My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Sabtu, 04 Juni 2011

Santa hidupku, santa cintaku, santa hatiku


Santa hidupku, santa cintaku, santa hatiku

Sunrise di kerajaan miracle sangat indah. Siapapun yang melihatnya, pasti tak akan melupakannya. Rata-rata manusia yang tinggal disana menyepelekan panorama menakjupkan itu. Hanya ada seorang anak laki laki tampan yang setia memandang panorama itu setiap pagi. Ia adalah anak yatim piatu. Ia tinggal sendirian di pinggir desa. Ia hanya ditemani oleh kelinci kelincinya yang sangat patuh dengannya. Nama anak itu adalah P. Alvin. Ia tak tahu apa singkatan dari huruf P yang ada di namanya. Ia juga berusaha mencari tahu. Ia masih menyimpan tanda tanya  besar tentang keberadaan orang tuanya. Selama ini ia hanya ditemani kelinci kesayangannya, dan tanaman indah di halaman rumahnya. Ia ingin sekali tahu asal usulnya.
Setiap hari, ia bangun pagi dan melihat sunrise di depan rumahnya. Kalau hari sudah beranjak siang, ia mencari kayu bakar di hutan kecil dekat rumahnya sekaligus mencari buah buahan di kebunnya.
Suatu hari ia bangun lebih pagi dari biasanya. Ia segera mencari air untuk cuci muka, ia lalu menunggu sunrise di depan rumahnya. Tiba – tiba ia melihat bayangan aneh mirip peri yang muncul bersama matahari. Namun ia tak mempercayainya. Ia tetap senantiasa memandang langit. Namun, mentari tak kunjung muncul. Ia kemudian terasa masuk kedalam alam lain. Disana ia berpakaian gagah layaknya Prince. Ia terlihat sangat tampan. Ia duduk di singgasana dari emas. Ia sangatlah senang berada di sana. Di sebelahnya ada seorang permaisuri yang sangat cantik. Saat ia akan menyalami permaisuri, tiba – tiba ia terbangun, dan berada di dunia asalnya. Ternyata hanya mimpi, itulah fikiran P. Alvin. Ternyata hari telah siang. Ini pertama kalinya ia tak melihat sunrise. Di sebelahnya kini sudah ada kelinci kecil kesayangannya. Ia kemudian mengajak kelincinya pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ia sangat rendah hati dan sangat sayang kepada alam. Di hutan, ia bertemu dengan seorang anak yang tersesat di hutan. Anak itu umurnya sebaya dengan P. Alvin, kira kira 17th. Namun, sepertinya lebih tua dibandingkan dengan P. Alvin. P. Alvin lalu mengajaknya ke rumah mungilnya dan memberikan santapan lezat kepada anak itu. Ia lalu mengantarkan anak itu pulang ke desanya. Setelah sampai di desa, anak tadi memberikan ucapan terima kasih yang sangat tulus kepada P. Alvin. P. Alvin sangat merasakannya. Ia lalu berpamitan pulang.
Esok paginya. P. Alvin bangun lebih pagi lagi dari biasanya. Ia kini tak ingin melewatkan sunrise seperti kemarin. Ia lalu membasuh muka hingga ia terlihat sangat segar. Ia juga menyiram bunga di halaman rumahnya sambil menunggu sunrise. Setelah selesai menyiram bunga, ia terlihat sangat lelah. Ia kemudian melihat sunrise muncul perlahan namun tiba – tiba ada peri yang kemarin datang menutup mentari. Dan keanehan terjadi lagi. P. Alvin berada di dunia itu dan ia juga menjadi Prince di sana. Ia sempat berkenalan dengan permaisurinya. Nama permaisuri itu adalah P. Dini. Namun, ia juga tak mengetahui singkatan dari huruf P di nama permaisurinya itu. Saat ia akan bertanya, ia sudah terbangun dari mimpinya. Dia heran dengan mimpinya yang bersambung. Ia berharap mimpinya tadi akan bersambung besok. Ia segera berangkat ke hutan. Di hutan, ia menemukan seorang anak perempuan seusianya tergeletak lemas. Sepertinya gadis sebaya P. Alvin itu kelelahan. P. Alvin merasa pernah bertemu dengan gadis itu tapi tak tahu pernah bertemu dimana. Ia membopong gadis itu dan membawanya pulang. Gadis itu tak sadarkan diri. P. Alvin lalu merawatnya dengan penuh cinta.
Suatu hari, tepatnya tanggal 19 September, P. Alvin bangun lebih pagi. Ia membasuh mukanya dan senantiasa menunggu Sunrise. Ia tak mau melewatkannya. Sambil menunggu sunrise, ia menyiapkan makanan untuk gadis yang telah lama belum sadarkan diri itu. Tiba – tiba ia melihat mentari diselimuti peri lagi. Dan ia pun telah berada di alam khayalan dimana ia disana menjadi seorang Prince yang tampan. Dan ia bertemu dengan dua orang yang sangat mirip dengannya. Seperti sepasang suami istri. Namun, ia tak menjumpai permaisurinya saat itu. Ia dipeluk oleh sepasang suami isteri itu. Ia merasakan kehangatan yang damai. Ia merasakan cinta yang sedari dulu ia inginkan. Ia sangat bahagia berada di alam itu. Tiba – tiba derap kaki membangunkannya. Di sebelahnya sudah ada kelinci kesayangannya. Ia mencari asal derap kaki tersebut. Dan akhirnya ia menemukan asal suara itu. Ternyata itu suara dari langkah anak gadis yang ia selamatkan dulu. Ia merasa sangat bahagia melihat gadis itu sudah sadar. Gadis itu lalu berkata kepada P. Alvin “ Kemandirian adalah awal masa depan. Cinta adalah impian semua orang. Kamu memiliki keduanya itu, dan masa depan ada di depan matamu. Berjalanlah meraih masa depan. Carilah cahaya cinta yang tulus. Pergi dari keterpurukan. Berjanjilah itu padaku karena cinta kasih tulus untukmu telah menantimu”. Gadis itu lalu berpamitan pulang. Ia juga berpesan untuk tidak menoleh kesamping sebelum sampai, namun harus selalu menoleh ke bawah. P. Alvin lalu mengucapkan terimakasih atas segala perkataan gadis itu. Ia sangat terpukau dengan perkataan gadis itu yang sangat dermawan. Sebenarnya gadis itu adalah calon permaisurinya di mimpinya, gadis itu adalah peri suci atau orang bunian kalau orang jawa menyebutnya, namun bedanya peri ini tak mengalami kematian dulu, dengan cinta tulus, ia mendapatkan kekuatan . Ia lalu mengajak kelinci kesayangannya melaksanakan janjinya.
Ia berangkat menuju hutan. Namun, ia tak menemukan jalan hutan yang gelap. Ia tetap menoleh ke bawah. Ia tak berani menoleh ke samping. Ia bertekat untuk menemukan jawaban janjinya itu sebelum hari esok datang. Ia berjalan dengan penuh semangat. Ia heran karena tak menemukan jalan seperti yang biasa ia lalui. Ia hanya melewati jalan halus yang dikelilingi pepohonan yang sangan menawan. Hingga tengah malam ia menemukan suatu cahaya yang membawanya di suatu tempat. Ia tetap mengikuti cahaya itu hingga ia sampai di gerbang tinggi yang sangat anggun. Gerbang itu kemudian membuka sendiri. Ia lalu memasuki ruangan istimewa. Ia serasa masuk ke alam mimpinya yang selalu bersambung. Tepat pukul 00.00 tanggal 20 September ia sampai di singgasana yang sangat mirip dengan yang ada di mimpinya. Ia disambut oleh permaisuri cantik dan sepasang suami istri yang sama dengan yang ada di mimpinya. Ia terkejut melihat permaisuri itu, ternyata itu adalah gadis yang ia temukan di hutan yang mengantarkannya sampai di sini. Ia tak mempercayai keadaan. Ia lalu mempersembahkan sujud kepada baginda raja. Baginda raja dan permaisurinya memeluk P. Alvin dengan penuh cinta. P. Alvin heran melihatnya. Ia bertanya kepada P. Dini. P. Dini menjelaskan dengan penuh kebahagiaan. Ternyata P dari nama P. Alvin adalah singkatan dari Prince. Nama Prince Alvin itu diberikan baginda raja sejak ia kecil namun biasa disingkat P. Alvin. Ia dinyatakan hilang sejak ia berumur 3 tahun di desa saat ada perang saudara. Baginda raja dan istrinya berusaha mencari keberadaan Prince alvin hingga P. Dini datang ke kerajaan miracle membawa cinta tulusnya. P dari nama P. Dini adalah singkatan dari Princess. Princess Dini dengan kekuatan perinya membantu baginda raja untuk bisa bertemu dengan Prince Alvin. Princess Dini tulus membantu dengan cara dan pesan misteriusnya. Arti pesan misteriusnya adalah hendaknya kita berjuang untuk terus meraih mimpi kita dengan ketulusan dan keteguhan hati. Tak boleh sombong, harus selalu bersyukur, rendah hati dan selalu membela rakyat kecil. Dan tetap bijaksana. Prince Alvin sangat bersyukur.
Tepat saat itu juga umur Prince Alvin bertambah satu dan menjadi 18th. Ia lalu dinobatkan menjadi pengganti raja dan menjadi suami dari Princess Dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar