My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Sabtu, 04 Juni 2011

Siapa sich yang mengganggu hidupku?


Siapa sich yang mengganggu hidupku?



Namanya tira dela sintya. Umurnya masih 12 tahun. 2 tahun yang lalu ia terlibat kecelakaan. Rumah yang ia huni beserta keluarganya hangus terbakar akibar konsleting. Beruntung kedua orang tua dan satu kakaknya saat itu sedang ada keperluan mendadak di luar kota. Ia hanya tinggal sendirian dirumah. Saat terjadi kebakaran, sekitar pukul 02.30 pagi, ia sedang tertidur terlelap. Kebakaran diketahui oleh para tetangga ketika hari telah pagi. Ketika mentari pagi telah tersenyum menemani hari – hari para makhluk di bumi. Saat itu, hanya tersisa tulang dan reruntuhan bangunan rumah yang terbakar. Keluarga tira belum tahu tentang ini. Para tetangga merahasiakan ini. Mereka tidak ingin membuat keluarga cemas. Jadi mereka bergotong royong untuk menguburkan sisa tulang tira itu di pemakaman umum. Kemudian mereka membangun kembali rumah keluarga tira dengan bentuk yang sama persis. Para tetangga sepakat untuk merahasiakan ini kepada keluarga tira. Uang pembangunan rumah tersebut diperoleh dari iuran warga sekitar. Kira – kira dua minggu pembangunan rumah tersebut sudah selesai. Beberapa bulan kemudian keluarga alm. Tira sudah pulang . Mereka heran dengan keadaan rumah yang sunyi senyap. Mereka sempat bertanya kepada tetangga, namun para tetangga selalu mencari alasan agar para keluarga tira tidak curiga. Hari hari kelah berlalu hingga kini satu bulan telah berlalu. Kecurigaan demi kecurigaan mulai muncul pada benak Papa, Mama, dan Kakak Tira. Rasa kangen mulai memenuhi fikiran mereka. Hingga suatu hari, kira kira sekitar jam 02.30 pagi, kakak tira, namanya annisa angelina atau yang biasa di panggil lina, mendengar rintihan yang sangat mirip dengan suara adik semata wayangnya itu, yaitu tira. Namun, dia masih tidak percaya itu suara tira. dia mencari asal suara tersebut dan asalnya berasal dari kamar tira. Saat itu banyak terjadi kejanggalan. Lina tahu bahwa tira tidak ada di rumah. Kamar tira juga sedang di kunci dan kuncinya ada dikamarnya. Jendela kamar tira pun tidak ada yang dibuka sama sekali. Dan saat ia menuju ke arah kamar tira, tiba – tiba mati lampu. Dan masih banyak lagi. Perasaan lina kini tak karuan. Namun ia masih mencoba untuk mendekati asal suara tersebut. Ia terus berjalan menuju kamar tira. Setelah ia sampai di depan pintu kamar, ia mencoba membuka pintu yang dikunci itu. Ia lalu masuk kamar perlahan. Namun tak ada seorang pun yang berada di kamar tersebut kecuali dirinya sendiri. Rasa takut mulai muncul dan terus bertambah hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali tanpa hasil.
Malam malam berikutnya bergantian anggota keluarga yang lain mengalami hal yang sama. Mereka pun mulai merasa resah tinggal dirumah. Mereka mulai bertanya kepada tetangga. Namun, tetangga itu tetap diam seribu bahasa. Dan akhirnya pada suatu hari, Mama Tira menangis kangen dengan anak bungsunya yang tidak tahu sama sekali kabarnya itu. Dan akhirnya ada seorang tetangga yang angkat bicara. Ia menceritakan yang telah terjadi beberapa waktu lampau saat keluarga Tira sedang pergi. Semua keluarga sontak kaget dan tak dapat menahan rasa duka. Berhari hari rasa duka menyelimuti keluarga itu. Mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan yang kini menimpa tira. Kecelakaan yang tidak tahu sama sekali asal usulnya. Mereka mengganggap diri mereka tak berguna di dunia ini. Mereka tak bisa saling menjaga sesama anggota keluarga.
Kira kira seminggu berikutnya keluarga tira menyekar makam tira. Sang mama tak kuat untuk menahan rasa kangennya kepada anaknya. Ia menangis diatas makam anaknya itu. Ia tak ingin ditinggalkan anak bungsunya itu.
Sudah hampir 3 jam ia menangis diatas makam anaknya itu. Ia tak mau pulang ke rumah meski sudah dipaksa pulang oleh papa tira. beberapa tetangga pun juga dipanggil untuk mengajak mama tira pulang. Namun, mama tira tetap bersikeras untuk tidak mau pulang ke rumah. Hingga tiba tiba matanya berkunang kunang. Ia melihat bayangan putih yang menyerupai anak bungsunya itu. Ia berusaha melihat dangan jelas untuk memastikan bayangan tadi. Ia yakin bahwa itu adalah roh anaknya. Bayangan tadi berusaha untuk berbicara. Mama tira agak susah mendengar dengan baik. Yang ia dengar hanyalah kata pindah dan 7 orang. Ia mulai gelisah hingga Lina menyadarkan mamanya dari lamunannya. Mama tira sedikit ketakutan dan akhirnya ia mau diajak pulang. Mereka sekeluarga pun pulang ke rumah.

Beberapa bulan kemudian mereka pindah rumah ke daerah perkotaan yang cukup ramai. Mamanya tira yang terus mengajak keluarganya pindah dari rumah yang lama. Mama tira khawatir akan terjadi sesuatu yang  buruk jika mereka tidak pindah dari rumah itu. Dan sekarang rumah itu dijual. Kemarin rumah itu dibeli sekeluarga keturunan cina. Mereka membeli rumah itu dengan harga yang cukup tinggi dan keluarga tira menggunakan uang itu untuk membeli rumah baru. Keluarga tira sedikit tenang dengan pindahnya mereka dari rumah lamanya yang menyebabkan mereka kehilangan anggota keluarga mereka yang sangat mereka sayang. Mereka kini memulai hidup baru tanpa kehadiran Tira. mereka juga berusaha melupakan masa lalu dan kejadian dimana mereka lalai terhadap tira. mereka membuka toko kecil kecilan. Namun, mereka dapat hidup berkecukupan.



Kita kembali ke rumah yang dibeli orang cina tadi aja ya !!!!!!

Rumah yang baru dibeli orang cina ini kelihatan sangat megah. Pak Lie Hyung, orang yang membeli rumah ini, kelihatan sangat senang. Ia dan keluarga membangun toko grosir di rumah itu. Anak pak Lie Hyung, Lie Hwang, adalah anak laki laki yang sangat tampan. Ia juga berbudi baik. Ia selalu membantu orangtuanya meski ia juga mempunyai banyak tugas. Ia kini sepantar dengan Alm. Tira. ia sangat rajin beribadah. Keluarga itu pun hidup sejahtera dan harmonis.

Pas 9 bulan  mereka tinggal di rumah itu. Mulai terjadi keanehan yang tak dapat diterangkan dengan akal. Berbagai hal mistis terjadi dirumah itu. Lie Hwang sering melihat bayangan seorang anak perempuan yang sangat cantik. Dan tak lain itu adalah roh dari alm. Tira. namun, karena keluarga baru ini tak mengenal tira dan asal usulnya, maka mereka tidak mempermasalahkan ataupun mencurigai bayangan tersebut. Lie Hwang mulai khawatir dan kekhusukkan ibadahnya lama lama berkurang sedikit demi sedikit. Ia sering bercakap cakap dengan bayangan tira. namun, ia tak dapat memegang tira. ia mulai berteman dengan tira, meski ada keganjalan dan kekhawatiran dalam hatinya.

Suatu malam, bertepatan dengan malam peringatan setahun kematian tira. Lie Hwang merasa diajak bermain dengan tira. ia diajak terbang kesana kemari diatas langit malam. Ia serasa memiliki sayap untuk bisa berkeliling dunia. Ia juga dapat bertemu dengan alm. Kakeknya yang sudah meninggal sejak ia masih kecil.
Ia sedikit heran, namun keheranannya itu cepat memudar karena ia sedang asyik becanda dengan tira. tepat pukul 02.30 Lie Hwang merasa mengantuk dan ingin kembali ke rumahnya. Ia terbang bersama tira menuju kerumahnya. Lie Hwang tersentak melihat tubuhnya terkulai lemas diatas tempat tidur kesayangannya di kamar. Ia tidak dapat kembali ke tubuhnya itu. Ia sangat sedih karena ia kini menyadari kalau ia telah mati dan berbeda dunia dengan kedua orang tuanya yang sangat ia sayangi. Ia akhirnya memutuskan untuk berpamitan dengan kedua orangtuanya lewat selembar surat yang ia tulis diatas dinding karena ia kini tak bisa memegang apapun dengan leluasa bak manusia normal. Ia berusaha menerima apa yang telah terjadi pada dirinya itu. Ia pun mengikuti tira berkelana. Paginya Pak Lie Hyung menemukan beberapa tulang manusia dikamar Lie Hwang, namun ia tak menemui anaknya itu. Ia panik sekali. Ia lalu memanggil istrinya untuk membantu mencari lie hwang. Namun mereka tak menemukan anak semata wayangnya itu. Ia hanya menemukan beberapa tulang dan ……………………………..
Tulisan didinding yang ditulis menggunakan tinta yang bukan sembarang tinta, tinta itu berasal dari darah manusia yang masih segar. Tulisan itu hanya berbunyi ‘ ma… pa… selamat tinggal.’. kedua suami istri Lie Hyung heran melihat tulisan itu. Namun, ia terkejut karena tulisan itu persis dengan tulisan lie hwang.mereka mengira itu hanya akal akalan semata. Lie hwang yang kini telah berkelana bersama tira, tak mengetahui bahwa papa mamanya merasa sedih di rumah.

J malamnya……
Lie hwang datang ke dalam mimpi mamanya dan berpesan agar mama dan papanya mengikhlaskan kepergiannya dan memakamkan sisa sisa tubuhnya yaitu tulang belulang melalui adat tionghoa. Mamanya langsung terbangun dan menceritakan mimpinya itu pada pak lie hyung. Pak lie hyung yang tak mengerti apa apa kini pasrah saja menuruti pesan anaknya lewat mimpi istrinya itu. Dan besoknya dilangsungkan upacara pemakaman lie hwang dalam adat  tionghoa. Dan beberapa minggu kemudian keluarga itupun pindah rumah dan rumah itu dijual.

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

2 tahun itu pun berlalu. Kini rumah itu dihuni oleh orang jawa. Namun setelah setahun kemudian, kejadian yang sama seperti keluarga pak lie hyung itu pun terjadi. Namun yang mengikuti tira adalah seorang anak perempuan. Dan begitulah secara berseling laki – laki perempuan, anak dari keluarga yang tinggal di rumah itu dan kebetulan adalah keluarga yang berasal dari negara yang terdapat 7 keajaiban dunia. Dan kini pas 4 pasang. Yaitu tira dan lie hwang, andin dan kiernan, schotsix dan devhguard, dan chikty dan sdevqueue. Rumah itu sekarang dihuni oleh keluarga orang jakarta – belanda. Keluarga David King. Pak david mempunyai anak laki laki yang memiliki supra natural. Namanya Dave King. Ia dapat melihat hal mistis. Hingga akhirnya ia menghentiksan ulah tira yang selalu mencari teman itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar