My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Kamis, 03 November 2011

Kelam Terang Hidupku


aku terlahir dari rahim seorang ibu yang begitu sempurna. Dan  keluargaku pun begitu sederhana dan bahagia. namun, ada kisah pahit yang mendera keluargaku,
ayahku dulu saat aku baru membuka mata dan mengenal dunia, selalu menghamburkan uang seenaknya, dan tak mau memikirkan keluarganya. ia selalu mencari uang sendiri dan ia habiskan sendiri untuk berjudi, namun begitu, ibuku tetap menyayanginya, dan selalu berusaha membagi kasih sayang untuk anak anaknya yaitu aku yang baru mengenal dunia nyata, dan kedua kakak perempuanku yang masih berumur 15 th dan 14th. kakak pertamaku yang bersifat sedikit judes, dan sangat sayang dengan ibu, tak menyukai ayah dan sifat buruk ayah, kakakku itu tega membenci ayah dan tak mau mengakui ayahku itu sebagai ayahnya. sedangkan kakak keduaku, begitu sopan, patuh dan tentunya sayang kepada orangtua, selalu menjadi sasaran kemarahan ayah dan kakak perempuanku, ia terkadang sedih dan sangat terpuruk, namun ia berusaha tabah seperti yang selalu ibu ajarkan. dan aku yang saat itu masih sangat lemah dan buta akan dunia ini, hanya bisa menangis dan menangis. aku yang memang anak bungsu dalam keluarga itu selalu ingin dimanjakan tanpa memikirkan darimana dan bagaimana ibuku mencari biaya untuk menafkahi keluarga menggantikan ayah. Egois, itulah sifat yang kumiliki, tanpa merasa bersalah, aku selalu memerintah kakakku dan orangtuaku melakukan apa yang telah kukatakan. dan selalu membantah apa yang dikatakannya, mungkinkah aku yang masih belia itu telah durhaka kepada orang tua? entahlah apa yang akan terjadi pada diriku dengan sifatku itu. ayahku yang saat itu semakin sering pergi dan jarang dirumah, selalu membuat ibuku menangis, aku hanya bisa mengikuti tangisan ibu, kakak perempuanku yang begitu membenci ayahku, selalu marah melihat ibu yang disakiti ayah, dan melampiaskan kepada kakak keduaku. kakak keduaku hanya bisa menerimanya dengan kesabaran.
suatu ketika terjadi pertengkaran hebat dalam keluargaku. sebenarnya masalahnya hanya karena ayahkehabisan uang untuk berjudi, dan meminta uang kepada ibu yang saat itu ibu memang masih begitu menderita mencari uang, ibu memberikan sebagian uang kepada ayah, namun ayah merasa uang itu kurang untuknya. ia terus memaksa ibu hingga ia begitu emosi dan hendak memukul ibu dengan kursi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar