My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Selasa, 07 Juni 2011

My First Novel, Meraih Mimpi @ Best Experience Part 1


BAB 1
AWAL KESUKSESAN

            Suatu hari di daerah Malang. “Hay semua……” kata Alvin.
“Hay Alvin…” sahut Kiki. “Hy Koko dari mana??” sahut Deva dan Ray bersamaan. “Ughh capek banget nih…” kata Alvin. “Koko sih lari-lari. Emangnya Koko dari mana sih? Kok kayak di kejar anjing..” kata Ray sambil memijat kaki Alvin. “Gini loh… Tadi kan aku liat poster ‘ Idola Cilik’ di depan gerbang rumahku. Kalian semua tahu kan lomba idola cilik?” jelas Alvin panjang lebar. Semua anak itu bengong. “tahu …. Ya tadi di rumah Cakka juga ada poster itu. Kayaknya sich dia ikut. Tapi gak tahu lah. Itu bukan urusan kami….” Sambung Ray dan Deva bersamaan. “Memangnya Koko mau ikut nih? Kami dukung dech kalau koko ikut.” Sambung Deva lagi. “ ya begitulah. Tapi aku masih ragu nich..” sahut Alvin.





Beberapa saat kemudian. “Hay semua… Aku ikut idola cilik nih … tolong dukung ya..” kata Cakka yang baru datang. “Ok..” jawab Alvin. “ loh.. bukannya Koko mau ikut juga??” sahut Ray. “ gak ah… Cakka aja yang ikut… lagi pula aku kan gak bisa nyanyi..” jawab Alvin…









Di sekolah …..
“ Cakka… Kami semua mengandalkanmu, berjuang untuk kami ya, Cak..” kata Kiki
“Beres bozz” jawab Cakka penuh semangat.
Cakka berusaha  sekeras mungkin dan hasilnya pun sangat spektakuler..ia menyanyi lagu tunjuk satu bintang dengan gayanya
            Jangan bersedih dan putus asa
            selalu ada jalan bila kau terus berdoa
            tak berharapku sebanyak bintang
            sebanyak bintang-bintang di angkasa

                        gapai bintangmu gapai impian
                        jangan menyerah sebelum kau mencoba
                        saatnya tiba kau kan bahagia
                        melihat bintangmu bercahaya
            tunjuk satu bintang dan raihlah
            jangan kau berhenti dan menyerah
Saatnya kan tiba bintangmu bersinar
Saat impianmu jadi nyata…………..
Cakka bernyanyi dengan PDnya….. ia menutup lagu dengan sopan…….
akhirnya pengumuman lomba……. pembawa acara mengumumkan siapa yang berhak ikut ke babak selanjutnya. saat itu nama cakka juga di sebut. ia buru-buru naik ke panggung. “ makasih banyak ya mbak. tapi saya tidak ingin melanjutkan perjuangan ini, saya mau di sini saja bersama sahabat-sahabat saya” kata cakka. pembawa acara tsb heran tak menentu. akhirnya ia memutuskan untuk menggantinya dengan peserta lain.


“cakka, kok kamu malah menolak? itu kan kesempatan emas buat kamu jadi artis…” kata Alvin dan teman-temannya. “ teman-teman, kalian adalah segalanya bagiku dan bila salah satu dari kita bisa jadi artis, seharusnya yg lain juga jadi artis” kata cakka panjang lebar……

akhirnya mereka semua setuju dengan keputusan yang diambil Cakka. mereka lalu tertawa bersama. Cakka dan teman-temanya lalu pergi ke kantin untuk makan siang. “ Cakka… Thanks ya dah mau mengorbankan kebahagiaanmu demi kami” kata Alvin. “ sama-sama Vin, kalian adalah kebahagiaan sejatiku. dan kebahagiaan itu tidak akan pudar.” jawab Cakka.

@@@@@@@@@@
teng… teng… teng… bel pun berbunyi tanda pelajaran akan dimulai kembali. mereka semua masuk ke kelas. saat itu Bu Angel sebagai wali kelas VIII.1 membagikan selebaran untuk ekstrakurikuler. “ Kiki tolong bantu Ibu membagikan selebaran ini,” kata Bu Angel. “ Baik Bu.” jawab Kiki.  Kiki yang adalah ketua kelas di kelas itu membagikan selebaran tersebut. “ sudah dapat semua?” kata Kiki. semua temannya mengangguk.
@ bangku Alvin dan Cakka

“eh Cakka kamu mau ikut ekstra apa aja?” tanya Alvin
: “ aku ikut musik, dance, ma pramuka aja ah, kalau kamu gimana Vin?” kata Cakka. “ aku juga mau ikut musik, dance, n pramuka, tapi aku tanya dulu ma opah n gocap ya.” jawab Alvin. dia lalu bertanya kepada Deva dan Ray yang kebetulan duduk di belakang mereka.
“ Dev, Ray,  kamu mau ikut apa? kalau aku sich mau ikut musik, dance, n pramuka.” tanya Alvin pada adek-adeknya. “ aku nurut Koko aja dech” jawab Deva. “aku juga ah” jawab Ray. “ Ki, kamu mau ikut apa?” tanya Cakka pada Kiki yang duduk di depan Cakka n Alvin. “ aku kayaknya mau ikut musik aja dech soalnya aku sibuk belajar gitar di rumah.” jawab Kiki. “ wah kita berlima sama donk ikut musik. pasti rame n seru banget ya . apalagi ada kita , wah kayak bandara Soekarno-Hatta donk.” kata Deva n Ray . lalu di sambut tawa mereka berlima.  tak lama kemudian bel pulang berbunyi. mereka lalu membereskan peralatan sekolah yang bertebaran di meja. mereka kemudian bergegas mengambil sikap doa dan berbaris dengan rapi lalu mengucapkan salam dan bergegas menuju rumah masing-masing.

@perjalanan

Alvin, Deva, Ray, Cakka, dan Kiki pulang jalan kaki. mereka pulang bersama karena rumah mereka saling berdeketan.  mereka juga telah bersahabat sejak kecil. persahabatan mereka tidak memandang status sosial. diantara mereka, Kiki dan Alvin lah yang kehidupannya mewah , sedangkan yang lainnya hanya sederhana saja. namun mereka tetap bersahabat dan saling membantu. mereka selalu bersama dalam suka maupun duka. mereka juga selalu mengamalkan prinsip persahabatan mereka yaitu “ sahabat sejati adalah sahabat selamanya yang tidak membiarkan sahabatnya menderita sendiri dan sahabat sejati adalah sahabat yang saling membantu, melengkapi, menghibur , dan bersama selamanya.” .
“ Vin traktir es krim itu donk. aku haus banget nich.” kata Cakka tiba-tiba. “aku juga haus nich Ko, beliin donk, uangku habis.” kata Ray, “ aku juga” kata Deva. “ sekalian donk Vin, jadi lima ya” kata Kiki. “ it’s okay my friend.” jawab Alvin sambil menuju tukang es krim di seberang jalan.
“ bang beli esnya lima ya,  ini uangnya.” kata Alvin seraya memberi uang lima puluh ribuan kepada penjual es krim tersebut. “ Ini Den es nya. wah uangnya besar banget ga ada kembaliannya.” kata tukang es nya. “ ambil aja ga papa kok Bang, itung-itung amal lah Bang. dah dulu ya Bang, permisi.” kata Alvin.
“ ia Den, makasih banyak ya.” “ sama-sama bang.” jawab Alvin sambil berlari menuju sahabat-sahabatnya,

“ nih es krim nya. dibagi yang adil ya. jangan sampai ada yang nggak dapet.  aku dah ambil satu.” kata Alvin sambil memberi es krim pada Kiki. “ thanks ya Ko. Koko ku ganteng n baik dech.” kata Deva n Ray. “ thanks ea Vin.” kata Cakka n Kiki. “ ia sama-sama. eh Dev, Ray, baru tau toh aku ini ganteng n baik? secara aku kan udah sama kalian lama banget, dasar kalian ini,” kata Alvin sambil menjewer telinga Deva n Ray. “ aduh ampun Ko. sakit nich. koko jewer opah aja tuh, aku ga mau dijewer, sakit tau ko,” kata Ray. “ ah ga mau, Gocap aja tuh yang di jewer. liat nih kupingku dah kayak tOmat,” kata Deva. “ ya udah jangan berantem, makan es krim aja lagi, nanti nggak aku beliin lagi loh kalau kalian berantem terus. kalian kan kakak adik kok berantem terus.” kata Alvin kemudian. “ ia dech Ko. mafin kami ya.” kata Deva n Ray. “ iya , sana maaf maafan dulu berdua, terus bawain tas Koko  ya,” kat Alvin. “ males ah tas Koko berat banget kayak bawa batu satu truk” kata Deva n Ray. “ Opah, maafin Gocap ya” kata Ray. “ iya Gocap, mafin Opah juga ya,” “ ia.” mereka lalu berjalan lagi sambil makan es krim. tak terasa rumah Kiki dan Cakka sudah kelihatan. “ Vin, Ray, Dev, mampir dulu nyok,” kata Kiki n Cakka. “ nggak ah makasih ya, aku mau ngerjain PR Fisika yang dikasih ama Bu Sivia yang cantik itu loh. biar dapat nilai bagus terus dapet pujian dech” kata Alvin. “ kami juga” sahut Deva n Ray. “ iya ga papa kok.” bye…. see you tomorrow friend” kata Kiki n Cakka. “ bye too…” kata ADERAY.
ADERAY lalu pulang bertiga. mereka bertiga berjalan bersama. “ wah  seru juga ya kita jalan jalan bersama. eh persahabatan kita itu sempurna banget ya,” kata Alvin. “ iya ya Ko, aku juga ngerasain kok, sampai-sampai masalah seberat apapun dapat kita selesaikan bersama.” kata Ray sambil makan es krim yang belepotan di mulutnya. “ eh Gocap, mulut kamu tuh kamu lulurin apa kamu maskerin sich ? kayak badut ancol tuh.” kata Deva . “ enak aja  kamu, liat tuh idung kamu… ada cokelatnya, kayak tai lalat… hihihihihihiii…” sambut Ray dengan muka kayak benang kusut. “ eh kalian aneh banget mukanya, yang Gocap kayak badut ancol, yang Opah kayak pinokio berhidung cokelat, hihihihihii lucu banget. aku foto ya, biar diabadikan di kamar kalian.” kata Alvin seRaya mengambil HP black berry  berwarna sky blue. “ gak mau ah, jelek banget muka ku, nanti dikira  temennya badut lagi, apa kalian mau punya Adik badut? padahal kan muka ku dah kayak  Justin Bieber  gini kok dibilang badut? wah bisa bencana nich…” kata Ray dengan manjanya. “ apalagi aku, aku kan dah ganteng banget kayak kak  Yesaya Wilander Soemantrii, drummer terkenal itu loh. masak dibilang pinokio? emang Opah mirip pinokio ya?  ah ga mau mirip pinokio, aku maunya mirip kak Yesaya aja.” kata Deva sambil merengek. “ emang kamu kayak pinokio kali Dev,  malah dah kayak saudaraan ma pinokio.” kata Ray nyolot. “ enak aja,,, aku dibilang kayak pinokio… daripada kamu,, dah jadi badut ancol yang gendut, mukanya clemong-clemong.” sahut Alvin. “ udah-udah, kalian tuh tetep Gocap ma Opah. adik Koko, kalau Gocap jadi badut n Opah jadi pinokio, terus Koko jadi apa donk? badut berhidung panjang gitu?” kata Alvin melerai adu mulut antara Ray n Deva. “ iya gitu dech Ko, terserah Koko aja mau jadi apa, jadi badut atau pinokio itu kan hak Koko, tapi bener juga ea, Ganteng-ganteng gini di bilang badut, mending jadi aku  sendiri aja dech.” kata Ray. “ aku juga mau jadi Deva yang ganteng n manis aja ah daripada jadi pinokio, Gocap, maafin Opah yang ganteng ini ea.” kata Deva memelas. “ ia Opah ku sayang, kakakku yang paling Gokil, maafin Gocap juga ea,” kata Ray sambil memeluk Deva. “ saatnya berpelukan,,, sambil nangis juga ea, biar seru…” kata Alvin seRaya mencubit pipi adik-adiknya itu. “ Koko juga peluk donk,” kata Deva n Ray. “ ok bosss” sahut Alvin sambil memeluk kedua adiknya itu.
“ wah tuh rumahku dah keliatan, duluan ea Ko, Pah.” kata Ray, “ ea Ray, nanti tempat Koko n tidur disana aja ea, tenang aja dijamin asyik dech” kata Alvin. “ aku juga ikut ea Ko,” kata Deva. “ ea Opah” “ Ko aku nyusul Ray ea, tuh kayaknya ibu dah pulang dari kantor,” “ ea DEv,  aku tunggu di rumah ea.” “ bye all” “ bye too Koko” “ bye Ko”



@ Rumah Alvin

“Oma… Pa…Kak… Alvin pulang….” teriak Alvin sesampainya dirumah.
“ Wah Adek Cece dah pulang toh, kok seneng gitu? dapet pujian ea ma Guru baru? atau dapet nilai bagus?” kata Ce Tania kemudian. “ salah semua… Koko nggak dapet pujian ataupun nilai bagus kok, tapi, nanti malem kan Opah ma Gocap mau tidur sini. jadi aku seneng.” jawab Alvin singkat dan padat.
“ oh gitu toh?” kata Ce Tania mlongo. “ hayo ngomongin apa tuh? serius amat… ada MMG ea?” kata Ce Tasya datang tiba-tiba. “ apaan tuh MMG? I don’t know” kata Alvin. “ itu loh kunjungan kunjungan.” “ oh, itu namanya MnG bukan MMG, wah dasar Cece Aneh..” “ eh ea maksudnya itu,” “ Ce Tasya aneh..” “ eh ma kakaknya kok gitu sich Vin, ga sopan tau.” kata Ce Tasya cemberut. “ ea dech maafin Koko ea Ce.” “ ea Kokoku manja.” “ eh Alvin dah pulang, sana makan siang, Papa dah nunggu dari tadi, Ce Tania n Ce Tasya juga ikut loh jangan maen terus.”  kata Oma ramah. “ ok Oma. Koko ganti baju dulu ea, nanti koko langsung ke meja makan” kata Alvin. “ eh jangan ke meja makan, nanti mejanya patah kamu panjatin, kan kamu gendut” kata Ce Tasya. “ enak aja bilang aku gendut” “ udah-udah kasian Oma tuh” kata Ce Tania. “Cece ma Koko sama aja, sama-sama aneh.” tambah Ce Tania.  “ baik Oma, Tania, Koko. Cece ke ruang makan dulu ea.” kata Ce Tasya. setelah itu Alvin langsung menuju kamarnya di lantai 3 rumahnya untuk berganti pakaian. setelah itu dia menuju ke ruang makan untuk makan siang bersama.

@@@@@@@@@@@@@@@

*****malamnya*******
@ pintu depan rumah Alvin

“ permisi… selamat malem” teriak Deva n Ray dari luar.
“ malem juga.. siapa ya?” kata Oma.
“ kami Deva n Ray Oma… kami mau tidur sini, besok mau berangkat bareng Koko.” kata Deva.
“ ea Oma. kami boleh tidur sini nggak Oma?” kata Ray.
“ boleh aja kok, mari masuk, tadi dah pamit Mama apa belum?”
“ udah Oma, kami udah minta izin kok ama Mama Papa kami.” kata Deva.
“ oh ya udah, Alvinnya ada di kamarnya di lantai 3 sana.” kata Oma kemudian.
“ ea Oma ,, makasih ya Oma, kami mau ke kamar Alvin dulu.” kata Ray.
“ iya sana.” jawab Oma ramah.

@ kamar Alvin
“ malem Ko, Opah n Gocap nich, bukain pintu donk.” kata Deva dibalik pintu Alvin yang dikunci dari dalam. “ ea bentar” jawab Alvin. ia lalu membukakan pintu buat Adik-adiknya itu. “wah kalian mau pindahan ea? emang kalian mau nginep berapa hari? setahun?” tanya Alvin. “ ga kok Ko, cuma semalem ini.” jawab Deva.  “ iya , tadi tuh kata mama kami, kami suruh bawa alat musik yang kami bisa, ya kami nurut aja, aku bawa stick drum,, Deva bawa gitar.” jelas Ray. “ oh gitu toh……….” kata Alvin. “ ya gitu dech” jawab Ray. “ ya dah masuk sini,  aku gi maen rubiks nich, tuh di meja ada 2, kalau  mau maen ambil aja ya, tapi taruh dulu bom yang ada di tas kamu itu, eh mau minum apa?” “ aku jus blueberry aja ah,” kata Deva. “ aku milk shake mangga aja” kata Ray. “ bentar ya, Koko mau buat dulu.” kata Alvin. “ ok Ko.” kata Ray. Deva hanya senyum. di kamar Alvin, Ray n Deva asyik nyanyi sambil main rubiks Alvin. “ Opah, dengerin aku nyanyi ea, pasti kamu ketagihan.” kata Ray, “ ea tapi nanti gantian aku nyanyi.” “ beres lah”
Ray mulai siap-siap nyanyi sambil memegang stick Drum untuk memukul bantal n guling yang ada di kamar Alvin.

                        masih pantaskah
kita bersama lagi
seperti dahulu
engkau temaniku
kini ku mau
kembali padamu
berat aku langkahkan kaki ku…
Ray menyanyi dengan gokilnya. dia memang sering menyayi lagu ‘Pantaskah’ itu.

“wah keren banget…… tapi besok lagi jangan bantal n gulungnya Koko ya yang di pukul, kasian tau…” koment Deva. “ beres.. sekarang gantian Opah yang nyanyi ea, aku dengerin dech, tapi sambil nari bali ea….” kata Ray… Deva mengangguk…
Deva mulai menyanyi sambil main gitar.

mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukhkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya

laskar pelangi tak kan terikat waktu
bebaskan mimpimu diangkasa
warnai bintang dijiwa
Menarilah dan terus tertawa       (sambil menari tarian bali)
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia selamanya
“fantastic” kata Ray. “ thanks ea Ray” “ sama-sama” mereka lalu melanjutkan main Rubiks yang sedari tadi diputar-putar.
tak lama kemudian Alvin datang membawa jus dan milk shake juga es krim.
“nich pesenan kalian.  aku es krim aja” kata Alvin. “ thanks Koko ganteng” kata Deva. “ hayoooo … mau Koko jewer lagi nich?” “nggak mau … ampun… maafin Opah…” “ ya udah minum aja… eh tadi aku denger ada yang nyanyi ea?” tanya Alvin… “nggak  ada kok Koko salah denger kali” bohong Ray. “ Gocap… kamu mau boongin Koko nich ceritanya? tau kamu bilang Koko kupingnya error? ayo ngaku aja… nggak dimarah kok..” kata Alvin sambil menyiapkan tangannya buat menjewer  Ray. “ iya dech ngaku… tadi kami berdua nyanyi-nyanyi di kamar… ampun jangan jewer lagi ea Ko.. kami minta maaf” kata Deva. “ gitu donk.. kan enak..” “ yuk ikut makan malem di bawaah.. Cece, Oma ,  n Papa dah nunggu dari tadi.” “ yuk… yuk… yuk…” mereka bertiga lalu turun ke lantai dasar untuk makan malam.

setelah sampai di ruang makan, mereka mencari tempat duduk. mereka lalu
makan malam dengan makanan yang serba mewah yang sama sekali belum pernah dicicipi oleh Deva n Ray. Deva n Ray makan dengan lahapnya. seperti belum makan selama sebulan. sampai-sampai mereka tidak merasa kalau mereka ditertawakan Alvin dan Ce Tania. setelah selesai makan malam, ADERAY lalu menuju ke ruang santai untuk menonton TV. itu sudah kebiasaan Alvin sesudah makan malam. menonton acara ‘ indonesian Idol’ sambil santai, setelah acaranya selesai baru ia menuju kamar untuk istirahat. saat itu, ADERAY menonton acara ‘ the little chrisna’. mereka menonton sampai larut malam. setelah itu mereka kambali ke kamar Alvin untuk tidur, disana memang ada tiga bed sekalian bed covernya. jadi mereka bertiga bisa tidur dengan leluasa. setelah sampai di kamar Alvin, mereka bertiga lalu menggunakan piyama untuk tidur, sebelum tidur , mereka mengerjakan PR fisika dan belajar dulu sebentar, memang, mereka tergolong anak yang pintar dan selalu mengerjakan PR walaupun Alvin tidak jarang datang ke sekolah terlambat tanpa alasan.
setelah selesai belajar dan mengerjakan PR, mereka lalu menuju Bed masing-masing. Deva dan Ray langsung tidur karena mereka berdua kecapekan. namun berbeda dengan Alvin, dengan penyakit insomnianya, Alvin hanya bermain dengan rubiksnya sampai malam karena dia belum merasa mengantuk. sehingga sampai jam 24.00 ia baru memejamkan mata sipitnya itu.

*********** Paginya********

sekitar jam 06.00 pagi, Deva n Ray bangun tidur, mereka lalu membereskan tempat tidur masing-masing. mereka lalu menuju kamar mandi yang ada dikamar Alvin. setelah itu mereka bergantian mandi dan memakai pakaian seragam sekolah. sedangkan Alvin belum bangun dari tempat tidurnya. dia masih merasa mengantuk karena dia baru tidur jam 24.00 sedangkan Deva dan Ray sudah dalam dunia mimpi sekitar jam20.00. setelah Deva n Ray selesai berdandan bersiap untuk sarapan, Ray mencoba membangunkan Alvin.
“ Ko… dah siang tuh.. bangun, mau berangkat sekolah ga?” kata Ray.
Alvin tidak bergerak sedikitpun, ia cuma bernafas, Deva lalu memasukkan tangan Alvin ke dalam air hangat dari kamar mandi, namun Deva mengatur suhunya panas sekali. saat Deva memasukkan tangan kiri Alvin ke air panas, tangan kanan Alvin memukul perut Deva. itu sudah kebiasaan Alvin kalau ada yang berani membangunkannya waktu tidur. entah siapa orangnya, pasi orang itu akan kena serangan pukulan yang tiada henti. dan begitulah yang terjadi pada Deva. “ aduh… sakit tau Ko.. dibangunin kok malah nonjok perut sich?” kata Deva kesakitan. Alvin lalu bangun dari mimpinya dan melihat Deva yang kesakitan. “ makanya jangan coba-coba bangunin Koko, itu akibatnya.” kata Alvin . “ iya dech, maafin Opah, ini kan dah jam 07.00 nanti kita terlambat makanya Opah bangunin. sakit nich perut opah” jelas Deva. “ ea dech Koko minta maaf… Koko mandi dulu bentar ea, kalian tunggu aja di ruang makan,, nanti koko nyusul,, Ok…” kata Alvin . “ ok Ko” kata Deva n Ray. mereka berdua lalu  menuju ruang makan. sedangkan Alvin mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
setelah selesai , ia lalu menuju ruang makan untuk sarapan. semua keluarga Alvin juga Deva n Ray sarapan. setelah itu mereka semua baru melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Kak Tania dan Kak Tasya menuju SMA Kanisius Malang.
Papa Alvin bekerja dikantor di daerah Surabaya.
Oma membereskan ruangan makan.  ADERAY  berangkat sekolah dengan berjalan kaki. mereka berlarian menuju SMP KALAM KUDUS Malang. mereka takut terlambat karena hari itu jam pertama adalah bu Sivia, guru paling cantik di SMP itu, mereka tidak ingin mengecewakan Bu Sivia. saat itu waktu menunjukkan pukul 07.00, sedangkan mereka masuk pukul 07.05. mereka hampir terlambat masuk  kelas. setelah sampai kelas, mereka lalu duduk di bangku masing-masing, tak lama kemudian Bu Sivia masuk kelas itu dan bertanya mengenai PR yang ia berikan kemarin. ADERAY mencari buku pelajarannya. hampir saja Alvin lupa membawa bukunya, untung deva yang memasukkan buku itu ke dalam tas Alvin tadi pagi. setelah itu, Bu Sivia meminta beberapa anak untuk mengerjakan PR itu kedepan, saat itu Alvin mengerjakan no 1, Kiki no 2, Cakka no 3, Deva no 4, dan Ray no 5. memang, merekalah anak yang paling pintar di kelas. Alvin selalu memdapat juara umum di sekolahnya. mereka semua mengerjakan PR dengan sangat lancar dan benar, Bu Sivia memberi pujian kepada mereka berlima. setelah itu mereka di jelaskan materi baru oleh Bu Sivia. mereka memperhatikan dengan serius. setelah itu mereka biberi tugas oleh Bu Sivia. mereka semua dapat nilai bagus. Alvin, Alvin, Ray, Cakka, n Kiki selalu berusaha menjadi pusat perhatian saat pelajaran Bu Sivia. Bu Sivia adalah Guru Favorit mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar