My Friends

Welcome to my blog. have a nice day and happy reading

Sabtu, 26 Januari 2013

Saranghae (For You In My Dream)


Saranghae
(For You In My Dream)

Sometimes, unintentional gives happiness. although it is very rare in the world, but believe that God creates happiness in a unique way with even unintentional.

Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan, meski pada dasarnya, apa yang telah Tuhan gunakan untuk menciptakannya dan meniupkan nafas kehidupan kepadanya adalah sama. Tuhan menciptakan karakter manusia yang beraneka ragam. Tak seorangpun manusia memiliki karakter yang sama persis secara menyeluruh, meski ia bagai pinang dibelah dua. Toh pinang yang dibelah dua dengan alat yang secanggih apapun tak akan pernah sama rata, berat, besar dan ukurannya. Begitulah karakter manusia, tak satupun dari mereka sama, meski mereka adalah saudara kembar.
Tuhan menciptakan alur cerita pada hidup manusia yang berbeda antara satu manusia dengan yang lain. Ada yang diawali dengan  sebuah tangisan, cacian, derai air mata, bahkan kepergian makhluk lain. Disamping itu, ada saat Tuhan memberikan kepada mereka kebahagiaan setelah ketegaran yang telah dilakukannya. Namun, ada juga kehidupan yang diawali dengan kebahagiaan, senyuman, namun berujung kekecewaan dan derai air mata. Itulah keistimewaan Tuhan. Atau kehidupan yang diawali dengan kebahagiaan, dan pada akhirnya kebahagiaan itu datang kepadanya, namun diantara kebahagiaan itu ada kesedihan mendalam yang tak sanggup diungkapkan. Diakhir dari semua itu adalah kebahagiaan yang abadi, kebahagiaan yang akan Tuhan berikan, setelah manusia menyelesaikan apa yang Tuhan minta. Dan disetiap derai air mata kesedihan, diujungnya akan menemui kesejukan yang akan mengembalikan mata menjadi segar kembali.
Tuhan menciptakan kisah kasih hidup manusia dengan sangat teliti. Sama seperti Tuhan memberikan karakter kepada setiap insan, tak ada kisah hidup manusia yang sama. Tuhan memberikan kisah hidup manusia yang selaras dengan karakternya. Dan Tuhan menciptakan kisah hidup manusia dengan kesengajaan dan ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan bagi manusia namun sengaja bagi Tuhan. Ketidaksengajaan yang mendatangkan kebahagiaan. Bagaikan pengusaha salah memberikan uang kepada pengemis, yang berujung dengan kebahagiaan salah satu pihak atau keduanya. Banyak yang menganggap ketidaksengajaan mustahil mendatangkan kebahagiaan. Namun mereka tak sadar bahwa hujan yang tidak sengaja hadir dimusim kemarau akan mendatangkan kebahagiaan tak hanya bagi petani, namun bagi diri mereka dan lainnya. Maka, kebahagiaan itu unik, tak hanya datang dari kesengajaan, namun karena ketidaksengajaan.
Tuhan memberikan kepercayaan yang besar kepada setiap manusia untuk menyelesaikan tugas yang akan mendatangkan kebahagiaan bagi manusia itu sendiri. Meski kadang kala Tuhan telah memberi isyarat bahwa Ia akan selalu berada di sisi setiap ciptaannya dan akan dengan segera membantu mereka, namun, Einstein yang jenius pun pernah mengalami kegundahan dalam dirinya akan Keagungan Tuhan, bagaimana dengan manusia yang lain? Manusia yang memiliki kelemahan dan kelebihan yang setara pasti pernah meragukan Tuhan, padahal Tuhan selalu berada di pihak benar dalam hidup setiap manusia. Sesungguhnya tugas yang Tuhan berikan kepada umatnya hanyalah percaya kepadaNya, bersyukur dan tabah dalam hidupnya. Percaya bahwa Tuhan selalu ada bersama kita. Bersyukur dengan apa yang telah dimiliki. Dan tabah bila suatu saat Tuhan menguji iman mereka. Karena sesungguhnya ujian dari Tuhan adalah wujud rasa sayang Tuhan kepada umatnya.


“Мать, я мечтал красивой1” Seru Kevin Jonathan. Kevin lahir ditengah keluarga berada yang jauh dari taraf kemiskinan. Ia tumbuh remaja ditengah keluarga yang penuh dengan kasih sayang. Meski tak menjadi rahasia lagi bahwa Kevin adalah anak asuh yang diasuh orang tuanya sejak ia kecil, namun tak menyurutkan cinta kasih ditengah keluarga itu. Walau hidup dengan kemewahan  dan kasih sayang, Kevin tumbuh menjadi remaja yang mandiri dan memiliki kemampuan khusus yang tak dimiliki remaja lain. Ia sering dibayangi mimpi tentang seseorang yang menurutnya bidadari yang selalu membawa keberuntungan. Setiap saat ia mengalami mimpi yang berkelanjutan, bak dunia kedua setelah his real world. Orang tuanya yang merupakan duta besar dan konsultan Inggris yang ditugaskan di Russia, tak selalu menganggap apa yang ada dalam fikiran anaknya itu hanya khayalan. Mereka selalu mendengarkan apa saja yang Kevin ceritakan tentang mimpinya setiap malam, dan mereka bersyukur karena hal itu belum tentu dapat dialami orang tua lain atau bahkan mereka adalah the one and only lucky parents.
“Дорогой,то, что вы испытали во сне прошлой ночью?2sambut sang mama dengan penuh kelembutan. Ia sangat menyayangi putranya, yang tumbuh dengan perbedaan dan keistimewaan itu. Ia memilih untuk tidak memberikan pendidikan formal kepada anaknya layakknya anak lain yang bisa bersekolah, karena ia tak menginginkan hal buruk terjadi pada putra semata wayangnya yang begitu ia cinta. Ia mencarikan guru privat terbaik untuk putranya, bahkan ia membayar dengan sangat mahal seorang psikiater untuk mengembangkan kemampuan anaknya itu.
“ I played with my princess, mom. She is so perfect, maybe she is one of seven angel in fairy tale. I ran and hid in a beautiful palace, and she was chasing me, and we learn together, really, I want to meet her” meski Kevin tumbuh di Russia, namun tak dapat melepaskan kenyataan bahwa ia lahir di Oxford, Inggris. Diusianya yang kini menginjak 16 tahun, ia telah dapat menguasai tiga bahasa dunia dan telah mahir hampir disegala bidang. Ia juga sangat rajin beribadah. Meski ia telah dikatakan menginjak masa remaja akhir, namun ia tetap menceritakan kisah dalam mimpinya yang sebenarnya benar sekali bila dikatakan sebagai dongeng anak-anak.
“one day, you will meet her. She will wait you until you come to her, she will wait for your love” respon mamanya dengan penuh harap.
“I will continue to dream and wait for destiny, which bring me for her”

*****

when disappointment and despair blanketed weakness, then happiness will come if he relished every breath which God gave.
Di lain suasana. Seorang anak perempuan terbaring lemah dalam ranjang rumah sakit. Seluruh badannya dililit dengan alat medis yang menopang nafasnya. Diarlsta Larashati, seorang supranatural girl yang tergeletak lemah di ranjang rumah sakit karena didiagnosa mengidap lemah jantung karena kemampuannya. Ia selalu dapat melihat masa depan orang yang ia sayang namun ia tak dapat menerawang masa depannya sendiri. Kerap kali ia melihat kebahagiaan yang akan datang kepada keluarganya, dan menceritakannya kepada sang Bunda yang setia merawatnya bergantian dengan sang Ayah yang tetap tegar dan bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan putrinya terutama biaya rumah sakit. Namun, bila sesuatu yang buruk telah ia lihat dan akan terjadi kepada salah satu orang yang ia sayang, akan ia pendam sedalam – dalamnya, meski berujung pada rasa sakit yang mungkin akan membunuhnya perlahan. Baginya, kebahagiaan lah yang patut dibagikan, bukan sebuah kesedihan, karena itu akan menimbulkan kesedihan yang lain dan timbul yang lain lagi. Ia rela merasakan sakit asalkan tetap ia dapat melihat senyum dan kebahagiaan diraut wajah kedua orang tuanya.
“Bunda, apakah Diarlsta bisa bermain di taman lagi?” tanya gadis polos itu  diantara rasa kebosanan dengan suasana yang selalu sama ia rasakan. Meski bosan dan kecewa menyelimuti harinya, ia berusaha untuk menepisnya dan tetap bersyukur dengan hidup yang telah Tuhan berikan kepadanya.
“Pasti, sayang. Tuhan akan bangga bila kamu tetap setia dan tegar menunggu kapan kamu boleh ke taman itu lagi. Bunda sayang padamu, nak” jawab sang Bunda seraya memeluk anaknya.
“Bunda, dalam mimpi Diarlsta, Diarlsta bertemu sosok itu lagi, dia bermain sama Diarlsta, dia baik, Bunda, apa dia malaikat yang akan membawa Diarlsta kembali kepada Allah?” meski ia tak mampu melihat bagaimana dan apa yang akan terjadi di masa depannya, namun ia selalu dapat mengalami mimpi yang tak berujung. Ia selalu bermimpi tentang sosok laki laki seusianya yang dengan setia mengajaknya bermain, belajar dan membentuk simpul kebahagiaan dalam raut wajahnya.
“itu malaikat pelindung kamu, yang Allah kirim supaya kamu tenang dan damai dalam hidupmu, tutuplah matamu, berdoalah kepada Allah, bersyukurlah, dan berdoalah untuk meminta kesempatan bermain di taman lagi, pasti Allah mendengar doa anak yang baik, percaya sama Bunda, nak” kata Bunda sambil terisak. Ia selalu mendengarkan cerita sang putri tentang sosok yang hampir di setiap lelapnya mendatangkan kebahagiaan. Ia bersyukur, dibalik kelemahan sang anak, masih ada banyak kebahagiaan yang datang kepada keluarganya khususnya sang anak.

*****
January 07, 2013

“buon compleanno, mio figlio. padre orgoglioso di averti 3 ucap sang papa dihari ulang tahun putranya yang ke 17 tahun. Sang papa di sela – sela kesibukannya, meluangkan waktu untuk memberikan kejutan kepada penyemangat hidupnya. Meski kejutan hanya berupa kata, namun bagi Kevin, itulah hadiah terindah. Kevin menyukai kesederhanaan, bahkan ia ingin sekali meminta papanya untuk membeli rumah sederhana dan hidup bahagia disana. Namun ia tak ingin egois. Mungkin saja apa yang ia anggap sebagai keinginan akan membuat orang tuanya sedih atau mengecewakan salah satu dari mereka. Ia mengubur keinginan itu.
“happy birthday, my son.
I'm proud to have you, grateful for what you have, reach what you want” ucap sang Bunda kepada anaknya.
Grazie, papà4… Thank you mom” jawab Kevin singkat. Ia mencoba untuk mengucapkan seluruh keinginannya sebelum meniup lilin ulang tahunnya yang ke 17.
‘ enam belas Keinginanku di usiaku yang kini hampir menginjak dewasa :
  • Membahagiakan mama dan papa
  • Memimpikan malaikatku dan menunggunya
  • Belajar hingga aku bisa cerdas
  • Menguasai bahasa primer dunia
  • Menjadi lebih sederhana
  • Selalu berada dalam lindungan Tuhan
  • Merasakan nafas kehidupan lebih lama
  • Selalu sehat
  • Memiliki istana kedamaian
  • Membantu orang lain
  • Tersenyum untuk dunia
  • Bermanfaat untuk orang lain
  • Bertemu dengan malaikatku
  • Selalu bersyukur
  • Bisa selalu berharap dan berdoa
  • Tuhan mengabulkan doaku
Terimakasih atas nafas yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, Tuhan…
I love You, God’
Perlahan ditiupnya api diujung lilin. Banyak angan yang mungkin dapat ia wujudkan, atau yang akan kandas tanpa tersisakan. Keinginan yang telah ia susun sebelumnya adalah keinginan yang sama seperti apa yang telah ia ucapkan di tahun sebelumnya.
‘Tuhan memberikan apa yang kita perlukan, bukan yang kita inginkan’ inilah prinsip Kevin. Ia tak pernah memaksakan kehendaknya. Bahkan terkadang ia rela keinginannya pupus demi menjaga perasaan kedua orangtuanya. Memang ia hanya berinteraksi dengan kedua orangtuanya, psikiater yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil, guru les privatnya dan pramuwisma dirumahnya. Hanya itulah bukti ciptaan Tuhan yang ada dalam harinya. Namun ia tetap bersyukur. Mungkin Tuhan memiliki rencana lain untuk kebahagiaannya kelak.
“ what do you want? When will you go?” tanya sang papa.
“I will go to some place, like the paradise of the world” pinta Kevin. Yang ia maksud surga dunia sebenarnya tak berlandas kemewahan, justru jauh akan itu. Ia ingin mendapatkan kemewahan alami, bukan kemewahan dunia yang menghancurkan pribadi manusia. Mungkin surga yang ia maksud adalah tempat dimana ia akan menemukan malaikatnya, atau tempat yang indah dan akan selalu ia kenang.
“when will you go, dear?” tanya sang Mama.
“I don’t know.” Jawab Kevin polos.
Sang Papa bersikeras mencari info tentang tempat terindah yang Kevin maksud, ia meminta bantuan rekan kerjanya agar menemukan tempat itu.

*****

“ Ayah… Bunda… kalau memang Diarlsta nggak bisa pergi ke taman lagi, nggak masalah. Asalkan Ayah sama Bunda selalu berada di dekat Diarlsta. Diarlsta udah seneng kok” kata Diarlsta yang hingga saat ini belum membaik setelah berhasil menerawang bahwa salah satu dari orang yang ia sayang akan pergi. Itu bukan kedua orang tuanya, namun itu kakak angkatnya yang sangat ia segani. Dan itu telah terjadi beberapa hari lalu. Maka, keinginannya untuk bermain lagi di taman ia buang jauh – jauh. Ia hanya ingin selalu berada didekat kedua orangtuanya. Tak lebih dari itu.
Kepergian kakak angkatnya yang membuatnya terpuruk dan sedih membuat keadaannya makin hari makin melemah. Entah berapa banyak alat medis yang menempel ditubuhnya. Namun ia tetap bersyukur bisa merasakan nafas kehidupan yang mungkin akan segera berhenti.
“kami akan selalu ada untuk kamu sayang, kami sayang kamu, kamu adalah hidup kami” belaian lembut sang Ayah menenangkan hati Diarlsta.
“Ayah, Bunda, Diarlsta tidur dulu ya”
“mimpi indah sayang”
Empat belas jam Diarlsta tidur dan hingga kini belum bangun. Sepasang suami istri yang setia menunggu dan merawat putri semata wayangnya mulai dilanda kegelisahan. Sang suami berusaha untuk menghubungi dokter dan suster agar putrinya mendapatkan pertolongan. Sedangkan istrinya dengan raut kekhawatiran memeluk putrinya yang terbaring lemah di ranjang sejak dahulu dan entah kapan tak tahu ujungnya. Ia merasa empati dengan hidup dan nafas putrinya. Putri kecilnya yang sejak kecil seharusnya bersenang – senang bersama teman – temannya yang lain, harus selalu mengikuti rangkaian medis demi mempertahankan hidupnya.
Dokter memeriksa keadaan pasiennya yang memang telah ia anggap sebagai anaknya karena sejak kecil ia mengontrol kesehatan dan keadaan anak itu. Ia dengan cekatan mengecek seluruh bagian yang semestinya ia cek. Untuk sementara ia memberikan obat ke dalam cairan infus yang masuk ke tubuh Diarlsta. Apabila memang Diarlsta belum bangun dalam 12jam yang akan datang, maka ia harus dibawa ke rumah sakit di Korea Selatan untuk transplantasi jantung. Suami istri yang mendengar kabar itu makin memuncak kekhawatirannya. Mereka dirundung kegundahan. Di satu sisi mereka ingin menyelamatkan hidup dan masa depan anaknya dengan cara menyetujui saran dokter. Namun di sisi lain, mereka tak memiliki apapun untuk membayar biaya pengobatan putrinya, apalagi untuk transplantasi jantung.
Dua belas jam berlalu. Namun belum ada tanda bahwa Diarlsta akan bangun dari tidurnya. Dokter menghubungi kedua orang tua Diarlsta untuk memastikan pilihan mereka dan pedoman sang dokter dalam mengambil tindakan.
“Dokter, kami ingin putri kami sembuh dan hidup normal, namun kami tak memiliki apa – apa untuk membayar semua biaya. Biarlah kami pasrahkan semuanya kepada Allah” keputusan yang sangat sulit diambil oleh kedua orang tua Diarlsta, namun itulah kenyataan yang ada.
“apakah anda yakin dengan keputusan ini? Diarlsta anak yang kuat, dia mampu bertahan dan bahkan dia tetap tersenyum dan bersyukur, apakah kalian tega?” tegas sang dokter.
“kami tak ada jalan lain, kami tak ingin mengambil keputusan seperti itu jika seandainya kami mempunyai biaya untuk membayar semuanya.” Tangis sang istri pecah ketika dokter dengan tegas tidak menyetujui keputusan yang telah dimusyawarahkannya bersama sang suami.
“banyak cara menuju ke roma! Banyak harta yang terkandung dalam kedermawanan dan keikhlasan” kata sang dokter tegas.
“kami tak tahu harus melakukan apa lagi, toh transplantasi jantung pun ada kemungkinan gagal. Itu sama saja menyakiti putri kami lebih dalam lagi”
“saya akan membantu mencarikan dana, namun kalian harus mengizinkan tim medis melakukan itu”
“kami pasrahkan semuanya kepada anda”
“saya akan mengusahakannya karena saya sayang kepada Diarlsta”
“terimakasih” hanya itulah yang mampu mereka ucapkan kepada sang dokter yang telah bertekad membantu mereka. Mereka bersyukur karena Tuhan telah membukakan jalan agar Diarlsta sembuh.

*****

“mom… would you help me?” tanya Kevin kepada mamanya. Kevin baru saja melihat membaca informasi tentang keadaan Diarlsta di jejaring sosial. Kevin tergugah hatinya membaca artikel yang menggambarkan ketegaran Diarlsta. Kevin ingin membantu pengobatan Diarlsta. Meski hanya meringankan sedikit beban dari Diarlsta, paling tidak, itu bisa memperbesar kemungkinan Diarlsta dapat bertahan hidup. Kevin tak mengetahui siapa Diarlsta. Ia hanya mengetahui bahwa Diarlsta berasal dari indonesia. Dan ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
“what will you do?” tanya mama nya.
“ I just want to help her… she still try to survive because of love” jawab Kevin meyakinkan.
“do you know her?”
“no, but my heart know her, I don’t know why, I feel that she’s part of my life”
“well, we will help her, what will you do for her?”
“please give her $10000 for her. she will undergo the treatment abroad”
“well, we do it now!”
Kevin dan mamanya pergi ke bank untuk melaksanakan keinginan Kevin membantu Diarlsta. Hati kecil Kevin begitu bahagia saat ini. Dan terlaksana sudah niat baiknya.
“my son, I have found the paradise of the world,  they are Indonesia and Jeiju island. Will you go there?” sang papa pulang membawa kebahagiaan tersendiri. Kevin menganggukkan kepala. Saat itu juga mereka berkemas. Kedua orang tua Kevin membatalkan semua janji dengan client mereka demi kebahagiaan putranya itu. Mereka memesan tiket pesawat untuk besok.

*****

“bapak, ibu, ada kabar bahagia. Saya telah mendapatkan kabar bahwa telah ada donatur dari kedutaan inggris di russia yang mengirimkan bantuan sejumlah uang untuk biaya pengobatan Diarlsta, dan besok Diarlsta akan segera dibawa ke korea selatan.” Jelas dokter.
Malamnya, Diarlsta siuman. Ia meminta kertas kepada kedua orangtuanya karena ia terlalu lemah untuk berbicara. Dalam tulisannnya ia menuliskan ‘My Angel will come here’.
Diarlsta merasa, sosok yang sering datang dalam mimpinya akan menghampirinya. Akankah ini ujung dari hidup dan nafasnya? Dan apakah sosok itu adalah malaikat yang akan mengantarkannya kepada Allah? Itulah pertanyaan yang memenuhi otaknya saat ini. Siapapun sosok itu, sangat berarti bagi Diarlsta. Diarlsta tak sadarkan diri hingga ia dibawa ke korea selatan untuk transplantasi jantung. Biaya yang dikirimkan donatur itu ternyata melebihi dari kata cukup. Dan kini Diarlsta telah berada diruang operasi untuk menjalani rangkaian operasi untuk transplantasi jantung. Kedua orang tuanya menunggu diluar ruang operasi. Mereka tak hentinya berdoa, bersyukur, dan berharap akan keberhasilan operasi putri mereka.

*****

“Dad, when shall we go to Jeiju Island?” tanya Kevin. Kevin merasa akan ada sesuatu yang indah yang akan dialaminya di tempat itu. Ia ingin segera menuju kesana.
“next day, wait it” kata sang papa singkat.

*****

Kini Diarlsta telah pulih setelah 3 bulan pasca transplantasi jantung. Transplantasi itu berhasil dan kini ia telah bisa berjalan dengan normal kembali. Karena ia harus tetap menjalankan serangkaian general check up dan kardiologi. Maka ia belum diperbolehkan untuk pulang ke indonesia. Beruntung ia berobat di Jeiju island, pulau yang terkenal dengan keindahannya. Untuk menghilangkan bosan, ia diajak kedua orangtuanya berkeliling di pulau itu.
Suatu hari, ia meminta kepada Bundanya untuk mengantarkannya ke sebuah pantai yang sangat indah. Ia duduk diantara hamparan pasir yang lembut sambil menyaksikan proses bersembunyinya matahari hingga esok hari. Ia ingin merasakan udara disana sendirian. Sehingga sang Bunda mengawasinya dari kejauhan.
Di lain sisi, tak jauh dari tempat Diarlsta berada, Kevin yang sedang liburan bersama kedua orang tua nya berjalan menuju tempat dimana Diarlsta berada. Kevin dengan tak sengaja melakukan itu. Ia hanya menuruti kata hatinya yang menginginkannya berjalan ke tempat itu. Hingga ia merasa kelelahan dan terjatuh tepat disebelah Diarlsta. Diarlsta memandang Kevin dengan tatapan takjub. Ia tak menyangkan sosok yang telah lama hadir dalam mimpinya kini ada di sampingnya dan dalam keadaan tak sadarkan diri. Diarlsta menelepon ibunya dan meminta agar Kevin dibawa ke rumah sakit.
Saat Kevin telah tersadar, ia kini yang heran dengan pemandangan didepannya. Sosok malaikatnya hadir di depannya. Meski wajahnya sedikit pucat, mungkin karena ia sakit, namun ia tetap mengenalinya.
“who are you? Are you my angel? You always come to my dream every night” kata Kevin takjub. Ia tak menyangka akan bertemu dengan malaikat yang sering dan selalu datang dalam mimpinya, sosok yang ia kagumi, sosok yang selalu membuatnya tersenyum.
“I’m Diarlsta. I found you unconscious and I brought you here with my mom” jawab Diarlsta. Diarlsta heran dan tercengang dengan apa yang dikatakan Kevin, laki –laki yang baru saja ia temukan terkapar dan diantarnya ke rumah sakit, hingga saat ini ia temani di ruang perawatan.
“are you serious? I found that name last time in social network, are you sick? I helped sick girl, and I giave her money to undergo the treatment process” Kevin tak mempercayai apa yang telah ia dengar. Nama yang pernah ia ucapkan saat ia merengek kepada orang tuanya untuk membantunya membayar biaya pengobatan.
“I’m serious, and I found you in my dream every time”. Diarlsta semakin tak percaya akan keadaan.rasa heran, takjud, tercengang dan bahagia mengisi hati kecilnya. Apa yang dilihatnya saat ini, adalah sosok yang sama dengan sosok malaikat yang hadir dalam setiap mimpinya. Apakah ini akhir dari nafas hidupnya atau awal dari kebahagiaan abadinya? Mungkin inilah keajaiban Tuhan. Tuhan telah memberikan kesempatan untuknya merasakan bagaimana hidup normal. Dan kini, Tuhan kembali menganugerahkan kebahagiaan dengan kedatangan Kevin, sosok malaikat impiannya.
“thanks, Diarlsta, for anything. You come to my dream. You come to me when I’m weak. You help me, and you bring me in the beautiful palace.” kata Kevin.
“thanks for the breath, prince” kata Diarlsta kepada Kevin. “You come to the end of my life. You come to me with all of Grace for my life. You give me breath, when I need it, you are my breath, my happiness everlasting”
“Saranghaeyo” kata Kevin dan Diarlsta bersamaan.
Kedua orang tua Kevin yang telah dihubungi oleh Bunda Diarlsta, kini telah hadir ditengah kebahagiaan itu tertular kebahagiaan. Senyum tulus dari putranya, mendamaikan hati mereka. Inilah malaikat yang dicari putranya. Dan inilah alasan mengapa putranya memintanya membantu pengobatan seorang gadis yang belum dikenalnya. Dan inilah surga yang ditakdirkan sebagai latar kebahagiaan putranya.

Akhirnya ketidaksengajaan mempertemukan Kevin dan Diarlsta. Dan berujung dengan kebahagiaan. Kebahagiaan yang penuh dengan pengorbanan. Pengorbanan atas dasar kata hati. Karena kata hati akan selalu mengantarkan seseorang kepada malaikat dalam hidupnya.

For You In My Dream
***** ****** ******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar