My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Selasa, 07 Juni 2011

Asal Mula Kertas @Fiksi

asal mula  kertas

Momo adalah monyet yang cerdik dan rajin. Setiap saat rumahnya terbebas dari kotoran apapun. Ia juga mempunyai banyak makanan karena ia rajin menanam berbagai macam buah-buahan. Tetapi ada satu yang sering membuatnya susah. Ia adalah orang yang pelupa. Setiap menaruh apapun ia pasti lupa mengembalikannya. Itu juga yang menyebabkan ia sering dimarahi oleeh tetangga. Ia sering lupa mengembalikan barang yang ia pinjam dari tetangga.

Suatu hari ia akan memupuk tanaman yang ia tanam di belakang rumahnya. Pagi sekali ia telah sampai di toko pupuk langganannya. Rubi kelinci, pemilik toko pupuk, baru saja membuka tokonya. Melihat ada pelanggan setianya datang, ia lalu melayani dengan ramah. Ketika  Momo mau membayar, ia merogoh kantong celananya. Alangkah terkejutnya, ia lupa membawa uang untuk membeli pupuk. Untung saja Rubi memperbolehkan membawa pupuknya dulu dan membayarnya besok kalau Momo akan membeli pupuk lagi.

Setelah membeli pupuk, ia langsung menuju ke kebun belakang rumahnya. Ia segera memupuk tanamannya. Setelah selesai memupuk, ia pulang ke rumahnya. Ia lupa membawa masuk pupuk sisa memupuk tadi. Malamnya ia kebingungan mencium bau tak sedap dari rumahnya. Ia mencari tahu asal bau tsb tapi tidak menemukannya.

Esok paginya. Ia akan memupuk tanaman padi di sawahnya. Ia mencari-cari sisa pupuk kemarin. Tapi setelah ia cari, ia tak menemukan pupuk sisa kemarin. Ia lalu pergi ke toko Rubi kelinci lagi. Kali ini ia juga lupa membawa uang untuk membayar pupuk kemarin. Ia juga ditanyai oleh Rubi mengapa ia sekarang boros sekali pupuk. Ia menjawab kalau pupuknya hilang entah kemana. Setelah mau membayar ia berkata kepada Rubi, “Bi.. aku hutang dulu ya … uangku tertinggal di rumah…” Rubi pun masih memperbolehkan Momo membawa pupuknya dulu. Peristiwa seperti itu terus terulang sampai akhirnya Rubi kesal dengan kebiasaan Momo. Rubi berfikir bila ia terus memperlakukan momo seperti itu maka ia akan gulung tikar.

Suatu siang Momo hendak membeli pupuk di toko Rubi. Setelah ia memilih, ia hendak membayar tetapi setelah merogoh kantongnya, ia sadar kalau uangnya tertinggal lagi. Ia memohon kepada Rubi untuk membawa pulang pupuknya sekali lagi. Tetapi tidak diperbolehkan oleh Rubi.

Momo pulang dengan muka murung. Ia sangat menyesali kebiasaannya lupa membawa uang. Ia lalu mencari akal agar ia tidak pelupa. Ia mencoba membuat daftar kegiatannya setiap hari dari barang bekas dibuat mirip lukisan di dinding rumahnya. Tetapi ia masih sering lupa. Ia berusaha mencari akal untuk menghilangkan sifat lupanya dengan berbagai cara. Ia terus berusaha dan berusaha.

Suatu hari ia berjalan-jalan di kebunnya. Saat ia melintasi keebunnya, ia melihat sebatang pohon yang tidak memiliki daun. Ia lalu iseng menulisi batang pohon tersebut. Ternyata tulisan yang di buat di batang pohon tadi terlihat sangat jelas. Ia lalu menebang pohon tersebut dan membelah batang pohon tersebut tipis-tipis. Ia lalu menggabungkan lembaran-lembarang batang tipis tadi dengan lem perekat yang ia buat dari sagu. Ia  lalu mulai menulis daftar kegiatan hariannya di lembaran-lembaran tadi. Ia menyebutnya lembaran kertas.

Sejak ia menulis daftar kegiatan di kertas tadi, ia tidak pelupa lagi. Ia kini bisa membeli pupuk tanpa lupa membawa uang. Ia juga tidak pernah lagi dimarah tetangga untuk mengembalikan barang pinjamannya. Ia sangat senang sekali. Berkat kertas tadi, ia bisa terbebas dari sifat buruknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar