My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Sabtu, 04 Juni 2011

Itu toh yang ngajak?


Itu toh yang ngajak?


“ inalilahi wa ina ilaihi roji’un… telah meninggalnya keluarga kita saudara kita anak kita RUSIANISTA. Semoga amal ibadahnya diterima disisi tuhan. Amin.” Suara pengumuman ini berkumandang berulang ulang dari masjid utama desa kuch tai. Seketika rumah seorang penduduk di desa itu ramaai didatangi warga sekitar. Tangisan pilu menyelubungi rumah itu. Pak RUMANIA, bapak almarhumah, merasa sangat kehilangan anak semata wayangnya itu. Rusianista meninggal dunia tanpa sebab jelas. Kejadian itu hanya bermula sederhana…

Flash back on

Tadi pagi dia masih bermain dengan teman akrabnya, ROMASINTYA di kamarnya. Ia menyuruh romasintya menggambari wajahnya, karena mereka ingin menyamar menjadi orang papua. Rusianista lalu memejamkan matanya takut kelilipan. Romasintya yang saat itu sedang makan menyanggupi perintah sahabatnya itu namun setelah ia selesai makan. Rusianista lalu mengangguk pelan. Ia tetap memejamkan matanya sambil menunggu sahabatnya selesai makan. Ia lama lama merasa mengantuk lalu ia tertidur. Romasintya tak menyadari kalau rusianista tertidur. Setelah selesai makan ia lalu mencoreng moreng wajah rusianista. Setelah itu ia membangunkan rusianista. Rusianista yang ketiduran itu nyawanya masih berkelana di alam mimpi.


JJJJ BOCORAN !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! JJJ
·        kalau kita tidur, nyawa kita itu keluar dari tubuh kita. Nyawa itu berkelana kedunia khayalan. Makanya kita merasakan mimpi.

Back to story……….

Rusianista tak kunjung bangun. Romasintya sabar menanti sahabatnya itu bangun. Namun, hingga sore hari, rusianista tak bangun. Romasintya mulai capek menunggu. Ia lalu menginggalkan sahabatnya yang sedang tertidur itu dan pamit pulang. Ia pulang dengan hati resah + gundah. Ia tak tahu apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Sesampainya di rumahpun ia masih gundah. Keesokan harinya, pak rumania, ayah dari tokoh utama cerita ini yaitu rusianista, membangunkan rusianista yang sedari kemarin tidur yang tak kunjung bangun. Ia menggerak gerakkan badan anaknya itu, namun anaknya itu masih beelum membuka mata. Ia mulai panik, istrinya pun mulai gelisah, mereka berteriak-teriak memanggil warga. Namun warga tak tahu harus bagaimana. Tiba-tiba tak tahu darimana asalnya, entah dari kolong jembatan, entah dari pohon, entah dari aliran listrik, entah dari langit, entah dari lubang tikus, tak tahu dari mana asalnya, muncul seorang kiyai berpakaian serba putih yang kini sampai kamar rusianista. Ia lalu mencoba membangunkan rusianista, namun walalu sudah dilakukan beberapa kali, tetap saja gagal membangunkannya. Romasintya kemudian datang kerumah rusianista, sahabatnya, untuk meneruskan bermain. Romasintya heran melihat rumah sahabatnya itu penuh dengan warga sekitar. Ia lalu menerobos masuk ke kamar rusianista. Ia kecewa karena masih menemukan sahabatnya itu tertidur pulas dengan wajah yang belepotan gambar diwajahnya. Somasintya yakin itu adalah gambar yang ia buat kemarin atas permintaan rusianista. Pak kiyai tadi mendekati romasintya. Romasintya takut dengan pak kiyai tersebut lalu perlahan mundur dan menjauhi pak kiyai. Pak kiyai masih mencoba mendekati romasintya dan bertanya yang ia dan rusianista lakukan kemarin. Romasintya yang polos lalu menjelaskan dengan nada takut, semua yang ia lakukan dengan sahabatnya itu. Pak kiyai akhirnya berhenti mendekatinya. Ia pun segera berlari ke arah ibu rusianista untuk meminta perlindungan. Pak kiyai yang kini telah mendapat jawaban atas ganjalan masalah ini lalu menjelaskan kepada pak rumania bahwa roh rusianista kini masih bingung untuk masuk ke dalam tubuhnya. Dan karena kejadian ini lebih dari 12 jam, maka, kemungkinan hidup anak ini sangat kecil. Ini hanya disebabkan oleh gambar yang ada diwajahnya itu yang sebenarnya itu adalah properti mainan, namun karena ia tertidur, maka berakibat fatal. Pak kiyai juga berpesan,  agar keluarga dapat menerima keadaan dan menahan menangis agar roh anak ini dapat diterima disisi Tuhan. Pak rumania akhirnya pasrah. Dan prosesi penguburan pun dilakukan. Romasintya yang tak tahu apa apa kini sangatlah heran dengan keadaan. Namun, ia berusaha menahan diri untuk bertanya dan memecahkan misteri ini sendiri.

Flash back off

Beberapa bulan kemudian…
Komplek tempat tinggal romasintya kembali digegerkan dengan kematian seorang anak perempuan. Ini lebih misteri karena anak ini memiliki nama yang berawalan R dan bernama lengkap Rossalinda ini meninggal dengan huruf R didadanya yang muncul dari dalam. Ini seperti tulang yang menonjol. Namun, penyebab lain tak ditemukan, dan huruf R tersebut muncul tiba-tiba. Keluarga pasrah menerima keadaan. Romasintya yang masih bingung ini bertambah bingung. Ia yang masih dalam proses pertumbuhan ini masih belum mengerti tentang kematian. Namun, gairah untuk memecahkan misteri ini sangatlah tinggi. Tiga bulan kemudian, ia melihat keanehan pada dirinya. Ia menemukan kulit berbentuk huruf R di dahi dan pipi kanannya. Ia juga merasa diajak oleh alm. Sahabatnya itu kedalam suatu dunia, namun, mereka serasa tak menginjak tanah. Ia sangat senang ikut sahabatnya berkeliling dunia tersebut dan merasa tak ingin pulang. Ia merasa telah memecahkan misteri ini. Ia lalu meminta sahabatnya, rusianista untuk memberi kabar keluarganya kalau ia tak mau pulang. Rusianista lalu memberi kabar keluarga romasintya dengan menggunakan surat yang ia kirim lewat burung merpati pos, yang berisi agar jasad romasintya dikuburkan karena romasintya tak mau pulang kedunia manusia karena kini ia telah bersenang senang dialam barunya. Surat itu diletakkan di meja kamar orang tua romasintya oleh burung tadi. Paginya, ayah romasintya menemukan sebuah surat dan membaca isinya. Ia lalu membangunkan istrinya yang tadi tertidur dan meminta memenuhi amanat surat itu. Saat itu, tiba- tiba pak kiyai yang dulu pernah muncul dirumah keluarga rumania, kini muncul lagi dirumah romasintya dan menjelaskan bahwa misteri selama ini yang berujungkan huruf R itu seperti yang dialami romasintya itu penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah rusianista yang kesepian. Beruntung korbannya hanya 2 dan kini rusianista tak akan mencari teman lagi karena ia kini telah bersama romasintya, sahabatnya. Sebenarnya, ini adalah kekuatan bathin seorang sahabat kepada sahabatnya. Apabila kekuatan bathin itu sangat kuat, maka dimana orang itu berada, disana juga pasti ada sahabatnya, itu tak memandang tempat dan waktu. Sama seperti persahabatan romasintya dengan rusianista. Dan keluarga romasintya pasrah dengan apa yang telah terjadi. Kemudian pak kiyai tadi menghilang lagi entah kemana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar