan sangat berbakat. Bapak akan memanggil semua pengurus inti yang baru yaitu Ray, Kiki, Cakka, Alvin dan Deva. Nama yang dipanggil silahkan maju kedepan.” Pak KEPSEK mulai berbicara. Dukungan dan support pun mulai bergema di lapangan basket SMP terfavourite itu. “ wah Alvin pangeranku jadi pengurus intiiiiiiiiiiii…….” Teriak Zeze( panggilan akrab Zevana) keceplosan. “ huuuuuuuu dasar cewek anehhhh” ejek Rio yang ada di sebelahnya. “ hah Zeze suka ama aku?” tanya Alvin pada sahabat-sahabatnya itu. Zeze adalah ponakan pak Excel. “ ich PD amet sich tu cewek……” Ify mulai sewot. “ Anak – anak, perhatian sebentar, bapak akan mengumumkan siapa ketua osis yang baru, dan dia Adalah …………” pak Excel mengulur waktu agar semua siswa penasaran. “ pak cepetan donk…” teriak Rio dari barisan.
Rio mulai jengkel karena Zeze tak henti-hentinya mengucapkan kata ‘Alvin’. “ Alvin Jonathan Sindhunata…. Selamat…. Kamu akan menggantikan Echa….” Kata pak Excel akhirnya.
“ wah My Lovely Boy jadi KO?” teriak Ify kencang sekali. “ waduh, Ify juga suka ama aku tuh…” kata Alvin panik. “ hah, apaan KO?” tanya Riko. “ ketua Osis, dodol” jawab Ify.
 “ apa apaan sich Ify? Jelas Alvin pangeran ku, maen rebut aja… pake loli lolian lagi…” celoteh zeze . “bukan loli, zega.” Kata Rio. “ tapi Lovely yang artinya…..” belum selesai bicara, Rio telah dibungkam mulutnya oleh Zeze. “ nggak perlu dijelasin” kata Zeze marah. “ terserah aja dech, tapi buka donk mulutku, sakit tau, awas kamu yah…” kata Rio. “ kamu berani nantangin aku? Ayo maju?” tantang Zeze. “ nggak ah malu ama temen-temen.” Jawab rio singkat. Mereka lalu melanjutkan memperhatikan Pak Excel berpidato. Seluruh siswa bersorak-sorai menyambut pelantikan Ketua Osis yang baru itu. Dan waktu pelantikan datang. Alvin telah berdiri di dekat teman-teman SIB lain. Mereka akan mengucapkan janji Osis. Mereka berusaha untuk tidak gugup walaupun mereka melakukan ini tanpa ada waktu latihan, namun mereka berusaha enjoy. Para SIB mengucapkan janji Osis dengan sangat tegas, jelas, lantang, dan berwibawa. Seluruh peserta upacara senang melihatnya. Setelah itu dilanjutkan dengan pelajaran seperti biasa. Seluruh pengurus Osis baru maupun lama berkumpul kembali untuk mengikuti penyerahan tanggung jawab dari KO lama kepada KO baru. Upacara berlangsung sangat hidmat. Mereka lalu membereskan peralatan upacara. Setelah selesai, mereka kembali ke kelas masing – masing untuk mengikuti pelajaran. Saat SIB akan memasuki pintu kelasnya, mereka mendapat pujian, sorakan, dan rasa syukur yang sangat mendalam dari teman – temannya. Alvin dan teman-temannya sangat bersyukur dengan anugerah yang mereka terima. “ SIB tampil lagi donk, untuk ngerayain anugerah Tuhan ini, sekalian kita panjatkan syukur, boleh tidak Bu?” kata Zeze. Saat itu adalah pelajaran bu Ira. “ silahkan kalau SIB nya mau tampil…” jawab Bu Ira. “ baik Bu, kami mau ambil alat musiknya dulu, tunggu ya temen- temen. Kami akan berusaha tampil tanpa latihan kok, moga aja bagus ya.” Kata Alvin. “ ya cepetan” kata Rio nggak sabar. “ permisi bu.” Pamit SIB. “ ya silahkan, cepat ya anak – anak…. Semua waktu pelajaran ini akan ibu berikan untuk syukuran atas kemenangan yang diterima Alvin.” Kata bu Ira.
“ makasih banyak bu” kata Kiki. SIB lalu pergi ke ruang musik untuk mengambil alat musik untuk tampil. Mereka lalu masuk ke Ruang Musik. Disana ternyata ada Pak Duta dan Bu Angel.
Ternyata semua ini sudah direncanakan sebelumnya, mereka merencanakannya saat anak – anak SIB sedang membereskan peralatan setelah upacara tadi.


@ ruang musik………
“ anak – anak, kalian bisa bantu kami sebentar tidak?” tanya Bu Angel.
“ bisa bu, ada yang bisa kami bantu untuk Ibu dan Bapak?” jawab Cakka.
“ tolong bawain ini ke ruang baru itu ya,” kata bu Angel sambil menunjuk ke arah seperangkat Band. “ oh, ya Bu” jawab Kiki. Mereka lalu bergotong – royong membawa alat – alat tadi menuju ruang baru yang baru selesai dibuat kemarin. Ruang tersebut besar dan di pasang kaca pada dindingnya. SIB lalu menyusun perangkat Band tadi. Setelah selesai mereka kembali ke ruang musik untuk mengambil alat musik dan dibawa ke kelas. Mereka lalu menuju ke kelas. Mereka menyusun perangkatnya sendiri. Lalu mencoba mengambil nada. Saat akan memulai menyanyi, tiba – tiba Bu Winda masuk ke kelas VIII.1. “Anak – anak, nyanyiin lagu “ untukku” by chryse donk. Itu loh yang dinyanyiin Kahitna.” Pinta bu Winda. “ baik bu” jawab Deva dan Ray kompak. Mereka lalu mulai mengambil nada. “ eh gimana kalau yang nyanyi KO kita yang baru aja, yang laen main musik aja, sekalian penghargaan gitu,” kata Rio. “ OK, usulmu kami terima.” Jawab Kiki.
Mereka mulai beraksi….
“ Di saat engkau di sana… kadang langit terasa gelapnya”  kekaguman akan suara emas Alvin mulai terlihat.
“ Kemana langkahku pergi… selalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani… kau takkan pernah terganti
Saat lautan kau sebrangi… janganlah ragu bersahu
Ku percaya hati kecilku… kau takkan berpaling…..” penampilan SIB membuat semua orang yang melihatnya menjadi hanyut dalam penampilan menakjubkan yang mereka ciptakan.

“ Walau keujung dunia… pasti akan ku nanti
Meski ke tujuh samudera… pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin… kau hanya untukku….
Ooo…ooo…oo………
            Saat lautan kau seberangi... janganlah ragu bersahu
            Ku yakin bahasa nurani… kau takkan pernah terganti
            Pandanglah bintang berpijar… kau tak pernah tersembunyi
            Dimana engkau berada… disana cintaku
Walau keujung dunia… pasti akan ku nanti
Meski ke tujuh samudera… pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin… kau hanya untukku….
Karena ku yakin… kau hanya untukku….”
SIB menutup penampilan pertamanya dengan menunduk tanda hormat dari mereka. “ ayo selanjutnya ada yang mau request nggak?” tanya Bu Ira. Zeze lalu tunjuk tangan. “ Alvin, nyanyiin lagu merindukanmu donk.” Kata Zeze. “ iya… tapi yang nyanyi sendiri apa sama – sama?” tanya Alvin. “ kamu sendiri aja ya” “ baiklah” kata Alvin. Mereka lalu  bersiap untuk menyanyikan request dari Zeze. Alvin bersiap di dekat Piano ( Keyboard)nya.
“ saat aku tertawa diatas semua
Saat aku menangisi kesedihanku
Aku… ingin engkau selalu ada
Aku… ingin engkau… aku kenang….
            Selama aku masih bisa bernafas…
            Masih sanggup berjalan…
            Ku kan selalu memujamu…
            Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….
Saat aku mencoba merubah segalanya
Saat aku meratapi kekalahanku
Aku ingin engkau selalu ada
Aku ingin engkau aku kenang…”
Alvin bernyanyi dengan penghayatan yang sangat perfecto melebihi penyanyi aslinya.
 – maaf yah buat Masivers –. Alvin melanjutkan menyanyi…
“Selama aku masih bisa bernafas…
            Masih sanggup berjalan…
            Ku kan selalu memujamu…
            Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….
            Dengarkan aku…. Ku merindukanmu….”
Penampilan ini tak kalah meriah dengan penampilan sebelumnya. “ selanjutnya ada yang mau nambahin nggak?” tanya bu Ira lagi. “ kepompong Bu…” sahut Rio. “ ok request we save… we will sing farewell” kata Alvin dengan bahasa inggris yang sangat fasih. “ we are beginning now….. okay….” Kata Alvin lagi. Mereka lalu mulai bersiap untuk menyanyi.
“ dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu – kupu” Ray menyanyi dengan tangan memukul perangkat drum sambil menginjak pedal drumnya. Lalu Deva meneruskan…
“ kini kita melangkah berjauh – jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karena ku sayang” suara Deva bergema di penjuru dunia – ceile…. Nggak nyampe kali ye… penjuru sekolah aje nggak yakin, ape lagi penjuru dunie… mimpi kale-
Lalu Alvin dan Cakka melanjutkan dengan duet maut…. – ceile duet maut……. Emang artinye ape ye? –
“persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah…….
Persahabatan bagai kepompong
Memaklumi teman hargai perbedaan….”
Lalu diteruskan oleh Kiki……….
“ persahabatan bagai kepompong
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong…………” penampilan ini sangat memukau penonton……

“semua yang berlalu biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam sembunyikan sinarnya
Hingga dia bersinar lagi……..” Alvin melanjutkan………..
Lalu dilanjutkan oleh semua SIB…………
“ persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu – kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong………… kepompoooooonggggggggggg………”  semua bernyanyi sangat dari hati. Semua penonton memberi aplaus…. “wah penampilan yang sangat dahsyat……. Aku bangga memiliki teman seperti kalian…….. I Like It” comment Rio. “ aku boleh tanya ma Zeze nggak?” tanya Alvin. “ dengan senang hati pangeranku” jawab Zeze. “ eh pas di lapangan tadi kamu bilang “Alvin pangeranku jadi pengurus inti” maksudnya gimana?” tanya Alvin.
“ ehm…… ehm…. Nggak tahu ah…..” jawab Zeze gugup. “ hayoooo Zega ngaku……. Ayo ngaku aja kale Zeeeee” ejek Rio. “ cie cie cieee” kata Ray. “ Ze, ini kesempatan emas kamu buat ngungkapin perasaan kamu, bilang aja ama Our Student Captain” kata Lintar… “ ehm… ehm… aku… aku… suukka ama amaaa Alvin.” Kata Zeze jujur. “ oh gitu, sebelumnya maaf yah Ze, bukannya aku nolak, but I can’t have a girls friend now… because… I must study hard to be a succsful person that my Idol, Christiano Ronaldo.” Jelas Alvin yang very very clever in english. “ oh no…..” desah Zeze langsung lemas.. “ aku nggak bisa Ze,, if you want, I can make you be my friend,, not my special friend” jelas Alvin.. “ ya udah deh ga papa… aku ngalah” kata Zeze akhirnya. “ I am so sorry Zeze” kata Alvin lagi. “ cie… cie… cie” kata Rio lagi. “ ah aku ngejer Rio aja ah” kata Zeze lagi. “ ich ogah aku ama zebra…. Mending ama Ify aja cantik n pinter,” kata Rio.
“ maksud loe aku kayak Zebra gitu? Kamu lebih mending milih loli loli dari pada aku?” kata Zeze. “ emang nama loe zebra kan?” ejek Rio santai. “ dasar mixer citato” – sorry buat Rise Indonesia Cuma aku ganti dikit kok, biasanya kan Rio mr citato sekarang mixer citato.. –
“ enak aje… nama gue tuh Zevana Arga Ane Angesti….. nama bagus gini dibilang Zebra… emang loe nggak pernah baca tuh nama ratu paling cantik di sekolah ini?” kata Zeze mulai marah. “ ape kate loe? Paling cantik?” kata Rio. “ ich, siapa yang bilang kalau loe paling cantik?” tambah Rio lagi. “ gue tuh cewek paling cantik dan sudah diakui seluruh dunia….” Jawab Zeze marah… - ih seluruh dunia….. mending penulis aje yang diakui seluruuh dunia, gimana, setuju? –
“ ya deh aku ngalah, yang pasti masih cantik Ify dari pada loe Zebra” kata Rio lagi. – I am sorry for Zevana’s fans. – “wh@t 3v3r lah” kata Zeze. “ udah ah, capek denger celotehan kalian” kata Ray. “ siapa yang mau request lagi?” kata Alvin. “ lagu ‘berteman saja’ donk Vin, tapi khusus kamu yang nyanyi.” Kata Bu Ira. “ iya aku setuju… jadi sekalian buat ngungkapin perasaan Alvin ke Zebra” kata Rio lagi. “ OK aku terima apa adanya” kata Zeze. “ ya aku terima request nya” kata Alvin.
                        sering kali ku melihat
                           kau curi-curi pandang ke arah diriku
                           menggodaku… bikin ku malu…
                           titip salam lewat semua teman-temanku
Alvin menyanyi dengan sangat bagus… karena lagu ini adalah lagu kebangsaannnya.
kau bilang kau suka padaku
                                                aku hargai itu
                                   
kita masih sangat muda belum waktunya
                                    sekolah saja dulu raih cita-cita
                                    urusan pacaran tak usah sekarang
                                    kita berteman saja”
Alvin menutup lagu dengan sopan. Lalu tak lama kemudian bel pulang berbunyi… ‘teng.. tenggggg… teng….’ Bel berbunyi. Semua siswa bersiap untuk pulamg.
Bu Angel meminta SIB untuk menemui pak Duta sekarang jadi mereka tidak bisa mengikuti doa dulu. Mereka lalu menuju ke ksntor.setelah sampai kantor, pak Duta mengajak SIB ke ruang yang baru.
Setelah sampai sana, mereka dikejutkan oleh kedatangan para Orang tua dari SIB. Alvin CS terkejut melihat para orang tua mereka ada di tempat itu. Bu Ira kemudian datang dan menjelaskan maksud mereka. “ Vin, Ray, Dev, Ki, Cakka… para wali kalian tadi kami undang untuk hadir disini dalam rangka peresmian ruang latihan buat SIB ini. Ini sudah kami rencanakan sejak beberapa minggu yang lalu, beberapa minggu yang lalu ada seorang Ibu yang bilang ke Pak Duta kalau kalian sangat mahir bermain alat musik, juga bernyanyi. Makanya para dewan guru dan pak Kep Sek merencanakan ini. Vin, kamu sebagai ketua SIB, tolong terima pemberian dari kami ini. Gunakanlah dengan sebaik mungkin agar dapat membuahkan hasil untuk awal masa depan kalian. Ini khusus untuk SIB, jadi kalau ada waktu luang, kalau kalian ingin latihan, kalian terbuka untuk menempati tempat ini. Para wali kalian kami undang sebagai saksi kesuksesan kalian. Kalian mau kan menerima kunci ini?” kata Bu Ira panjang lebar. Semua SIB ternganga… “ iya Vin, kami tadi diundang oleh pak Duta untuk datang kesini. Tapi kami tidak diberi tahu tentang ini. Baru setelah kami sampai disini kami di beri penjelasan. Kami bangga sekali memiliki kalian. Vin, selamat ya, kamu sekarang udah jadi pemimpin. Kamu nggak boleh sombong, tetap bijak dan selalu setia kawan ya” jelas Papa Anthonius dengan logat agak jawa. “ iya Vin, kami menyerahkan tanggung jawab Kiki, Deva, Ray, dan Cakka kepadamu… kamu bebas mengajak mereka latihan, bermain, belajar, asalkan peringkat kalian tidak terganggu dan kalian tetap ingat akan waktu. Kami semua mengandalkanmu Vin, kami bangga sekali memiliki SIB.” Jelas Papa Martin. “ makasih semua atas anugerah yang kalian berikan kepada kami dan SIB… Tuhan, berkati dan anugerahi tempat ini dan segala isinya agar dapat berguna bagi kami dan dapat membuat orang lain senang. God… please give ours the miracle for our Idea and give our health to make all people can be happy that ours in this room” kata Alvin terharu. “ amiiinn” jawab semuanya. “ wah, jadi kami bisa bermain sepuasnya disini?” kata Ray yang masih agak nggak percaya, “ iya Gocap, ini berkat kerja keras kita dan dukungan dari semua” jelas Kiki. “ ich Gocap nangis… jadi sekarang bukan Gocap lagi, tapi Gocenggggg” kata Deva. “ apaan Goceng?” tanya Cakka.
“ gondrong yang superrr cengenggggg” jawab Deva… “ dasar Opahhhh” ejek Ray sambil mengusap air matanya yang mengalir tanpa terasa. “ masih SMP, udah di panggil Opah” tambah Ray lagi.
– eh, tau nggak kalau penulis tuh ngira Opah tuh kakek? Jadi masak Deva dipanggil kakek ya? For DS aku ga ngejelekin Deva kok. Masak aku ngejelekin idola sendiri, nggak jaman kali… aku kan DS juga –

“ udah ah berenti, kasian tuh mama Ida mlongo liat kalian bertengkar terus” kata Alvin melerai Deva dan Ray. “ nggak mauuuuuuuu” jawab Ray. “ nggak… nggak…. Nggak….” Tambah Deva menirukan Upin Ipin. “ terus kalian maunya apa?” tanya Alvin. “ nggak mau apa-apa” jawab Ray. “ yah berenti donk, kasian tuh, berenti dech, please, nanti aku turutin kemauan kalian dech” kata Alvin akhirnya. “ gitu donk Ko” kata Deva. “Gitu apaan?” tanya Cakka. “ kami tuh laper banget, jadi kami mau minta ‘Sate Rusa’ kesukaan Koko” kata Deva dan Ray serempak. “ yah, giliran makan aja akur,” kata Alvin lagi. Ia memang telah mengerti kebiasaan Deva dan Ray. Kalau mereka bertengkar dan nggak mau berhenti pasti mereka ada maunya seperti sekarang. “ iya dech aku turutin, tapi bayar sendiri loh” kata Alvin. “ yah kalau gitu, kita terusin aja yuk Pah perangnya” kata Ray. “ jangan, kuping ku dah panas dengerin kalian ribut terus, aku traktir dech, tapi bagi dua ya Vin” kata Kiki. “ ok” mereka lalu menuju rumah makan langganan Alvin. Mereka memesan makanan yang telah direncanakan yaitu ‘ sate Rusa’. Mereka makan dengan sangat lahap. “ eh ternyata satenya mak nyos ya” kata Deva. “ yah kalau nggak mak yos namanya bukan sate donk. Masa’ manggang sate nggak pake api, gimana mau mateng? Opah mau makan daging rusa mentah” kata Ray. “ ih menjijikkan.” Kata Deva. Alvin, Kiki, dan Cakka, hanya bisa memandang peperangan yang tak pernah usai antara Opah dan Gocap. Setelah makan selesai, mereka kembali ke rumah masing – masing. “ eh, kalian semua nanti nginep ke rumahku yah, nanti aku bilangin ke Oma biar dibuatin mie ayam yang dahsyat enaknya.” Kata Alvin kepada DeRayCaKi. “Beres dech” jawab mereka kompak “ ok aku tungggu dirumah” kata Alvin. .Mereka lalu berpisah. Saat sampai rumah, Kak Tasya datang menghampiri Alvin. “ selamat ya Koko Alvin yang ganteng. Kamu sekarangg udah jadi pemimpin. Liat tuh Oma sibuk nyiapin acara makan malam yang spesial.” Jelas Kak Tasya. “ iya Vin, congratulation for you” kata Kak Tania. “ makasih ya Cece yang Alvin sayangi… bantu Oma yuk…” kata Alvin. “ beres bos” “ ok, KO” mereka lalu pergi menuju dapur. “ Oma, ada yang bisa saya bantu?” tanya Alvin.
“ enak aja saya, Cece yang cantik ini mau dikemanain?” protes Kak Tasya.  “ eh Cece gimana sich? Adeknya yang pinter dan berbakti kepada Tuhan dan keluarga ini malah di cuekin, nggak dianggep lagi” protes Kak Tania. “ eh, udah dech, Ce… kalian tuh mau bantuin apa mau bikin ribut?” kata Alvin melerai kakak-kakaknya yang sedang beradu mulut. “ Ce tasya tuh, masukin ke mangkok mie ayam aje tuh Ko” kata Kak Tania. “ enak aja, sembarangan ama Cecenya sendiri. Dosa tau” kata Ce Tasya. “ udah dech. Kasian Oma tuh” kata Alvin lagi. “ iya dech aku mau bantuin Oma tercinta dan tersayang.” Kata Kak Tasya akhirnya. “ aku juga” kata Kak Tania. “gitu donk, itu baru Cece yang Alvin kenal.”puji Alvin. “ Vin, tolong cuciin sawi buat mie ayam nanti ya,” kata Oma. “ ok Oma, sawinya dimana?” jawab Alvin. “ di dalem kulkas” “ oh, ya Oma, bentar ya.” “ iya” “ berapa yang mau dicuci, Oma?” “ satu iket aja” “ beres boss” . Alvin lalu melaksanakan tugasnya mencuci sawi. “kami mau ngapain nich Oma?” tanya Kak Tania. “ ngrebus air karo mie ne di kom ya, Oma mau mandi bentar.” Kata Oma dengan logat jawa murni. “ baek Oma” kata Kak Tania. “ nggih Oma” jawab Kak Tasya dengan logat jawa halus. Mereka lalu melaksanakan tugasnya masing – masing, sementara Oma mandi. Mereka menyelesaikan tugas dengan sempurna. Mereka lalu menata meja makan. Tak lama kemudian Oma selesai mandi. Mereka lalu mandi dan berdandan untuk makan malam nanti. Alvin yang cool itu mandi di kamar mandi yang ada di kamarnya itu. Ia lalu mengenakan baju putih jas. Ia berpakaian rapi sekali. Ia ingin tampil sempurna malam ini…
Ia ingin merayakan kemenangannya dengan makan malam bersama keluarga dan sahhabat-sahabat dekatnya juga orang tua dari para sahabatnya. Malam itu akan diadakan acara syukuran sederhana. Pukul 19.00 Alvin sudah selesai berpakaian, ia lalu trurn ke ruang keluarga. Ia lalu menonton TV sambil menunggu tamu – tamu istimewanya datang. “ Vin, udah siap apa belum?” tanya Kak Tania. “ udah dari tadi kali kak…” jawab Alvin. “ wah cucu – cucu Oma ganteng dan cantik – cantik banget tho…” kata Oma. “ Oma, kaca mataku yang pink mana?” tanya Kak Tania dari kamarnya. “ dimeja kamar kamu tadi.” Jawab Oma. “ oh, ya makasih Oma.” Jawab Kak Tania. Ia lalu mencari kaca mata favouritenya itu. Setelah menemukan kaca matanya, ia lalu menuju ruang keluarga. Alvin, Oma, Kak Tasya dan Kak Tania sekarang sudah berkumpul di ruang keluarga. Oma lalu menelpon Papa Anthonius untuk bisa cepat pulang karena malam itu adalah malam special bagi Alvin dan keluarganya. Setelah menerima telpon dari Oma, Papa lalu berpamitan pulang kepada para karyawannya. – di cerita ini, Papa Anthonius adalah directur sebuah perusahaan. Aku kasih pekerjaan yang bagus kan? Kenapa? –

Tak lama kemudian Papa sampai di rumah. Ia lalu mandi dan bersiap untuk makan malam. Sementara Alvin asyik nonton acara kesukaannya, Oma dan Cece Tasya n Cece Tania menyiapkan minum, dan peralatan lain. Alvin mulai bosan menonton TV. Ia lalu mengambil black berry nya yang ada di kamarnya. Ia lalu mengirim pesan kepada DeRayCaKi.

@ for opah dedev cayank :
Opah, cepet kesini donk, aku BT nich nggak ada temen.
Pada sibuk ama pekerjaannya sendiri.
@ for Gocap cengeng abisss :
Ray, cepetan sini donk,,,,,, mie ayam udah menunggu…
@ for Cakka KN my pliendd :
Cak, cepetan kesini donk, Dedev, Ray, ama Kiki udah nunggu nich…
@ for Kiki egeten catain aneh :
Ki, kesini dunkz, Koko udah nunggu nih….

@ from Cakka KN my pliendd :
Apenye? Orang mereka ada di rumah gue, emank ada imitasi ya?
Atau Android? Vin, tunggu benter lagi gue ama pasukan mw t4 kmuuuu
@ for Cakka KN my pliendd :
Ih iye, tadi barusan robot android nyariin loe Cak, cepetan lohhhh
@ from Cakka KN my pliendd :
Enak aje loe, emank gue robot ape?
@ for Cakka KN my pliendd :
Loe ngerasa ape nggak?
@ from Cakka KN my pliendd :
Ye nggak la… Vin, tunggu ye, gue ama pasukan dah berangkat ne…
@ for Cakka KN my pliendd :
Iye gue tunggu…
@ from Cakka KN my pliendd :
Bye… see you bentar lagi…
SMS mereka selesai sampai itu. Tak lama kemudian, para pasukan datang…
“ permisi…. Selamat malam….” Sapa Mama Ida…
“ malem Ko, kami ada di luar nich…” kata Deva dan Ray mersamaan…
“ iye ne Vin, udah capek plus laper 10000000000% ne” kata Cakka…
“ iyaaaa bentarrrrrr…..” sahut dari dalam rumah megah bak white house
“ tunggu ya… aku gi jalan nich” jawab seseorang yang ternyata adalah Alvin…
“ ok cepetan dikit yaaaa” kata Kiki.
Tak lama kemudian Alvin keluar dari rumahnya dan menyambut kedatangan DeRayCaKi dan keluarga. Mereka lalu berkumpul di ruang makan yang megah…
“ ayo silahkan makan…” kata Oma.
“ iya makasih, mewah sekali makan malamnya…” komentar mama Ida.
“ wah bisa-bisa aku kayak mau ngelahirin nich, habis makanannya enak – enak dan nggak pernah aku makan sebelumnya…” kata Cakka.
“ tenang aja makanan disediain segudang buat si doyan makan kok” canda Kak Tasya.
“ yah, jadi aku di bilang raja makan donk kak?” kata Cakka.
“ ya… nggak mepet sich….” Kata Kak Tasya.
“ alhamdulillah…..” kata Cakka lagi.
“ eh Cak, aku belum selesai bicara udah maen alhamdulillah-an aja….
Maksud ku, nggak mepet tapi kembar….” Kata Kak Tasya lagi.
“ ich, emang aku gendut abis ya kak?” tanya Cakka.
“ ya gitu dech, coba kamu tanya ama kambing, pasti kamu dikira cewek saking gendutnya” kata Kak Tasya lagi. – eh, beneran kali ye, coba peratiin kambing ngomong, pasti kalau diajak ngomong, pasti jawabnya mbeeeeeekkkk –
“ udah ahhh.. makan dulu, nanti aja becandanya nanti keselek lohhh” kata Alvin.
“ iya bener kata Alvin, nanti kalian boleh nginep sini dech, tenang aja, udah di ijinin kok” kata Papa Anthonius. Mereka lalu makan malam bersama. Tidak hanya Cakka yang makan dengan sangat lahap. Namun, hampir semua anak SIB makan dengan sangat lahap, paling Alvin yang mulai terperanga melihat para sahabatnya itu… - kebayang nggak sich Alvin yang cool abis itu melongo? Tapi sekali cool ya tetep cool lah…. My idol gitu loh…….. –
Tak lama kemudian makan malam selesai dan kemudian dilanjutkan dengan canda tawa bersama. Perang dunia ke empat antara Kak Tasya dan Cakka berlanjut lagi setelah beberapa saat terjadi gencatan senjata. – kan PD ke 3 udah terjadi di kelas 8.2 SMP Xav. TGM, kelas si penulis …. He. He. He. Ha. Hi. Hu. He. Hoooo –
“ eh raja makan, udah selese makannye?” tanya Kak Tasya mulai menghapus waktu gencatan senjata… - buat CL maafin ye… aku nggak ngejelekin idola kalian lagi dech, soalnye penulis juga anak CL – lanjutttttttttttt…………….
“ eh enak aje, masih untung kakaknye Alvin, coba kalau nggak… kakak aku tongseng tuh.” Balas Cakka dengan kata pedes abis. – kalau berani sono, paling masih mau nggebuk udah dikeroyok ama ALVZ –
“ siape takut ….” Kata Kak Tasya.
“ kita adu nyanyi aje, siape kalah harus traktir es krim seminggu full” kata Cakka.
“ ye, aku kan nggak bisa nyanyi, aku kalah donkkkk” kata Kak Tasya.
“ ye… itu kan urusan kakak…. Minta bantuan KO kita rang baru aje tuh, suarenye ,, wuieh nggak ade yang bisa nandingin.” Kata Cakka.
“ bener juga tuh usulmu… aku ngajuin Alvin aje sebagai asistent ku jadi yang nyanyi Alvin” kata Kak Tasya.
“ eh, nggak boleh gitu donk…. Aku nggak mau tanding ama artis terkenal kayak Alvin.” Kata Cakka.
“ hah? Artis? Nggak salah?” kata Alvin.
“ ya nggak lah Kokoku sayang,” kata Deva dan Ray bersamaan.
“ kokoku…. Koko nya Alvin,,, bukan Ray.” Protes Deva.
“ enak aja… koko cuman buat Ray gantenggggg” kata Ray membela diri.
“ udahhhhhh……. Ini udah ada PD ke 4, eh masih mau terjadi PD ke 5, di rumah yang sama lagi,,,, nggak kebayang aku…” kata Kiki.
“ iya nggak kebayang sama sekali…” kata Kak Tania.
“ udahhhhhhhhhhhh !!!!!!!! hentiiiiiiiiiinnnnnnnn!!!!!!” teriak Alvin.
“ diam donk,,,, kasian Alvin tuh, jagoan PD 4 ama PD 5 diharap tenang sebentar !!!!!” kata Kiki lagi. “ iya nich dari tadi kalian ribut terus” kata Kak Tania. “ eh gimana kalau kita nentuin nama fans buat SIB aja, kan kita udah punya fans banyak banget” kata Alvin berusaha menghentikan kegaduhan yang terjadi. “ eh gimana kalau SIB forever?” kata Cakka. “ nggak ah, terlalu panjang, ada yang lain?” kata Kiki. “ gimana kalau SIBsta” kata Deva dan Ray. “ ehmmmm aneh dikit sich, ada yang laen lagi?” kata Alvin. “ eh kalau SIB lovers gimna?” kata Kiki. “ yah sama aja keppanjangan kali, Ki” kata Kak Tasya. “ kalau aku sich, gimana kalau SIBlordsta?” kata Alvin. “aneh” kata Cakka. “ terus apa donk?” tanya Alvin lagi. Mereka semua lalu memutar otak sampai mereka menemukan ide lagi…. “gimana kalau SIBlink?” kata SIB bersamaan. “ setuju…..” kata semua orang yang ada di rumah itu. Semenjak itu mereka memanggil fans mereka dengan sebutan SIBlink.

Suatu hari, pak Duta memanggil SIB untuk berkumpul di ruang khusus SIB. Mereka lalu diberitahu kalau SIB sudah mulai dikenal di daerah Malang dan sekitarnya. Mereka juga sudah mulai mendapat job dari luar sekolah. Para SIB mulai terperanga mendengar penjelasan tersebut. Mereka juga sangat senang juga bangga. Mereka lalu berjanji akan menyanggupi semua job dan ingin mengharumkan nama baik sekolah dan SIB. Pak Duta sangat puas mendengar keputusan itu. SIB lalu kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Pas istirahat mereka di panggil lagi untuk latihan karena ternyata besok mereka harus tampil di depan Bapak Wali Kota Malang. Lalu dilanjutkan di dua panggung lain. Mereka latihan dengan sangat sungguh-sungguh karena mereka tidak mau mengingkari janji yang telah mereka ucapkan. Mereka akan menyanyikan lagu laskar pelangi pada penampilan di Kantor Wali Kota Malang. Lalu mereka menyanyikan lagu terbaru untuk pentas lain. Besoknya mereka tampil sangat perfecto di hadapan para pejabat juga Bapak Wali Kota. Mereka juga mendapat uang yang sangat besar dari penampilan tersebut. Sejak saat itu mereka tidak hanya dikenal di daerah, namun di tingkat nasional. Mereka semua ingin mereka dapat mengharumkan Indonesia melalui SIB. Kini mereka mempunyai SIBlink seluruh dunia. Persahabatan mereka juga kerja keras mereka membuahkan hasil yang sangat tidak ternilai harganya. Inilah persahabatan yang paling terbaik bagi penulis. Persahabatan tanpa mengenal status sosial dan perbedaan adalah perekat hubungan persahabatan mereka. Penulis sangat ngefans SIB. Selain itu para anggota SIB memiliki fans khusus selain SIBlink yaitu : Alvinoszta untuk Alvin, C ~ luvers buat Cakka, Kilovers buat Kiki, Deva Society buat Alvin, dan Ray Ready buat Ray. Ada yang masuk SIBlink? Atau fans khusus para anak SIB? Alvinoszta kah? C ~ Luvers kah? Kilovers kah? Deva Society kah? Atau Ray Ready kah? I hope you can have an idol when the idol can make you be the best……












CDRA             : Cakka Deva Ray Alvin
ADERAY        : Alvin Deva Ray
SIB                  : Spectacular Idol Band
This is my first book story.
I always want to can be a successful person with story…..
“Always try and pray to be successful person and you are the best”
This is my motto…
I always try to be the best in all activities.

I hope You can help me to be a successful person..
I write this story for my Idol…
I write this story because I want if I can have best friends that the story.
Now I am very sad, because I don’t have many friends.
I also don’t have a talent.
I always write story that’s a few from the activities when that are my activities….
I want to be an ambassador….
I also want to be a writer….
And I also want to be a doctor, actress, astronaut and president…….
I want if I can go to Russia to continue for my school….
I want to go to Russia because it is the biggest country in the world….
I always try to be the winner……

I all activities I always beginning with pray to God…
When It is the maker from all human in the world…
Our Lord is very fantastic and special also amazing……..
Pray to God is the best gratitude from ours to Allah SWT, God, Lord when It is all from all………………………………………………………………………………..


!@#$%^&*()_ please say comment _ )(*&^%$#@!
Gracias for you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar