My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Selasa, 07 Juni 2011

BU Marni dan cara didiknya

Mutasi atau perpindahan tugas seorang PNS itu sangatlah wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan guru mata pelajaran dalam satu sekolah. Penyebab seperti itu paling sering terjadi di sekitar kita. Biasanya, guru yang dipindahtugaskan itu adalah guru yang belum lama mengajardi sekolah tersebut. Guru itu akan dipindah tugaskan ke sekolah yang kekurangan guru mata pelajaran tersebut. Para guru harus pasrah menerima keputusan karena itu sudah mutlak. Sama halnya dengan para guru di SMP Bina Bangsa.
Hari ini hari Senin. Para petugas upacara sudah siap dengan tugas masing – masing. Upacara segera dimulai. Pak Kepala Sekolah, sebagai pembina upacara, telah berada di tengah lapangan. Begitu juga Rangga, sang pemimpin upacara. Upacara berjalan lancar hingga saat amanat upacara datang. Pak Kepala Sekolahberkata kalau SMP Bina Bangsa kedatangan seorang guru sastra yang dipindahtugaskan dari SMP Negeri Kertajaya. Namanya sumarni. Pak Kepala Sekolah kemudian mempersilakan Bu Marni untuk memperkenalkan diri. Para siswa tak menghiraukannya.
Setelah upacara selesai, para siswa masuk kelas masing – masing. Begitu pula Rangga dan teman – temannya masuk ke kelas 8.2. tak lama kemudian ada seorang guru datang. Ternyata setelah diperhatikan betul, yang datang adalah Bu Marni. Ternyata Bu Marni mengajar sastra di kelas 8.2. Bu Marni mengajar dengan sangat lembut. Ia sangat ramah dan penyabar. Para siswa 8.2 yang terkenal bandel itu tak menghiraukan penjelasan Bu Marni tentang pelajaran yang ia ajarkan. Hanya Rangga, sang ketua kelas yang memperhatikan penjelasan Bu Marni dengan saksama. Bu Marni yang melihat anak didik barunya itu hanya tersenyum dan menasihati mereka. Bagu, anak palingbandel dikelas, tetap saja asyik bermain. Kemudian Bu Marni mendekati Badu dan menyuruhnya maju ke depan dan menunjukkan cara bermain mainan yang ia mainkan tadi. Lalu Bu Marni lalu menyuruh siswa yang lain menirukan Badu. Kemudian, Badu disuruh menjelaskan materi yangg ia ingat, sementara Bu Marni duduk di bangku siswa dan mengobrol dengan siswa disebelahnya. Badu yang merasa marah karena sedari tadi tak diperhatikan, kini tahu maksud Bu Marni. Ia kini sadar telah melakukan kesalahan. Ia lalu meminta maaf. Cara seperti itu telah berualng kali dilakukan Bu Marni kepada siswa yang lain. Dan hasilnya pun sangat sempurna, siswa yang ia perlakukan seperti itu lalu sadar dan meminta maaf. Rangga bangga sekali dengan Bu Marni. Berkat Bu Marni, kelasnya kini menjadi lebih baik.
Satu semester berlalu. Kini berkat Bu Marni dan cara didiknya, kelas 8.2 menjadi kelas favorit. Selain itu, predikat ketua kelas terbaik juga dipegang Rangga, karena kelasnya menjadi sangat disiplin. Rangga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bu Marni. Dan yang paling membahagiakan adalah Bu Marni kini menjadi wali kelas 8.2. Semua siswa kini sangat menghormati Bu Marni. Satu pesan dari Bu Marni yang selalu Rangga ingat adalah kita semua adalah ciptaan Tuhan. Kita sama – sama makan nasi. Untuk itu, hendaknya kita saling menghormati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar